c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

14 Januari 2023

17:31 WIB

Dikaji, Penetapan Kuota Wisatawan Bromo

Sepanjang 2022, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diraih mencapai Rp11,65 miliar. Angka tersebut juga mengalami peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,85 miliar

Dikaji, Penetapan Kuota Wisatawan Bromo
Dikaji, Penetapan Kuota Wisatawan Bromo
Sejumlah wisatawan mengabadikan momen matahari terbit di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dari puncak Penanjakan I, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/9). Antara Foto/Suryanto

MALANG – Penetapan kuota kunjungan untuk lokasi wisata berbasis alam demi menjaga kelesetarian ekosistem setempat, belakangan tengah menjadi tren. Tak terkecuali pada Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur.

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) mengaku, segera membahas penetapan kuota wisatawan ke Gunung Bromo di Jawa Timur, pascapencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi, dan Humas Balai Besar TNBTS Sarif Hidayat seperti dikutip dari Antara di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (14/1) mengatakan, saat ini jumlah kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo masih dibatasi sebesar 75% dari total daya tampung.

"Saat ini masih ditetapkan kuota 75%. Dalam waktu dekat akan didiskusikan terkait kebijakan pencabutan PPKM tersebut," kata Sarif.

Sarif menjelaskan, pihaknya telah melakukan kajian terkait daya dukung dan daya tampung kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Menurutnya, jumlah kunjungan wisatawan sudah selayaknya disesuaikan dengan daya dukung dan daya tampung kawasan.

Ia melanjutkan, dalam kondisi yang ideal, memang diperlukan pembatasan atau penetapan kuota jumlah kunjungan per hari ke kawasan taman nasional tersebut, agar kelestarian kawasan tetap terjaga.

"Kondisi ideal memang menggunakan kuota, karena kami sudah melakukan kajian daya dukung dan daya tampung, tentang kunjungan wisatawan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," katanya.

Dengan pembatasan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Bromo, ditetapkan kuota untuk wisatawan sebesar 75% dari total daya tampung kawasan. Dari perhitungan daya tampung, jumlah kunjungan wisatawan per hari ditetapkan sebesar 2.202 orang per hari.

Penetapan kuota kunjungan wisatawan itu, terbagi pada kawasan Bukit Cinta untuk 93 orang per hari. Kemudian Bukit Kedaluh 321 orang per hari, Penanjakan, 666 orang per hari, Mentigen 165 orang per hari dan Savana Teletubbies sebanyak 957 orang per hari.

Sepanjang 2022, kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dikunjungi sebanyak 318 ribu wisatawan. Jumlah itu, mengalami kenaikan jika dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 138 ribu orang. Dari jumlah kunjungan yang terpantau, di 2022 310.418 pengunjung merupakan wisatawan Nusantara dan sebanyak 8.501 merupakan wisatawan asing.

Dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang 2022 tersebut, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diraih mencapai Rp11,65 miliar. Angka tersebut juga mengalami peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp4,85 miliar.



Wisatawan mendaki ke kawah Gunung Bromo di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (13/6/2021). Sehubungan d engan perayaan Yadnya Kasada 2021 yang digelar secara tertutup, kawasan wisata Gunung Bromo akan ditutup sementara mulai 24-26 Juni 2021. Antara Foto/Umarul Faruq. 

 


Terus Berbenah
Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan, sektor pariwisata Jatim terus berbenah, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata. Harapannya wisatawan yang berkunjung tidak hanya merasa aman dan nyaman, tapi dapat pulang dengan bahagia.

Khofifah mencontohkan pengembangan di kawasan Pacitan yang terkenal dengan sebutannya "Kota 1001 Goa". Selanjutnya, kawasan utara seperti Gresik dan Tuban. Menurut dia, Jatim juga tak lepas dari wisata religi beserta dengan kegiatan ziarah.

"Di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru, kami akan meresmikan tempat ikonik, yaitu Jembatan Kaca Seruni," ujar Khofifah.

Ia pun menginformasikan, akses jalan menuju kawasan Bromo Tengger Semeru kini sudah bisa dilewati dari Probolinggo, Pasuruan maupun Malang, setelah pekerjaannya dirampungkan oleh Pemerintah Pusat.

"Homestay di sana pun sudah mulai keren-keren dengan berbagai macam suasana. Ini yang akan menjadi penunjang masyarakat untuk melengkapi pemandangan yang luar biasa," kata dia.

Untuk kawasan wisata di wilayah timur Jatim, Khofifah mengandalkan keindahan alam Banyuwangi sebagai favorit. Selain itu, Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Tumpak Sewu Lumajang. 

Kawasan Malang Selatan, lanjut Khofifah, juga tidak kalah luar biasa untuk dikunjungi. Saat ini, selainpengembangan berbagai pantai eksotik yang berjejer di kawasan tersebut, masyarakat di lokasi tersebut juga diberikan pemberdayaan.

"Ini akan semakin menarik minat investor yang otomatis akan membuat pergerakan perekonomian di kawasan setempat semakin cepat," ujar dia.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar