Dibayangi Perang Tarif AS-China, IHSG Hari ini Diproyeksi Bisa Menguat

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), mengutip RTI, dibuka di level 8.064,67 pada perdagangan Kamis (16/10).

IHSG bergerak volatil sejak awal pembukaan, dengan bergerak menguat dan melemah. Pada pukul 09.45 WIB, IHSG kembali menguat sebesar 45,75 poin atau 0,57% menjadi ke level 8.096,93.

PT Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak di kisaran support pada level 7.974 dan resistance pada level 8.107.

"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.974 dan resistance pada level 8.107 dengan kecenderungan melemah," tulis Tim Riset, Jakarta, Kamis (16/10).

Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,79% dan Indeks Kospi menguat 1,78%.

IHSG pada hari Rabu (15/10) ditutup pada level 8.051,17 atau terkoreksi 0,19%. Pelemahan dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi sebesar 3,65% dan transportasi-logistik 2,82%.

Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp1,43 triliun di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual, seperti BBRI, WIFI, BMRI, CDIA, dan BRMS. 

Sentimen negatif datang dari memanasnya perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk black spinning top, di bawah MA20 dan MA5, indikator MACD dead cross. 

"(Walau) demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Berikut saham pilihan hari ini: ANTM, MDKA, ARTO, dan UNVR," urainya.

Sementara itu, indeks utama bursa AS tercatat bervariasi. Sentimen datang dari semakin memanasnya konflik perang dagang antara AS dan juga China.