21 April 2022
14:00 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA – Para karyawan atau pekerja di Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR). Akan tetapi, pemanfaatan uang THR harus disesuaikan dengan skala prioritas. Jika tidak dikelola secara bijak, maka bisa boncos pasca-Lebaran nanti.
Duitpintar.com di bawah PT Anugrah Atma Adiguna sebagai pialang asuransi yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, pengelolaan uang THR ini bisa dibagi menjadi ke dalam beberapa bagian. Mulai dari bayar utang hingga investasi.
"Saat menerima THR, Anda dapat memanfaatkannya untuk tabungan atau investasi, sehingga dana tersebut menjadi lebih produktif dibandingkan dengan dibelanjakan," tulis Tim Konten Redaksi Duitpintar.com melalui siaran pers, Kamis (21/4).
Anda pun, lanjutnya, juga dapat memilih jenis tabungan yang memiliki proteksi atau perlindungan asuransi karena mengandung nilai investasi. Jika menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi, maka dapat memilih polis asuransi unit-linked yang disertai dengan investasi.
Lebih lanjut, Duitpintar.com memberikan berbagai tips yang perlu diperhatikan agar uang THR dapat dimanfaatkan dengan bijak.
Pertama adalah membayar utang. Ini merupakan hal paling utama yang harus dilakukan saat mendapatkan THR. Pasalnya, utang merupakan kewajiban yang harus diselesaikan sebab di dalam utang ada hak seseorang. Jika utang tidak terselesaikan dengan baik sesuai kesepakatan, akan menyebabkan masalah di kemudian hari.
Tips kedua yakni bayar zakat. Anda yang beragama Muslim, tentu tahu kewajiban menunaikan zakat dengan besarannya sekitar 2,5% hingga 5%. Zakat ini bisa berupa zakat penghasilan maupun zakat fitrah.
Seperti diketahui, zakat termasuk rukun Islam wajib yang harus dipenuhi oleh umat Islam. Karena dari setiap harta yang kita dapatkan, terdapat hak fakir miskin dan anak yatim.
Tips selanjutnya adalah berbagi kasih. Pada momen ini, Anda juga dapat mengalokasikan 2,5% dari THR untuk bersedekah kepada orang yang membutuhkan.
"Anda juga bisa menyisihkan alokasi THR untuk berbagi dengan orangtua dan keluarga. Untuk berbagi dengan orangtua bukanlah soal jumlahnya, tetapi perhatian dan aliran cinta Anda kepada mereka," imbuhnya.
Tak lupa pula untuk menyiapkan “salam tempel” atau angpao yang biasanya menjadi pengeluaran wajib saat Lebaran. Anda bisa mengalokasikan sekitar 2,5% dari THR untuk kebutuhan ini.
Keempat, menabung dan berinvestasi. Jangan lupa alokasikan dana THR untuk menabung dan investasi. Bentuk tabungan dapat berupa deposito, tabungan berjangka, atau investasi dengan pembelian instrumen pasar modal.
Tips berikutnya yang tak kalah penting adalah membeli asuransi kesehatan. Bila sama sekali belum memiliki asuransi kesehatan dan memiliki bujet terbatas untuk membayar premi, maka sebaiknya pertimbangkan dulu untuk membeli asuransi rawat inap.
Sementara untuk rawat jalan, Anda bisa menggunakan dana darurat atau BPJS Kesehatan.
"Asuransi rawat inap lebih baik menjadi skala prioritas karena ada banyak komponen biaya yang muncul ketika seseorang harus menjalani proses rawat inap di rumah sakit," ungkap Tim Konten Redaksi Duitpintar.com.
Mulai dari biaya akomodasi (kamar), biaya dokter, obat-obatan, laboratorium, dan biaya lain terkait rumah sakit. Selain itu, pilihlah asuransi rawat inap sesuai bujet dan kebutuhan Anda.
Terakhir, pertimbangkan pula asuransi kesehatan keluarga. Bila anggota keluarga serumah Anda sama sekali belum terlindungi asuransi kesehatan, pertimbangkan pula untuk membeli asuransi kesehatan keluarga.
"Dengan satu polis, Anda bisa mendapatkan produk asuransi yang bisa melindungi seluruh anggota keluarga, dimana maksimal lima orang. Premi yang dibayarkan umumnya lebih murah ketimbang asuransi individu," jelasnya.
Itulah hal-hal yang harus Anda pertimbangkan sebelum menggunakan uang THR dengan bijak. Salah satunya adalah membeli asuransi.
Dengan asuransi, risiko finansial yang kita alami ketika kita jatuh sakit dan menjalani perawatan medis akan ditransfer ke perusahaan asuransi, agar tabungan yang kita miliki tidak terkuras.