18 Desember 2023
13:38 WIB
JAKARTA – Perlahan tapi pasti, kekhawatiran akan investasi kripto belakangan mulai pudar. Banyaknya games yang mempopulerkan penggunaan aset kipto membuat banyak investor mulai nyaman menggenggam dan mengoleksi instrumen investasi digital tersebut.
Survei global baru bertajuk "The Super Sale Game: Who’s The Winner? A Study On How We Shop And Pay" yang dilakukan oleh Arlington Research untuk Kaspersky, mengeksplorasi pandangan dan sikap konsumen terhadap aset kripto. Menurut survei terbaru Kaspersky tersebut, konsumen mulai kehilangan rasa takutnya terhadap kripto, karena para gamer memimpin jalan menuju normalisasi aset kripto,
Menurut penelitian tersebut, 81% gamer yang merespons, saat ini memiliki mata uang digital, dan 55 % subjek penelitian menggambarkan diri mereka sebagai ‘sangat berpengetahuan’ atau ‘sangat berpengetahuan mendalam’ tentang aset kripto.
Temuan mengejutkan lainnya adalah kesenjangan pengetahuan antara pria dan wanita telah menyempit sejak tahun 2022.
Studi ini juga menemukan, hampir separuh konsumen percaya, aset kripto menentukan masa depan dalam aktivitas berbelanja. Mereka pun akan dengan senang hati menggunakannya sebagai opsi pembayaran bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, 38% dari responden bahkan akan menggunakannya dalam berbelanja bahan makanan.
Survei global membuktikan, terdapat tingkat kesadaran yang sangat tinggi tentang aset kripto: 92% responden pernah mendengarnya. Lalu, 50% menyatakan mereka telah mendengarnya, dan memahami apa kripto itu.
Faktanya, asosiasi terbesar dengan aset kripto di seluruh dunia, menganggap mata uang ini mewakili “masa depan uang”, meskipun beberapa negara masih skeptis. Mempertimbangkan hal ini, Kaspersky pun mengeksplorasi perilaku dan sikap pengguna terhadap penggunaan aset kripto.
Kaspersky menemukan, pengetahuan konsumen tentang aset kripto dan kepercayaan mereka terhadapnya telah meningkat. Lebih dari separuh responden dalam survei (55%) menyatakan bahwa mereka ‘sangat’ atau ‘sangat berpengetahuan mendalam’ tentang mata uang digital.
“Hasil survei kami menunjukkan pemahaman pengguna tentang aset kripto telah berkembang selama beberapa tahun terakhir. Kini lebih dari separuh responden (55%) yakin, mereka sudah atau sangat berpengetahuan tentang uang digital,” kata Marina Titova, Wakil Presiden, Konsumen Pemasaran Produk di Kaspersky dalam pernyataannya, Senin (18/12).
Baca Juga: Sempat Bernilai US$44.500, Bitcoin Kini Merosot 3,48%
Pembelian Online
Keakraban perempuan dengan subjek ini tampaknya juga semakin meningkat, karena 41% dari mereka mengatakan, mereka tahu banyak tentang kripto dibandingkan dengan 46% laki-laki–sebuah kesenjangan yang semakin mengecil dari tahun ke tahun. Gamer juga sangat berpengetahuan untuk hal ini, 81% bahkan memiliki kripto.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, hampir separuh responden percaya, pembayaran kripto akan menjadi pilihan umum untuk belanja online (44%), dan 40% responden akan lebih sering menggunakannya, mengingat lebih banyak peluang.
Selain mayoritas (87%) merasa nyaman membayar pembelian online dengan uang digital, sebagian besar responden (86%) bahkan merasa nyaman menggunakannya untuk membayar barang dagangan mereka di toko fisik.
Tentu saja, para gamer cenderung membeli barang-barang yang berhubungan dengan minat mereka seperti video game (65%), dan pembelian atau upgrade dalam game (47%), namun 54% juga akan menggunakannya untuk membeli peralatan gaming seperti keyboard khusus – Anda bahkan dapat membeli roda kemudi, stik persneling, dan pedal khusus untuk permainan balap.
