14 Maret 2025
13:28 WIB
Diskon Tarif Tol Diminta Berlaku Penuh 24 Maret-10 April
Diskon tarif tol diharapkan juga tidak hanya berlaku untuk Tol Trans-Jawa, namun pada semua ruas jalan tol di Indonesia
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol layang Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/
JAKARTA - Komisi V DPR RI meminta diskon tarif jalan tol diberlakukan penuh mulai 24 Maret hingga 10 April 2025. Hal ini dirasa perlu untuk memberikan keringanan biaya perjalanan bagi masyarakat selama periode arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (14/3) menyatakan pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah untuk memberikan diskon tarif tol sebesar 20% pada arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
Namun, ia juga meminta waktunya diperpanjang, yakni mulai 24 Maret sampai 10 April 2025.
"Usulan kebijakan memperpanjang masa diskon tarif tol tersebut untuk menghindari penumpukan kendaraan selama arus mudik maupun balik pada tanggal-tanggal yang telah ditentukan," kata Ridwan.
Sebab, kata dia, hampir dipastikan dalam masa mudik Lebaran tahun 2025 akan terjadi peningkatan pengguna jalan tol di semua daerah. Karena itu, legislator dari daerah pemilihan Sulawesi Tenggara itu juga meminta agar diskon tarif tol tidak hanya berlaku untuk Tol Trans-Jawa, namun pada semua ruas jalan tol di Indonesia.
Dengan demikian, lanjut Ridwan, masyarakat dapat secara nasional memperoleh keuntungan. Di antaranya mengurangi biaya perjalanan darat selama mudik Lebaran 2025 dan sebagai bentuk kompensasi pengelola jalan tol atas belum terpenuhinya standar pelayanan minimal jalan tol.
"Selain itu, sebagai langkah strategis mengurai kepadatan lalu lintas, mendorong peningkatan sektor wisata, serta berdampak pada positif terhadap perputaran ekonomi daerah," ujar Ridwan.
50% Sampai Gratis
Sebelumnya, permintaan yang sama datang dari Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDIP Edi Purwanto. Dia bahkan meminta pemerintah untuk menambah diskon tarif tol dari 20% menjadi 50% sampai gratis, untuk momen mudik Lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M.
"Kami mengucapkan terima kasih terkait diskon tarif tol yang diberikan sebesar 20%. Tapi saya mendorong untuk tahun ini coba dipertimbangkan agar diskon bisa diberikan 50%, atau bahkan saya usulkan untuk gratis," kata Edi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, upaya menaikkan diskon tarif tol itu perlu dilakukan pemerintah, karena sejauh ini sudah cukup banyak keuntungan yang didapatkan oleh pengelola jalan tol setiap harinya dan setiap tahunnya. Karena itu, dia meminta Kementerian Perhubungan dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk menghitung ulang diskon tarif itu untuk bisa dinaikkan.
Program diskon tarif tol, katanya, hanya berlaku satu kali dalam satu tahun. Maka tidak ada salahnya diskon di tahun ini diterapkan sebesar 50% setelah 11 bulan keuntungan yang didapat oleh jalan tol.
"Saya rasa kalau kebijakan ini diterapkan, tidak hanya meringankan beban masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk mendorong mobilitas serta mendukung aktivitas ekonomi dan sosial," kata dia.
Selain itu, dia juga mengusulkan agar durasi diskon tarif tol itu juga ditambah pada hari-hari yang dekat dengan hari Lebaran. "H-4 hingga H+3 Lebaran bisa diberlakukan, apalagi momentum mudik lebaran ini tentu peningkatan pengguna jalan tol akan meningkat," tuturnya,
Seperti diketahui, pemerintah berencana memberikan diskon tarif tol untuk masyarakat yang mudik Lebaran 2025. Tarif di beberapa ruas jalan tol akan didiskon 20% pada waktu-waktu tertentu. Namun, ada juga tambahan diskon tarif tol hingga 30% untuk pengguna jalan tol tertentu.
Kebijakan diskon 20% diberlakukan selama 6 hari, yakni 4 hari selama arus mudik pada 24-27 Maret dan 2 hari sepanjang arus balik pada 8-9 April. Diskon tarif tol diberikan untuk mempermudah sekaligus memberi kelancaran saat arus mudik dan arus balik.
"Dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sudah berkoordinasi, untuk pengguna jalan darat ada diskon 20 % untuk tarif tol di sejumlah atau di berbagai ruas jalan tol yang ada di Indonesia," ujar Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu.