26 Januari 2024
08:00 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
JAKARTA - Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan menargetkan pokok lelang senilai Rp35 triliun pada 2024. Target itu lebih tinggi dari sebelumnya yang senilai Rp33 triliun. Direktur Lelang DJKN Kementerian Keuangan Joko Prihanto mengatakan, memang target tersebut tidak dipasang sebesar realisasi pokok lelang 2023, yakni Rp44,3 triliun.
"Untuk 2024, target yang ditetapkan memang tidak sebesar capaian, tapi nanti target lelang akan lebih tinggi dari target 2023, jadi Rp35 triliun," ujarnya dalam media briefing di kantor DJKN, Kamis (24/1).
Joko menuturkan, capaian kinerja pokok lelang pada 2023 lalu adalah yang tertinggi dalam 5 tahun belakangan. Lebih lanjut, dia pun memaparkan rincian kinerja pokok lelang tahun lalu.
Dia menyampaikan pokok lelang senilai Rp44,3 triliun itu didominasi oleh lelang yang bersifat sukarela, yakni senilai Rp18,7 triliun. Contohnya, lelang yang dilaksanakan oleh pejabat lelang kelas dua dan swasta di bawah pembinaan DJKN Kementerian Keuangan.
Baca Juga: DJKN Akui Sulit Berantas Lelang Liar di Media Sosial
Kemudian, menyusul lelang hak tanggungan dengan nilai pokok lelang Rp11,7 triliun. Joko menjelaskan lelang hak tanggungan merupakan lelang dengan objek berupa kredit macet (non performing loan/NPL), baik dari bank pelat merah ataupun swasta dan daerah.
"Ada juga kenaikan yang cukup signifikan, yaitu lelang barang rampasan atau sitaan kejaksaan, di 2022 nilainya hanya Rp623 miliar, di 2023 mencapai Rp2,2 triliun," kata Joko.
Sementara itu, ada juga kinerja lelang 2023 yang nilai pokoknya lebih rendah dibandingkan 2022. Beberapa di antaranya, harta pailit, barang milik negara/daerah (BMN/D) selain Bea dan Cukai, barang sitaan pajak, serta aset eks kelolaan PT PPA.
"Di 2023 agak menurun itu kepailitan, karena di 2022 ada Rp2 triliun, kemarin cuma Rp1,8 triliun. Mudah-mudahan sih tidak banyak perusahaan dipailitkan, maksudnya penurunan itu bukan berarti kami tidak berhasil, mungkin perusahaan makin sehat," tambah Joko.
Lelang Jumbo di 2023
Direktur Lelang DJKN itu juga menyampaikan sedikitnya ada dua lelang yang menghasilkan nilai jumbo pada 2023. Itu terdiri dari lelang saham Jiwasraya dan lelang perkebunan kelapa sawit di Sumatra.
Dia menyebutkan lelang saham tambang batu bara milik Jiwasraya itu laku senilai Rp1,9 triliun. Sementara lelang hak tanggungan berupa pabrik dan kebun kelapa sawit laku senilai Rp1,9 triliun.
"Dari dua lelang itu memang cukup besar kontribusinya sekitar Rp4 triliun. Kalau lelang yang nilainya Rp200-Rp300 miliar, rata-rata banyak lah, sektor properti, pabrik, dan lainnya," ucap Joko.
Baca Juga: Negara Dapat PNBP Rp974,2 M Dari Kegiatan Lelang Sepanjang 2023
Sementara untuk lelang aset Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) nilai pokok lelangnya sejumlah Rp31,84 miliar. Menurut Joko, nilai lelang aset BLBI belum memuaskan, dan ke depannya pihak DJKN masih akan melelang aset yang belum laku, termasuk aset BLBI Tommy Soeharto.
"Dari segi rupiah belum begitu menggembirakan, tapi success story di luar lelang cukup besar. Kontribusi lelang BLBI di 2023 ada Rp31,84 miliar dan ini naik dibandingkan 2022 yang Rp1,31 miliar," imbuh Joko.