Masyarakat juga menggunakan mata uang aset ini untuk pakaian (46%) dan bahan makanan (38%). Menariknya, para pembeli ini kurang siap untuk membeli barang-barang bernilai sangat tinggi seperti rumah (24%) atau mobil (31%) menggunakan kripto.
Baca juga: Team RRQ Menerapkan Program Keanggotaan Berbasis Blockchain
Hanya saja, mengenai kekhawatiran dan risiko terkait kripto, volatilitas dan penipuan disebutkan oleh 43% responden. Potensi kerentanan yang dirasakan telah membuat beberapa pembeli enggan, karena 15% tidak yakin bagaimana cara melindungi aset kripto secara memadai sehingga membuat mereka cenderung tidak menggunakannya.
“Kami mendukung kebutuhan komunitas kripto dengan menambahkan fitur perlindungan khusus pada solusi keamanan komprehensif kami seperti Kaspersky Premium, sehingga pelanggan kami dapat menggunakan aset kripto tanpa mempertaruhkan uang dan data pribadi mereka di dunia maya,” ujar Marina Titova.
Laporan lengkap "The Super Sale Game: who’s the winner? A study on how we shop and pay" tersedia melalui tautan berikut ini. Sebelumnya pada bulan November, Kaspersky juga melakukan survei ‘The dark side of Black Friday: decoding cyberthreats around the year’s biggest’.
Baca Juga: Potensi BTC Kala Pemilu dan Halving Day
Pertumbuhan Dalam Negeri
Dari dalam negeri, sebelumnya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat per November 2023, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar mencapai 18,25 juta. Pertumbuhan rata-rata pelanggan setiap bulan tercatat sebesar 437,9 ribu pelanggan sejak Februari 2021.
“Pertumbuhan tersebut menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto,” kata Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti Tirta Karma Sanjaya di Jakarta, Sabtu.
Namun, Tirta menyebut tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto perlu dibarengi dengan edukasi yang komprehensif kepada masyarakat. Apalagi momen Bitcoin halving yang juga diproyeksikan terjadi tahun depan, akan mendorong peningkatan harga dan transaksi aset kripto.
Bitcoin Halving adalah peristiwa ketika imbal hasil untuk menambang transaksi bitcoin dipotong setengahnya atau 50% untuk membatasi pasokan dan menekan inflasi. Berdasarkan data historis, harga bitcoin selalu mengalami kenaikan signifikan setelah halving day sehingga momen tersebut sangat ditunggu-tunggu investor kripto
“Dengan pemahaman yang baik, masyarakat diharapkan bisa lebih bijak dalam berinvestasi di aset kripto,” ungkapnya.
Nilai transaksi aset kripto di Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2023 sendiri, mencapai Rp104,9 triliun. Walaupun angka ini tidak sebesar periode sebelumnya, potensi industri aset kripto masih dinilai sangat besar. Pasalnya, saat ini Indonesia berada di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia.
“Kami terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan para pedagang asosiasi, dan stakeholders terkait untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto. Dengan demikian, kami optimis nilai transaksi ini akan kembali meningkat,” tambah Tirta.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Aspakrindo-ABI dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia-Asosiasi Blockchain Indonesia (Aspakrindo-ABI) Robby mengatakan, tahun 2023 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi pasar keuangan dan investasi, termasuk aset kripto. Salah satunya karena isu mengenai platform exchange ilegal yang menyebabkan risiko keamanan bagi investor.
Baca juga: RRQ Bekerja Sama Dengan Zilliqa Hadirkan Revolusi Interaksi Penggemar
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi yakni layanan aset kripto yang masih terbatas pada spot trading sehingga mempengaruhi minat investor. “Kurangnya variasi layanan di industri kripto juga dikhawatirkan dapat berdampak pada appetite investor,” imbuhnya.
Kendati penuh tantangan, industri kripto pada tahun 2024 mendatang, lanjutnya, masih menunjukkan performa positif. Hal itu terjadi lantaran harga bitcoin sebagai salah satu aset kripto terpopuler meningkat hingga 175% sejak Januari 2023.
“Ini menandakan besarnya potensi pertumbuhan aset kripto sebagai alternatif investasi masyarakat. Tahun 2024 mendatang juga diproyeksi semakin menarik bagi pasar kripto dengan adanya halving bitcoin,” ujar Robby.