07 Juli 2025
12:32 WIB
Cadangan Devisa RI Juni 2025 Meningkat Tipis Di US$152,6 M
Penambahan tipis cadangan devisa bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan global bond pemerintah.
Penulis: Siti Nur Arifa
Editor: Fin Harini
Ilustrasi cadangan devisa. Shutterstock/Zephyr_p
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juni 2025 berada di angka US$152,6 miliar. Jumlah tersebut bertambah tipis dibandingkan posisi pada akhir Mei 2025 yang sebesar US$152,5 miliar.
Sebelumnya, cadev Indonesia pada akhir Mei 2025 berada di posisi stagnan dari bulan April yang juga sebesar US$152,5 miliar.
Dengan pertambahan tipis yang terjadi, Bank Indonesia menilai posisi cadev Indonesia pada akhir Mei 2025 masih tetap tinggi.
"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar, sedikit meningkat dibandingkan posisi pada akhir Mei 2025 sebesar US$152,5 miliar dolar AS," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resmi, Senin (7/7).
Baca Juga: Cadangan Devisa RI Mei 2025 Stagnan Di US$152,5 M
BI mencatat perkembangan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan global bond pemerintah.
Cadangan devisa Juni 2025 juga dinilai stabil di tengah kebutuhan untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons Bank Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.
"Posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2025 setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," ujarnya.
Baca Juga: Bayar Utang, Cadangan Devisa RI April 2025 Susut US$4,6 Miliar
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Ke depan, Bank Indonesia memandang posisi cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal sejalan dengan prospek ekspor yang tetap terjaga.
Selain itu, BI juga optimistis neraca transaksi modal dan finansial yang diprakirakan tetap mencatatkan surplus, serta persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik dan imbal hasil investasi yang menarik.
"Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkas Ramdan.