c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

28 Juni 2025

14:10 WIB

DEN: Bansos Jadi Instrumen Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

DEN menilai bansos merupakan investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan inklusif.

Penulis: Fin Harini

<p id="isPasted">DEN: Bansos Jadi Instrumen Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif</p>
<p id="isPasted">DEN: Bansos Jadi Instrumen Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Inklusif</p>

Petugas mendata petani yang mendapatkan bantuan sosial Kartu Tani di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (21/11/2022). Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas

JAKARTA - Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menyatakan, pemberian bantuan sosial (bansos) ke masyarakat merupakan investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan inklusif.

"Sering orang mengistilahkan bansos itu sebagai biaya. Padahal bansos itu adalah investasi. Investasi supaya kita mendapatkan future growth atau bahkan growth sekaligus," kata Anggota DEN Arief Anshory Yusuf dalam diskusi double check di Jakarta, Sabtu (28/6), dilansir dari Antara.

Menurutnya, bantuan sosial yang digelontorkan oleh pemerintah saat ini sudah sejalan dengan Astacita Presiden Prabowo, dengan menitikberatkan kesejahteraan masyarakat sebagai hal yang utama.

Lebih lanjut, pemerintah saat ini juga terus menyiapkan kebijakan yang mengarah ke peningkatan kesejahteraan, seperti makan bergizi gratis (MBG), deregulasi ekonomi, serta paket stimulus ekonomi kuartal II.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu menyampaikan, dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 yang sebesar Rp3.621,3 triliun, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk perlindungan sosial (perlinsos)

Menurut dia, dalam postur APBN tahun ini, sebesar Rp503,2 triliun atau 13,9% disiapkan untuk perlinsos, dan 6% atau Rp218,5 triliun untuk biaya kesehatan.

Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan paket stimulus ekonomi kuartal II dengan alokasi anggaran sebesar Rp24,4 triliun.

Dalam paket tersebut, lanjutnya, pemerintah memberikan insentif berupa diskon transportasi mulai dari potongan harga tiket kereta hingga kapal laut sebesar Rp0,94 triliun, diskon tarif tol Rp0,65 triliun, penebalan bansos Rp11,93 triliun, bantuan subsidi upah (BSU) Rp10,72 triliun, serta perpanjangan diskon iuran jaminan kecelakaan kerja (JKK) Rp0,2 triliun.

Paket stimulus dan alokasi perlinsos itu diharapkan bisa menjaga pertumbuhan ekonomi di kuartal II, serta meningkatkan daya beli masyarakat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar