c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

28 Juli 2023

09:18 WIB

Ekonom: PayLater Bank Mandiri Akan Tingkatkan Transaksi Perbankan

Hingga Juni 2023, Livin’ by Mandiri sudah mengelola lebih dari 1,3 miliar transaksi dengan total nilai mencapai Rp1.500 triliun atau naik 65% secara yoy.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Ekonom: PayLater Bank Mandiri Akan Tingkatkan Transaksi Perbankan
Ekonom: PayLater Bank Mandiri Akan Tingkatkan Transaksi Perbankan
Ilustrasi. Suasana kantor cabang Bank Mandiri di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Senin (13/2/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana segera memperluas ekosistem digital lending melalui fitur "Buy Now Pay Later" atau beli sekarang bayar nanti. Lantas, bagaimana tanggapan pengamat soal hal ini

Executive Director Segara Research Institute Piter Abdullah menilai bahwa layanan paylater tersebut tentunya dapat melengkapi layanan nasabah, terutama bagi nasabah yang melakukan transaksi digital.

Selain itu, dia memproyeksikan, ke depan transaksi Bank Mandiri akan terdorong dan lebih meningkat.

"Transaksi perbankan akan lebih meningkat," kata Piter saat dihubungi Validnews, Kamis (27/7).

Meski akan mengalami peningkatan transaksi, Piter mengingatkan agar Bank Mandiri harus tetap memperhatikan credit scoring atau penilaian kredit.

"Tentunya layanan ini harus diikuti dengan credit scoring yang baik agar tidak mendorong gagal bayar," imbuhnya.

Dikutip dari laman Akseleran, credit scoring sangat membantu bank atau lembaga keuangan lainnya dalam menganalisa permohonan kredit selain faktor kualitatif lainnya.

Adapun saat ini, di Indonesia data credit report debitur hanya dapat dilihat langsung dari Bank Indonesia (BI).

Dalam penilaian kredit ini, juga banyak aspek yang dapat menjadi bahan pertimbangannya, seperti contohnya usia, status perkawinan, jumlah tanggungan, pekerjaan istri/suami, status tempat tinggal, status pendidikan.

Kemudian, jabatan/pekerjaan (jenis pekerjaan), tempat bekerja (bidang usaha), lama bekerja pada pekerjaan saat ini (dengan jabatan saat ini), total lama bekerja (masa kerja), dan lainnya.

Perluas Ekosistem Digital
Sebelumnya, Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan, Bank Mandiri akan segera memperluas ekosistem digital lending melalui fitur Buy Now Pay Later sebagai wujud inovasi dalam memenuhi kebutuhan nasabah.

“Ke depan Bank Mandiri akan terus lakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan perbankan nasabah. Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan fitur Buy Now Pay Later untuk memperluas ekosistem digital lending dan membantu pengelolaan cash flow nasabah,” tutur Aquarius dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7).

Aquarius menjelaskan, Bank Mandiri saat ini tengah memperluas ekosistem digital khususnya pada Financial Super App Livin’ by Mandiri.

Saat ini, tercatat hampir 3.000 merchant biller terkoneksi dengan Livin’ by Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia.

Adapun, jumlah fitur yang ada di Livin’ by Mandiri mencapai lebih dari 70 fitur baru atau dengan rata-rata dua hingga tiga fitur baru per bulan. Jumlah inovasi ini merupakan yang tertinggi dibanding bank digital maupun konvensional lainnya di Indonesia.

Hingga Juni 2023, Livin’ by Mandiri sudah mengelola lebih dari 1,3 miliar transaksi dengan total nilai mencapai Rp1.500 triliun atau naik 65% secara tahunan (year on year/YoY).

Sementara itu, sampai dengan pertengahan tahun 2023, aplikasi super andalan Bank Mandiri ini telah diunduh lebih dari 28 juta kali, meningkat 70% secara YoY.

Sebagai informasi, bank bersandi saham BMRI ini juga mencatat pertumbuhan kredit segmen ritel yang positif. Tercatat, sampai dengan akhir Mei 2023, total penyaluran kredit segmen retail banking Bank Mandiri berhasil tumbuh 12,24% secara YoY menjadi sebesar Rp332,84 triliun secara bank only.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh peningkatan di seluruh sub-segmen, termasuk  penyaluran kredit UMKM yang telah mencapai Rp119,28 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 9,35% bila dibandingkan periode tahun sebelumnya.

“Sebagai agen pembangunan, Bank Mandiri berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang merupakan sektor potensial dan sekaligus menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Salah satunya melalui peningkatan dan jangkauan akses pelaku UMKM terhadap jasa keuangan,” pungkasnya.

Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat warga DKI Jakarta masih utang Rp10,35 triliun kepada pinjaman online (pinjol) pada April 2023. Utang tersebut berasal dari 2,38 juta akun pengguna pinjol di Ibu Kota.

Sedangkan secara keseluruhan, total utang pinjol masyarakat yang belum dibayar mencapai Rp50,53 triliun dari 17,31 juta akun pengguna.

Adapun, sebagian besar pengguna berada di Pulau Jawa sebesar 12,88 juta, dengan tingkat outstanding Rp39,29 triliun. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar