06 Oktober 2023
12:57 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) dan PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai perusahaan ke-67 dan 68. Dengan demikian, BEI berhasil mencatatkan rekor pencatatan saham tertinggi tahunan sepanjang sejarah.
Hingga kini, BEI mencatat sebanyak 68 emiten dengan total perolehan dana mencapai Rp49,60 triliun.
Jumlah pencatatan ini juga melampaui rekor pencatatan saham perdana sebelumnya yang terjadi pada 1990, yaitu sebanyak 66 emiten.
"Ini adalah kebahagiaan kami di capital market Indonesia karena pada hari ini tembus jumlah perusahaan tercatat sepanjang sejarah. Lebih dari 66 emiten yang dicapai di tahun 1990. Jaya terus emiten kita, jaya terus pasar modal Indonesia," kata Direktur PT BEI I Gede Nyoman Yetna di Main Hall BEI, Jakarta, Jumat (6/10).
Lebih lanjut, Nyoman mengatakan, pencatatan saham perdana pada hari ini menambah jumlah perusahaan tercatat saham menjadi 892.
Rekor pencatatan ini juga mengukuhkan posisi BEI yang secara konsisten menjadi Bursa dengan jumlah pencatatan saham perdana terbanyak di ASEAN sejak tahun 2018.
Baca Juga: BEI: Sebanyak 26 Perusahaan IPO di Kuartal IV 2023
Dia menjelaskan, dari 68 pencatatan saham baru pada 2023 ini, sebanyak 86,7% perusahaan tercatat berasal dari Jawa bagian barat. Rinciannya, sebanyak 42 perusahaan berlokasi di DKI Jakarta. Kemudian diikuti oleh Banten sembilan perusahaan, dan Jawa Barat delapan perusahaan.
"BEI berharap perusahaan dari seluruh Indonesia dapat bertumbuh secara berkesinambungan melalui pasar modal Indonesia dengan melakukan go public atau penerbitan efek lainnya," imbuhnya.
BEI sendiri telah hadir melalui kantor perwakilan di 30 kota yang tersebar dari Sabang sampai Merauke yang bertugas mendampingi perusahaan-perusahaan di seluruh Indonesia dalam percepatan pertumbuhan perusahaan melalui penawaran umum dan pencatatan saham di BEI.
Adapun jika ditinjau dari jenis usaha, perusahaan tercatat baru didominasi oleh usaha dengan klasifikasi sektor Consumer Cyclicals sebanyak 12 perusahaan tercatat.
Beberapa sektor lain yang mendominasi adalah sektor Technology sebanyak sembilan perusahaan tercatat. Lalu, sektor Consumer Non-cyclicals, sektor Industrial dan sektor Properties & Real Estate, dengan masing-masing sebanyak delapan perusahaan tercatat.
Ditinjau dari sisi skala usaha, mayoritas perusahaan tercatat baru pada tahun 2023 berhasil melantai di Bursa di Papan Pengembangan sejumlah 34 perusahaan. Kemudian, di Papan Utama sejumlah 19 perusahaan di Papan Akselerasi sejumlah 15 perusahaan.
Masih 28 Perusahaan Antre IPO
Selain 68 perusahaan yang sudah tercatat, saat ini masih terdapat 28 perusahaan potensial di pipeline pencatatan saham di BEI yang berasal dari berbagai sektor.
Tiga sektor terbanyak adalah sektor Consumer Non-Cyclicals sebanyak enam perusahaan, sektor Energy sebanyak lima perusahaan, serta sektor Basic Material sebanyak empat perusahaan.
"BEI berharap akan semakin banyak perusahaan yang mempercayakan pertumbuhan dan perkembangannya melalui pendanaan di pasar modal Indonesia dari berbagai sektor dan ukuran perusahaan," ujarnya.
Nyoman menuturkan, prestasi pencapaian rekor ini merupakan buah upaya BEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan SRO (Self-Regulatory Organizations) serta profesi penunjang lainnya yang senantiasa meningkatkan inklusi pasar modal di tengah masyarakat Indonesia dengan selalu mengedepankan aspek kualitas dan kepatuhan.
Dari sisi regulasi, sambungnya, telah dilakukan penyesuaian terhadap beberapa peraturan pencatatan maupun skema kepemilikan saham yang lebih sesuai dengan kebutuhan industri dan bisnis yang semakin dinamis dan inovatif.
Baca Juga: Besok, Jumlah Saham IPO 2023 Cetak Rekor Sejarah
Selain itu, BEI juga secara aktif memberikan edukasi dan pendampingan kepada perusahaan dengan berkolaborasi bersama institusi, asosiasi, maupun pihak ketiga lainnya berkenaan dengan opsi pendanaan pasar modal.
Kegiatan yang dilakukan BEI, yakni dalam bentuk go public seminar/workshop, coaching clinic, masterclass maupun one-on-one meeting.
Laman go public www.gopublic.idx.co.id juga tersedia sebagai salah satu sumber informasi terkini mengenai pendanaan melalui pasar modal yang dapat diakses oleh para pengusaha dan calon perusahaan tercatat.
Sebagai upaya penyampaian informasi mengenai perusahaan tercatat baru sebagai pertimbangan investasi bagi investor dengan akses yang mudah, BEI juga menyediakan informasi kinerja saham yang dapat di akses melalui laman BEI pada tautan https://www.idx.co.id/id/perusahaan-tercatat/kinerja-saham-tercatat-baru/.
"Seluruh upaya ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan terhadap BEI dan pasar modal sebagai house of growth serta memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi secara menyeluruh di Indonesia," pungkas Nyoman.