Dibuka Menguat Jelang Sertijab Menkeu, Analis: IHSG Berpotensi Melemah

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka di level 7.748,51 pada perdagangan Selasa (9/9),dikutip dari RTI. 

IHSG mulanya dibuka pada zona merah. Hingga pada pukul 09.08 WIB, IHSG berbalik ke zona hijau. IHSG menguat sebesar 18,55 poin atau 0,24% menjadi ke level 7.785,40.

Meski dibuka menguat, PT Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak di kisaran support pada level 7.719 dan resistance pada level 7.835 

"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.719 dan resistance pada level 7.835 dengan kecenderungan melemah," tulis Tim Riset, Jakarta, Selasa (9/9).

Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Koreksi, Investor Cermati Menteri Baru

Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,69% dan Indeks Kospi menguat 0,46%.

IHSG pada Senin (8/9) ditutup pada level 7.766,84 atau terkoreksi 1,28%. Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor consumer cyclicals sebesar 2,48% dan financials 2,29%.

Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp543,70 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual, seperti BBCA, BMRI, ADRO, JPFA, dan BBNI. Sentimen negatif datang dari adanya reshuffle pada kabinet.

Secara teknikal, candle IHSG berbentuk bearish belt hold, di bawah MA5 dan MA20, indikator Stochastic dead cross. 

"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan. Berikut saham pilihan hari ini: BBRI, BRMS, ERAA, dan UNVR," urainya.

Sementara itu, indeks utama bursa AS tercatat menguat. Sentimen positif datang dari spekulasi penurunan suku bunga acuan The Fed. 

Waspada Pelemahan
Terpisah, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG pada Selasa akan bergerak melemah.

"IHSG hari ini (9/9) diprediksi bergerak melemah dalam range 7.700-7.830," kata Ratih dalam kajian resmi, Selasa (9/9).

Adapun, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini, antara lain dari dalam negeri, IHSG koreksi pada sesi kedua pada Senin (8/9) akibat sentimen reshuffle kabinet Merah Putih. 

Pada 8 September 2025, sorotan utama jatuh pada pergantian Sri Mulyani Indrawati dari jabatan Menteri Keuangan (Menkeu) setelah aksi demonstrasi di akhir Agustus 2025. 

Sri Mulyani dikenal sebagai teknokrat berpengaruh di dunia internasional. Posisi Menkeu tersebut digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

Investor asing terpantau outflow di pasar ekuitas senilai Rp526,17 miliar pada Selasa (9/9). Kondisi ini juga berdampak pada depresiasi nilai tukar rupiah karena penyesuaian pimpinan dan kebijakan yang baru. 

"Postur fiskal harus tetap dijaga, misalnya utang negara harus tetap terkendali, defisit anggaran tidak boleh melebar, serta kebijakan belanja publik perlu diarahkan pada sektor produktif agar tidak mengganggu stabilitas makroekonomi," urainya.

Dari Mancanegara, Indeks utama Bursa Wall Street kompak menguat di awal pekan. Pelaku pasar optimis pekan depan The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 4-4,25%. 

Pemangkasan tersebut menyusul data ekonomi yang lebih landai, seperti data tenaga kerja yang mencerminkan inflasi dapat terkendali. 

Indeks Nasdaq ditutup menguat 0,45%, sekaligus catatkan level ATH. Senada dengan Wall Street, Bursa Asia Pasifik juga cenderung positif. Indeks Nikkei 225 naik 1,45% dan Hang Seng menguat 0,85% pada Senin (8/9). 

Pemangkasan suku bunga The Fed berpotensi memberikan inflow baru di pasar negara berkembang dan Asia Pasifik.

Sekadar informasi, Sri Mulyani Indrawati akan melakukan serah terima jabatan (sertijab) Menteri Keuangan kepada Purbaya Yudhi Sadewa pada hari ini, Selasa (9/9) pukul 10.00 WIB di Aula Mezanin, Gedung Juanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta.