22 Desember 2023
20:25 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan, Indonesia mendatang akan meningkatkan potensi hilirisasi ekonomi di dalam negeri. Dia berharap, upaya ini bisa meningkatkan level ekonomi Indonesia dan menghindarkan dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap).
“Kuncinya, kita harus mampu menaikkan nilai tambah di dalam negeri,” tegasnya dalam agenda Debat Calon Wakil Presiden Pemilu 2024, Jakarta, Jumat (22/12).
Saat ini, lanjutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap resilien di kisaran 5% di tengah gempuran resesi global, perang dagang, hingga konflik geopolitik.
“Didukung dengan penurunan angka pengangguran, angka kemiskinan, penurunan angka gini rasio, serta angka inflasi yang terkendali,” ujarnya.
Dirinya menekankan, pertumbuhan ekonomi mendatang mesti tercapai secara berkualitas. Untuk mencapai hal tersebut, agenda ekonomi yang diusung pasangan Prabowo-Gibran adalah Indonesia akan meneruskan upaya hilirisasi saat ini.
Tak hanya hilirasi sektor tambang, hilirisasi juga akan diterapkan pada banyak sektor unggulan lain, seperti pertanian, perikanan, hingga digital.
Lebih lanjut, pemerintahan ke depan juga menjamin bahwa pembangunan ekonomi tidak akan lagi terpusat di Jawa alias Jawa-sentris. Indonesia juga akan terus menggenjot ekonomi kreatif sekaligus UMKM.
Dirinya menggarisbawahi, UMKM yang jumlahnya hingga 64 juta unit telah menyumbangkan hingga 61% PDB Indonesia. Dirinya optimistis, optimalisasi dari hilirisasi sampai ekonomi kreatif bisa membuka lapangan kerja Indonesia ke depan.
“Jika empat langkah tadi bisa kita penuhi, Insyaallah akan terbuka 19 juta lapangan pekerjaan,” sebutnya.
Tak ketinggalan, Cawapres Gibran menyampaikan, pemerataan pembangunan ekonomi merupakan sebuah kewajiban. Sejauh ini, pemerataan tersebut sudah dibuktikan dengan investasi yang ada di luar Jawa sudah mencapai 53%.
Cawapres nomor urut 2 juga meyakini, keberlanjutan pembangunan IKN akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru. Di samping juga membuka akses dan konektivitas, sekaligus membuka lapangan kerja.
Secara khusus, Gibran menilai, pembangunan IKN bukan hanya sekadar bangunan pemerintahan. “Tapi juga sebagai simbol, simbol pemerataan pembangunan di Indonesia, juga simbol transformasi pembangunan Indonesia,” bebernya.
Gibran juga ikut menyinggung potensi ekonomi hijau Indonesia. Dia berkeyakinan, Indonesia akan menjadi raja energi hijau dunia melalui pengembangan biodiesel dan bioavtur dari sawit, bioetanol dari tebu sembari menjaga kemandirian gula nasional.
Menyambut Indonesia Emas 2045, Gibran mengingatkan semua pihak untuk menghadirkan dan mengoptimalkan generasi emas. Idenya, Indonesia harus bisa mengubah tantangan masa depan (future challenge) menjadi kesempatan masa depan (future opportunity).
“Kta harus punya future talent yang dilengkapi dengan future skills,” paparnya.
Untuk itu, Gibran kembali menyampaikan, hal ini sejalan dengan misinya untuk menggenjot hilirisasi digital. Dirinya berjanji, pemerintah ke depan akan menyiapkan generasi muda ahli artificial intelligence, ahli blockchain, ahli robotik, ahli perbankan syariah, dan ahli kripto.
“(intinya), narasi besarnya (pertumbuhan ekonomi) di sini adalah keberlanjutan, percepatan, dan penyempurnaan,” katanya.