c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

09 Januari 2023

11:43 WIB

Digitalisasi Mudahkan Pengelolaan SDM Perusahaan

Manfaat digitalisasi bagi HR adalah bantuan teknologi perusahaan dapat memangkas waktu administratif serta melihat jelas gambaran lengkap SDM yang ada.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Digitalisasi Mudahkan Pengelolaan SDM Perusahaan
Digitalisasi Mudahkan Pengelolaan SDM Perusahaan
Ilustrasi gedung Bank Danamon. ANTARAFOTO/Dok

JAKARTA – Tuntutan zaman membuat berbagai perusahaan melakukan transformasi berupa digitalisasi operasional. Salah satunya, PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang melakukan digitalisasi di bidang sumber daya manusia.

HR Digitalization Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk Handri Yustanto menjelaskan digitalisasi umumnya menyiratkan konsep ulang yang holistik terhadap seluruh perusahaan untuk fokus pada nilai yang diberikan bagi pelanggan, yang berfokus pada 3 aspek, people, process dan technology. 

Menyadari pentingnya aspek people dalam transformasi digital ini, dia mengatakan Bank Danamon mengoptimalkan pengelolaan sumber daya manusianya dengan transformasi digital yang dibantu teknologi SAP, sebuah perusahaan penyedia solusi proses bisnis digital. 

Nantinya SAP Indonesia mendukung Danamon dalam berinovasi dan mengoptimalkan strategi bisnisnya.

Dia  melihat kompleksitas manajemen SDM pada era serba digital menuntut human resources (HR) untuk menerapkan praktik terbaik dan teknologi terkini. 

HR berperan penting dalam menerapkan transformasi digital. 

"Bank Danamon sendiri berusaha adaptif dengan situasi dan berkomitmen untuk menerapkan transformasi menyeluruh di bidang HR. Hal itu tampak pada proses HR dengan kendali yang lebih terdistribusi, kolaborasi tinggi, koordinasi yang terpusat, serta kelincahan dan kecepatan proses,” ungkap Handri dalam pernyataan resminya, Senin (9/10).

Baca Juga: Danamon Luncurkan Danamon Chat

Sebelum terdigitalisasi, dia menuturkan kerap muncul masalah terkait data dalam pengelolaan SDM, sebab data tersebar di berbagai sumber. 

Untuk melaporkan atau menganalisis data karyawan, tim HR harus menemukan dan mengumpulkan data secara manual atau menghubungi IT untuk memberi akses ke data yang sering kali memakan waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk diproses. 

"Secara keseluruhan, data sulit digunakan dan akhirnya diabaikan. Ketiadaan analisis terhadap data mengakibatkan HR mendapatkan gambaran yang tidak lengkap tentang tenaga kerja perusahaan dan tidak mampu bersikap proaktif," ujarnya.

Untuk itu dia menegaskan transformasi digital yang diadopsi Bank Danamon diarahkan untuk mengoptimalisasi kombinasi data HR dan data bisnis untuk menentukan keputusan bisnis. 

Dalam hal ini, dia mengatakan, tim HR Bank Danamon tidak ingin sistem berhenti pada perekaman dan pengelolaan data SDM yang bersifat administratif, tetapi juga bisa mengelola big data yang kaya dan dinamis. 

"Sejak 2017, Bank Danamon memercayai solusi SuccessFactors yang disediakan SAP Indonesia dan berfokus memanfaatkan produk digital yang sudah mapan itu untuk memberikan impact nyata bagi perusahaan," imbuhnya.

Senada, Managing Director SAP Indonesia Andreas Diantoro mengatakan transformasi digital yang dilakukan Bank Danamon ini berhasil memaksimalkan cara kerja HR dan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang menjadi kunci utama dalam menghadapi perubahan. 

“Kini, HR mendapat manfaat dari SAP SuccessFactors karena dilengkapi kemampuan cerdas untuk memberdayakan pengguna bisnis membuka potensi karena kemudahan penggunaan antarmuka (interface), dan mempersingkat waktu untuk menyiapkan lanskap sistem yang kompleks, dan menyelaraskan data dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan pengguna bisnis melakukan analisis canggih dalam pengelolaan SDM berbasis data,” jelas Andreas.

Dia menjelaskan proses digitalisasi ini membuat SAP berhasil memotong lebih dari 20% proses HR dan 64% proses manual, lalu menurunkan 70% keluhan dari karyawan, hingga membuat 30% proses yang memiliki added value diberdayakan kepada manajer atau karyawan sehingga perusahaan bisa membuat keputusan.

Tantangan Terbesar HR
Selanjutnya, Handri menggarisbawahi terkait tantangan terbesar yang dihadapi yakni mengelola perubahan dan cara berpikir. 

Selain beradaptasi kepada proses-proses yang terbaik dan terkini, HR juga perlu menggalang dukungan dari semua pemangku kepentingan dan mengedepankan kepemimpinan yang unggul untuk menggerakkan perubahan. 

“Perubahan cara berpikir ini memang tidak mudah, sebab membutuhkan learning agility dan kemauan untuk learn, unlearn, serta re-learn sesuatu yang baru,” jelas Handri. 

Akan tetapi, menurutnya tantangan itu tidak menghalangi komitmen menerapkan transformasi digital, justru dia melihat Bank Danamon sebagai proses belajar yang masih berjalan. 

Learning bagi kami adalah journey, bagaimana pegawai mendapatkan knowledge di dalam sistem, tahu cara menggunakannya, bagaimana dia mempraktikkan di lapangan, dan semua proses itu terekam dalam sistem,” ucap Handri.

Karena itu, lanjutnya, tiga hal yaitu people, process, dan technology adalah sesuatu yang harus diperhatikan dan pastikan saling bersinergi.

Dia menilai transformasi digital yang dilakukan Bank Danamon sejalan dengan HR tren yang diprediksikan akan muncul pada tahun-tahun selanjutnya, seperti change management yang memberikan keefektifan kinerja perusahaan dan people analytics untuk mengembangkan performa kinerja perusahaan. 

Baca Juga: Bank Konvensional VS Bank Digital, Apa Saja Perbedaannya?

Handri juga mengatakan dengan menjalankan proses transformasi digital yang masih berlangsung ini, Bank Danamon berharap dapat memberikan dampak yang berarti dan nyata untuk perusahaan secara cepat. 

Menurutnya, Bank Danamon juga tengah mempersiapkan proses digitalisasi dalam bidang HR lebih lanjut dalam kurun waktu setahun dua tahun ke depan.

“Kami sedang mendesain roadmap Strategic Initiative HR 2023-2024 yang salah satunya itu membangun data-driven yang memanfaatkan big data HR yang kaya dan dinamis untuk menggerakkan keputusan strategis terkait sumber daya manusia. Selain itu kita ingin bisa memanfaatkan data itu tidak hanya untuk business analysis tetapi juga people analysis,” tutup Handri. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar