c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

01 November 2023

12:46 WIB

Cabai Hasil Panen Di Jaktim Dijual Lebih Murah

Panen raya cabai di 65 kelurahan se-Jakarta Timur ini akan menghasilkan 3,4 ton cabai.

Editor: Rikando Somba

Cabai Hasil Panen Di Jaktim Dijual Lebih Murah
Cabai Hasil Panen Di Jaktim Dijual Lebih Murah
Pedagang menimbang cabai merah besar di sebuah pasar di Jakarta. ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA- Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono didampingi Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar melakukan panen raya cabai "Rawita Peti" (Pedaskan Timur) di tengah melonjaknya harga komoditas itu di pasaran. Wali Kota Anwar mengatakan panen raya cabai di 65 kelurahan se-Jakarta Timur ini akan menghasilkan 3,4 ton cabai.

Hasil panen itu, kata dia, akan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga jual sebesar Rp50.000/kilogram.

"Harga ini lebih murah dibandingkan di pasaran yang mencapai Rp80.000/kilogram," kata Anwar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rawa Jaya, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (1/11).

Panen raya cabai kali ini berlangsung secara serentak di 65 kelurahan dan 10 kecamatan di Jakarta Timur.  Namun, untuk pelaksanaannya dipusatkan di Pondok Kopi, Duren Sawit. 

"Ini salah satu contoh untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka ketahanan pangan," kata Heru Budi Hartono dalam sambutannya.

Selain menanam cabai, kata dia, pihak kelurahan dan kecamatan juga bisa menanam sayuran lainnya serta memelihara ikan lele agar kebutuhan pokok di lingkungannya terpenuhi. "Ini memiliki nilai ekonomis. Hasilnya pun bisa dijual dengan harga yang 'bersahabat'," kata Heru.

Kendalikan Inflasi
Heru juga meminta agar lurah dan camat untuk terus menanam cabai, sayuran dan bibit ikan untuk menjaga ketahanan pangan di Jakarta. "Apa saja kebutuhan lurah dan camat akan kita penuhi agar ketahanan pangan bisa tercapai," ucapnya.

Dia juga mengatakan,  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meningkatkan stok bahan pokok, terutama beras untuk mengendalikan inflasi di Indonesia, khususnya di Ibu Kota.

"Ketahanan pangan salah satunya (mengendalikan inflasi), seperti ketersediaan beras dan bahan pokok," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai panen raya cabai "Rawita Peti" (Pedaskan Timur) itu.  

Dikutip dari Antara, Heru meminta Dharma Jaya, Food Station dan Pasar Jaya untuk meningkatkan ketersediaan beras.

"Masing-masing perusahaan tersebut, hari ini akan menggelar rapat dengan komisaris," kata Heru. 

Dia menambahkan selama ini stok bahan pokok bisa bertahan selama tiga hari, namun peningkatan stok mampu bertahan selama enam hari.

Soal stok di DKI, sebelumnya, Asisten Perekonomian DKI, Sri Haryati mengatakan, hingga awal Oktober (4/10) semakin hari stok kebutuhan beras di DKI Jakarta bertambah baik. Bahkan, pada Rabu (4/10) stok sudah sampai 31 ribu ton dari target 35 ribu ton pasokan beras dari Bulog yang masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang.

Juga, Menteri BUMN Erick Thohir sempat memastikan stok beras aman untuk Oktober dan November 2023 karena dari kondisi ketersediaan beras Perum Bulog pada Oktober sebanyak 1,7 juta ton dan ditargetkan menjadi dua juta ton pada November 2023.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan agar pemerintah daerah (pemda) jangan ragu-ragu untuk menggunakan anggaran tak terduga dalam rangka mengintervensi inflasi seiring dengan meningkatnya harga beras.

Saat memberikan arahan kepada kepala daerah se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10), Jokowi menekankan bahwa anggaran tak terduga bisa digunakan karena hal tersebut diatur melalui payung hukum. "Saya menanyakan bahwa itu ada payung hukumnya. Jangan ragu menggunakan anggaran tak terduga. Apabila yang namanya inflasi itu naik, apabila ada harga-harga naik, (maka) segera grojok (sediakan) pasokannya," kata Jokowi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar