06 Mei 2024
20:43 WIB
Di Bawah Nasional, Ekonomi Jakarta Tumbuh 4,78%
Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi DKI Jakarta atas dasar harga berlaku kuartal I-2024 mencapai Rp 896,09 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp528,10 triliun
Warga Jakarta melintasi pelican crossing di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (3/7/2023). ValidNewsID/Fik hri Fathoni
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mencatat, ekonomi Jakarta tumbuh 4,78% pada kuartal I-2024 (Yoy). Angka pertumbuhan ini lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi secara nasional kuartal I 2024 (Yoy) yang tumbuh 5,11%.
Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi DKI Jakarta atas dasar harga berlaku kuartal I-2024 mencapai Rp 896,09 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp528,10 triliun.
"Ekonomi Jakarta pada kuartal I-2024 tumbuh sebesar 4,78%. Sedikit menurun jika kita bandingkan dengan kondisi triwulan IV tahun 2023," kata Plt. Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta Dwi Paramita Dewi dalam siaran di akun YouTube BPS DKI Jakarta, Senin (6/5).
Dwi merinci ekonomi Jakarta pada periode Januari-Maret 2024 tumbuh positif sebesar 4,78%, melambat dibanding periode yang sama tahun 2023 sebesar 4,93%. Sementara itu, laju pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal I-2024 yang tumbuh sebesar 0,65% juga melambat jika dibandingkan kuartal IV-2023 yang tumbuh sebesar 2,6%.
BPS mencatat pertumbuhan PDRB pada kuartal I-2024 menurut lapangan usaha, ditopang oleh sektor administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib yang tumbuh paling tinggi sebesar 14,16%, dengan distribusi terhadap PDRB sebesar 4,5%.
Sektor lainnya yang juga tumbuh tinggi pada kuartal I-2024 adalah penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 9,56%. Lalu pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 9,19% serta jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,09%.
Struktur ekonomi Jakarta triwulan I-2024 didominasi oleh Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 17,91%. Sementara dari sisi pengeluaran, proporsi Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 61,87%.
Sementara itu, pertumbuhan PDRB menurut pengeluaran, konsumsi pemerintah mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 30,30% dengan kontribusi terhadap ekonomi 11,62%. Komponen ekspor yang memiliki kontribusi tertinggi terhadap ekonomi sebesar 65,70% hanya tumbuh 3,23%.
Adapun ekonomi Jakarta masih menduduki porsi terbesar terhadap proporsi perekonomian Nasional sebesar 16,96%. Provinsi lainnya yang memiliki kontribusi tertinggi terhadap ekonomi Nasional, yakni Jawa Timur dan Jawa Barat yang masing-masing berada pada posisi kedua dan ketiga. BPS mencatat, 38 provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal I-2024.
Kesiapan SDM
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI optimis ekonomi Jakarta akan semakin baik meski tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara (IKN).
"Kami sangat optimistis Jakarta akan semakin maju, meski tidak lagi menjadi IKN. Tentu, bila dikelola dengan baik, transparan dan nir korupsi, maka pendapat asli daerah (PAD) bisa melonjak berkali lipat," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Diana Dewi, Sabtu (27/5).
Menurut Diana, tantangan terbesar Jakarta setelah menanggalkan status Ibu Kota adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM). Ia menilai SDM berkualitas dan profesional penting untuk mendukung target Jakarta sebagai kota global.
"Kota global harus diisi oleh orang-orang yang memiliki kemampuan lebih, profesional serta mental yang kuat," tuturnya.
Sebagai induk organisasi dunia usaha, khususnya di DKI Jakarta, Kadin DKI juga turut mendukung penyiapan SDM unggul di Ibu Kota. Berbagai pelatihan, sertifikasi hingga pendampingan pengembangan usaha juga terus diberikan Kadin DKI untuk mendukung kalangan dunia usaha, termasuk sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Sejak awal memimpin Kadin DKI Jakarta, penyiapan SDM unggul terus dilakukan melalui pelatihan-pelatihan. Juga, memberi ruang pengembangan usaha, baik di dalam maupun luar negeri," kata Diana.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, Jakarta akan fokus meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, produktif, dan sejahtera untuk mewujudkan stabilitas kota yang tangguh.
"Dalam mewujudkan pembangunan wilayah Jakarta yang merata, berkeadilan, serta infrastruktur yang berkualitas dan ramah lingkungan, kita juga perlu meningkatkan SDM yang unggul, produktif, dan sejahtera," tuturnya.
Dengan SDM unggul dan ekonomi yang kokoh, pada 2045, Jakarta diharapkan mampu bersaing dengan kota global lainnya. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta mengumumkan perekonomian DKI Jakarta tumbuh sebesar 4,96% secara kumulatif sepanjang 2023.