c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

28 Desember 2023

17:38 WIB

Ekonom: Pemilu Satu Putaran Lebih Baik Untuk Sektor Moneter

Dengan pemilu satu putaran, setelah Februari moneter sudah bagus lagi. Tapi, kalau dua putaran, masih harus menunggu sampai Juni capital outflow pun berpotensi terjadi karena risiko tahun politik

Ekonom: Pemilu Satu Putaran Lebih Baik Untuk Sektor Moneter
Ekonom: Pemilu Satu Putaran Lebih Baik Untuk Sektor Moneter
Petugas menyusun kotak suara yang siap untuk didistribusikan ke TPS di gudang logistik KPU Kota Administrasi Jakarta Pusat, di Jakarta, Kamis (2/11/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Hajatan pemilu lima tahunan, acap kali menjadi faktor yang membuat investor memilih wait and see dalam memutuskan rencana investasinya di Tanah Air. Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani menyebutkan, penyelenggaraan pemilihan umum (pemilu) satu putaran lebih baik bagi investor, khususnya di sektor moneter.

“Investor wait and see, karena kalau mereka investasi sekarang, mereka belum tahu siapa presidennya dan kebijakannya seperti apa, sehingga kalau satu putaran, setelah Februari moneter sudah bagus lagi. Tapi, kalau dua putaran, menunggu sampai Juni,” kata Aviliani dalam Diskusi Publik Ekonom Perempuan Indef yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis (28/12). 

Di sisi lain, capital outflow juga berpotensi bertahan tinggi karena risiko tahun politik. Oleh sebab itu, Aviliani berharap para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dapat menjalani masa pemilu dengan damai.

“Buat capres, jangan sampai membuat kegaduhan yang akhirnya orang yang punya duit menaruh uang ke luar dan itu menyulitkan kita semua. Diharapkan pemilu damai, supaya tidak ada ketakutan pengusaha dalam menempatkan uang,” ujarnya. 

Senada dengan Aviliani, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati juga menyebut pemilu satu putaran lebih baik bagi kestabilan pasar. Dalam kesempatan terpisah, Ike mengatakan skenario pemilu satu putaran bisa membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus level 7.700.

“Skenario satu putaran itu lebih baik untuk IHSG, lebih mungkin untuk mencapai level tertinggi IHSG ke 7.700,” jelas Ike.

Munculkan Kekhawatiran
Menurut dia, jika pemilu berlanjut hingga putaran kedua, akan memunculkan kekhawatiran di kalangan pelaku bisnis.

Hal itu disebabkan berlanjutnya putaran kedua pemilu membuat ketidakpastian politik berlangsung dalam kurun waktu yang lebih lama. 

Sementara bila presiden mendatang telah ditetapkan pada putaran pertama, stabilitas politik lebih cepat terjadi sehingga memberikan kepastian pasar. Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman mengatakan, pemilihan umum (pemilu) dua putaran akan berdampak lebih besar ke konsumsi, yakni sekitar 0,6% terhadap konsumsi.

Dia menambahkan kinerja konsumsi, baik swasta maupun pemerintah, dan investasi diperkirakan terus meningkat sejalan dengan keyakinan konsumsi masyarakat yang tetap kuat, dampak positif pelaksanaan pemilu, serta keberlanjutan pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Dengan perkembangan tersebut, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada di kisaran 4,7% sampai 5,5%.

Sebelumnya, pengamat hukum bisnis dan perdagangan internasional Ariawan Gunadi menilai pelaksanaan Pemilu 2024, yang lancar dan aman, menjadi kunci untuk tetap menjaga kepercayaan investor.

"Kalau kita lihat ini pemilu semuanya lancar, efektif, semuanya smooth, pergantian pemimpin akan oke, nanti lambat laun akan bergerak naik investasinya," tuturnya. 

Ariawan melanjutkan, kinerja investasi akan sangat terpengaruh oleh stabilitas di bidang hukum. Oleh karena itu, menurutnya wajar jika hajatan pesta demokrasi pemilu akan mempengaruhi perspektif para investor.

"Karena, dengan tahun politik yang ada, kemungkinan investor akan menahan, menunggu perkembangan terkini," katanya.

Oleh karena itu, dia berpendapat akan ada potensi perlambatan ekonomi pada momentum pergantian kepemimpinan tahun 2024 mendatang. Untuk bisa menggenjot aliran investasi pada tahun politik 2024, Ariawan menilai, perlu ada perbaikan tata kelola pemerintahan.

Dia juga mengingatkan, jangan sampai masalah hukum yang melibatkan pejabat negara menggoyahkan kepercayaan investor. Kondisi politik yang kondusif juga dinilai jadi kunci membangkitkan kepercayaan investor. Demikian pula koordinasi yang erat dan perizinan yang mudah perlu ditingkatkan untuk bisa mempermudah investor menanamkan modal di tanah air.

"Integrasi antarkementerian juga penting untuk mendulang investasi yang baik dari asing ke Indonesia. Lalu, permudah perizinan, ketika asing masuk, permudah kesempatan berkarya orang lokal, kombinasi sama asing, sehingga kolaborasi antara kita dengan negara lain lebih mudah," kata Guru Besar Universitas Tarumanagara itu.

Tetap Tumbuh
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berkali-kali menyampaikan bahwa tren investasi tetap tumbuh meski Indonesia memasuki tahun politik. Begitu pula investasi pada 2023 sebesar Rp1.400 triliun disebutnya akan tetap tercapai, meski sudah memasuki tahun politik yang identik dengan sikap menunggu (wait and see).

Pada tahun 2019, yang juga merupakan tahun politik, data BKPM menunjukkan realisasi investasi di tahun tersebut mencapai Rp809,6 triliun. Realisasi itu juga tercatat lebih tinggi dari 2018 yang mencapai Rp721,3 triliun. Kemudian, jika melihat tahun politik di 2014, realisasi investasi mencapai Rp463,1 triliun, meningkat 16,2 % dibandingkan dengan perolehan periode sebelumnya Rp398,6 triliun.

Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Adriansyah pun mengatakan, pemerintah meminta investor tetap melakukan investasi di tahun pemilihan umum (pemilu) 2024 mendatang.

“Ada isu terkait keberlanjutan kebijakan yang membuat investor wait and see, tapi pemerintah meminta investor tetap melakukan investasi karena pemerintah sudah memitigasi risiko pelemahan ekonomi global,” kata Adriansyah.

Menurut dia, investor bisa tetap berinvestasi pada sektor-sektor yang memberikan keuntungan dalam jangka pendek karena ditopang oleh perhelatan pemilu, seperti sektor makanan, minuman, tekstil, dan pakaian. Ia juga memastikan investor bisa tetap berinvestasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang pembangunannya akan terus berlanjut sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 tentang IKN serta dalam peta jalan yang telah dibentuk.

Adriansyah mengatakan, di tengah tahun pemilu, pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi pada 2024 mencapai 5,2%, sekalipun pertumbuhan ekonomi global sedang melemah.

“Fundamental perekonomian kita relatif lebih baik dibandingkan negara peers. Kita melakukan ranking negara kita dibandingkan peers, kita masih lebih baik,” kata Adriansyah menambahkan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar