c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 Juni 2023

09:19 WIB

Dapat Dukungan JETP, PLN Siap Akselerasi 552 Proyek Hijau

Proyek pengembangan EBT yang digarap PLN ditargetkan rampung tahun 2030 mendatang.

Penulis: Yoseph Krishna

Dapat Dukungan JETP, PLN Siap Akselerasi 552 Proyek Hijau
Dapat Dukungan JETP, PLN Siap Akselerasi 552 Proyek Hijau
Ilustrasi. Petugas PLN mengecek panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Pulau Kodingareng, Kecamatan Sangkarrang, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/12/2022). Antara Foto/Abriawan Abhe

JAKARTA - PT PLN (Persero) berkomitmen untuk mengakselerasi sebanyak 552 proyek hijau dengan investasi yang dikolaborasikan melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP). Jumlah itu meningkat dari 163 proyek hijau yang saat ini tengah digarap dalam rangka mencapai target NZE tahun 2060.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut pihaknya telah mengidentifikasi empat skenario transisi energi di Indonesia dalam kerangka JETP, termasuk melakukan analisis teknis bersama International Energy Agency, analis finansial, dan Asian Development Bank.

"Analisis teknis dan finansial dilakukan untuk memastikan pencapaian tujuan transisi energi dengan perencanaan yang workable dan tetap menjaga finansial perusahaan tetap sehat," ungkapnya lewat siaran pers di Jakarta, Minggu (25/6).

Darmawan menjelaskan saat ini PLN tengah mengonsolidasikan seluruh program hijau yang belum mendapat asupan pendanaan untuk masuk ke dalam Comprehensive Investment and Policy Plan (CIPP) dalam skema JETP. Dalam hal ini, dia menegaskan PLN telah menyiapkan 522 proyek energi hijau yang potensial dibiayai JETP dengan total kapasitas 15,1 GW sampai dengan tahun 2030.

Rancangan itu beriringan dengan komitmen PLN yang kini tengah menggarap 163 proyek hijau di berbagai wilayah lewat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dengan kapasitas 5,1 GW.

"Kita punya planning bagus dan membangun aliansi kuat untuk mereduksi emisi dan menjaga kekuatan finansial. Kita ingin transisi energi bisa sustainable untuk meningkatkan industri nasional," tegas Darmawan.

Sementara itu, Head of JETP Secretariat Edo Mahendra menyampaikan skema pendanaan Just Energy Transition Partnership itu telah disepakati dalam KTT G20 guna mendorong tiga target transisi energi Indonesia, yakni menekan emisi karbon sektor ketenagalistrikan, mendongkrak energy mix dari EBT, dan pencapaian target NZE.

Edo menjabarkan dalam mendukung komitmen itu, JETP sudah menyediakan dana bantuan hingga US$20 miliar. 

Di sisi lain, komitmen tersebut harus mendapat dukungan dari pemerintah pada aspek kebijakan maupun pemangku kepentingan lainnya agar Sekretariat JETP bisa memulai perencanaan maupun proyek transisi energi.

"Termasuk juga koordinasi dan implementasi, kita butuh PLN dan lembaga lain. JETP ada di tengah untuk membantu semuanya bisa jalan," kata dia.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menambahkan bahwa Pemerintah bersama PT PLN dan Sekretariat JETP tengah menggodok skema teknis maupun finansial yang paling sesuai untuk menopang ketahanan energi nasional.

Dia menyebut rancangan teknis dan finansial yang disiapkan itu akan mengarah langsung untuk pembangunan rantai pasok energi hijau di dalam negeri sehingga bantuan yang disediakan melalui skema JETP bisa dimaksimalkan untuk penguatan industri hijau hingga SDM lokal.

"Nantinya CIPP yang dihasilkan harus taktis dan workable, bisa dieksekusi baik dari sisi proyek maupun kebijakan. Artinya, kita mendorong supply chain energi hijau domestik, industrinya di kita, sehingga SDM juga terserap," pungkas Dadan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar