c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

10 Maret 2025

09:51 WIB

Dibuka Merah, IHSG Senin Diprediksi Bergerak Mixed di Range 6.520-6.730

Pada perdagangan Jumat (7/3), IHSG ditutup naik 0,27% atau 18,15 poin ke level 6.636. Asing membukukan net sell sebesar Rp639,28 miliar di pasar reguler.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Dibuka Merah, IHSG Senin Diprediksi Bergerak <em>Mixed</em> di <em>Range</em> 6.520-6.730</p>
<p id="isPasted">Dibuka Merah, IHSG Senin Diprediksi Bergerak <em>Mixed</em> di <em>Range</em> 6.520-6.730</p>

Pegawai berjalan di bawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (5/8/2024). Antara Foto/Dhemas Reviyanto

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 6.636,00 pada perdagangan Senin (10/3).

IHSG dari awal langsung dibuka di zona merah. Hingga pada pukul 09.14 WIB, IHSG menguat sebesar 54,97 poin atau 0,83% menjadi 6.581,02.

Dalam analis tertulisnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan, IHSG hari ini diprediksi akan bergerak mixed.

“IHSG hari ini (10/3) diprediksi bergerak mixed dalam range 6.520-6.730,” kata Ratih, Senin (10/3).

Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, IHSG dalam sepekan rebound 5,83%. Sektor teknologi memimpin penguatan sebesar 16,48% dan sektor material dasar naik 5,83%.

“Apresiasi IHSG senada dengan outflow investor asing yang mulai menyusut menjadi Rp450 miliar dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp10,21 triliun,” katanya.

Selain itu, nilai tukar rupiah juga mengalami apresiasi ke level Rp16.336 per dollar AS akibat indeks dolar (DXY) mengalami penurunan dalam sepekan terakhir.

“Selama sepekan, performa IHSG juga mengungguli kinerja bursa lainnya di Kawasan ASEAN,” kata Ratih.

Di sisi lain, pada pekan ini dirinya melihat pelaku pasar menantikan rilis indeks konsumen domestik yang berpotensi lebih landai dibandingkan bulan sebelumnya sejalan dengan deflasi pada Februari 2025.

Dari mancanegara, Wall Street ditutup menguat di akhir pekan. Pelaku pasar wait and see pasca rilis data tenaga kerja. Pada Februari 2025, pasar tenaga kerja AS bergerak terbatas.

Non Farm Payroll naik ke level 151 ribu dan tingkat pengangguran naik minimalis ke level 4,1% dibanding bulan sebelumnya sebesar 4%,” ucapnya.

Sementara itu, Powell pada pidatonya di akhir pekan mengisyaratkan The Fed akan mempertimbangkan dampak ketidakpastian tarif Presiden Trump terhadap kondisi ekonomi AS dan pemangkasan suku bunga.

Dari Asia, pada Februari 2025, Tiongkok melaporkan deflasi secara tahunan dan bulanan masing-masing sebesar 0,7% dan 0,2%.

“Hasil tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi yang masih terjadi pada Januari 2025. Oleh karena itu, pada pertemuan tahunan Two Session pekan lalu pemerintah fokus pada kebijakan pro-ekonomi,” imbuhnya.

IHSG Hari Ini Menguat 
Di sisi lain, research team PT Reliance Sekuritas Tbk menilai IHSG juga akan cenderung menguat pada hari ini.

“Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6.571 dan resistance pada level 6.699 dengan kecenderungan menguat,” tulisnya Senin (10/3).

Sementara pada pagi ini saat laporan ini dibuat, bursa Asia diperdagangkan menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,03%. Untuk itu indeks Kospi menguat 0,41%.

Pada perdagangan Jumat (7/3), IHSG ditutup naik 0,27% atau 18,15 poin ke level 6.636. Asing membukukan net sell sebesar Rp639,28 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual seperti: BBRI, BBNI, PTRO, ADRO, dan BMRI.

Sentimen positif datang dari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap USD.

“Secara teknikal, candle IHSG berbentuk white spinning top, di atas MA5 dan MA20 serta Stochastic golden cross. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar melanjutkan penguatannya,” tulisnya lagi.

Sementara itu, indeks utama bursa US ditutup menguat. Sentimen positif datang dari pernyataan Jerome Powell yang menyampaikan bahwa the Fed tidak akan terburu-buru dalam menurunkan interest rate dan akan mengambil tindakan wait-and see terhadap perubahan interest rate.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar