c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

03 September 2021

09:24 WIB

Dorong Investasi, Kadin dan UEA Teken Nota Kerja Sama

Total perdagangan Indonesia-UEA pada periode Januari-Juni 2021 mencapai US$1,86 miliar

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Dorong Investasi, Kadin dan UEA Teken Nota Kerja Sama
Dorong Investasi, Kadin dan UEA Teken Nota Kerja Sama
Penandatanganan MOU antara KADIN Indonesia dan Federasi UEA Kamar Dagang dan Industri Hotel Pullman, Bogor, Jawa Barat, Kamis, (2/10). ANTARA/Agus Apriyanto/Kadin

BOGOR – Pelaku usaha Indonesia dan Uni Emirat Arab menandatangani kesepakatan peningkatan kerja sama di bidang perdagangan, investasi, dan jasa. Kedua belah pihak melihat kesepakatan ini membuka berbagai potensi yang saling menguntungkan bagi kedua negara. 

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan, penandatanganan nota kesepahaman kerja sama ini merupakan upaya kedua pihak untuk memajukan dan meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. 

Pihaknya telah mengidentifikasi beberapa kerja sama strategis yang bisa menjadi prioritas, mengacu pada situasi dan kondisi saat ini. Antara lain, isu kesehatan di mana Indonesia sedang mendorong pengembangan industrinya. Lalu, industri untuk ketahanan pangan, hingga pengembangan industri energi, seperti solar energy

"Kadin juga berharap kedua belah pihak bisa meningkatkan kerja sama pengembangan kapasitas UMKM melalui link and match. Tidak hanya kerja sama di antara para pelaku usahanya, tetapi juga dukungan dari pemerintah kedua negara," papar Arsjad dalam forum bisnis IUAE-CEPA, Jakarta, Kamis (2/9).

Informasi tambahan, penandatanganan ini dilakukan pada Forum Bisnis yang digelar usai peluncuran perundingan pertama Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE-CEPA). 

Pihaknya juga meyakini, kerja sama yang ada dapat memperkuat hubungan kedua negara, sembari mendorong pemulihan perekonomian akibat pandemi covid-19. 

Selain itu, baik Kadin Indonesia maupun Federasi Kadin UEA, akan saling membantu dan berpartisipasi dalam pameran dagang, konferensi atau seminar yang terkait dengan perdagangan, investasi dan ekonomi yang diadakan di masing-masing negara. 

Adapun poin yang disepakati kedua belah pihak adalah kedua Kadin harus saling mendukung dan mendorong pertukaran delegasi yang membawa misi perdagangan dan misi industri. Serta, kunjungan pengusaha dari kedua negara baik secara individu maupun kelompok.

"Jadi saat kita atau mereka melakukan kunjungan, sudah ada jaminan dan kemudahan," tambah Arsjad. 

Sementara itu, Ketua Federation of UAE Chambers of Commerce and Industry Abdulla Ali Ghanem Almazrui mengatakan, praktis kerja sama antara UEA dan Indonesia akan saling memperkuat perekonomian kedua negara. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu mitra dagang penting bagi UEA. 

Pihaknya berharap, nota kesepahaman yang diteken dua kelompok pengusaha ini akan menciptakan peluang baru bagi pengusaha kedua negara. 

"Pengusaha dari UEA sangat tertarik berinvestasi di Indonesia sebagai bagian untuk mempercepat pemulihan ekonomi di masa pandemi," ujar Ali pada kesempatan yang sama. 

Reformasi Kebijakan 
Dalam kesempatan itu, Arsjad juga menjelaskan sejumlah reformasi kebijakan oleh pemerintah saat ini di hadapan pengusaha anggota Federasi Kadin UEA. Utamanya soal UU Cipta Kerja yang membuat iklim investasi di Indonesia stabil, menarik dan ramah investor. 

Dirinya kembali menekankan Indonesia memiliki potensi besar atas pertumbuhan ekonominya. Didukung oleh sumber daya berlimpah yang tersebar di penjuru negeri. 

"Kami punya penduduk usia produktif yang sangat besar; SDM ulet dan punya kualitas; dan SDA yang sangat kaya, baik di darat maupun laut. Jadi, berinvestasi jangka panjang di Indonesia sangat menjanjikan," jelas Arsjad.  

Arsjad berharap, kerja sama kedua Kadin yang berlaku selama tiga tahun ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedua negara. Indonesia dan UEA, merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan dinamis. 

Kedua negara memiliki potensi jumlah penduduk muda produktif yang memiliki peran signifikan, dalam mengubah kondisi geopolitik dan geoekonomi di masing-masing kawasan.

Adapun Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi menuturkan, jajarannya akan mendukung penuh kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan oleh Kadin di kedua negara untuk meningkatkan perdagangan. Terlebih, saat ini tengah dimulai proses perundingan IUAE-CEPA. 

Mendag juga menyampaikan, perwakilan dagang di luar negeri siap membantu para pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja ekspor nasional. Kadin dan para pelaku usaha Indonesia hendaknya dapat memanfaatkan peluang yang semakin terbuka lebar. 

"Sinergi pemerintah dan pelaku usaha tentunya dapat memberikan hasil yang optimal bagi kinerja perdagangan kedua negara,” kata Mendag Lutfi. 

Kemendag menyebutkan, UEA merupakan salah satu pasar ekspor nontradisional yang menjadi hub perdagangan internasional, dengan tujuan pasar Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. 

Total perdagangan Indonesia-UEA pada periode Januari–Juni 2021 mencapai US$1,86 miliar. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke UEA tercatat sebesar US$ 0,85 miliar. 

Pada 2020, komoditas ekspor utama Indonesia ke UEA di antaranya minyak sawit (US$141,4 juta); perhiasan (US$92,3 juta); tabung dan pipa besi (US$91 juta); mobil dan kendaraan bermotor (US$80 juta); serta kain tenun sintetis (US$60,1 juta).

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar