21 Oktober 2023
08:39 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Data perdagangan Bursa Efek Indonesia selama sepekan, yakni periode tanggal 16 sampai dengan 20 Oktober 2023, mayoritas berada pada zona positif.
"Selama sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan atau penurunan sebesar 1,12% menjadi berada di posisi 6.849,168 dari 6.926,780 pada pekan lalu," kata Pj.S. Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad melalui siaran pers, Jumat (20/10) malam.
Sementara itu, peningkatan sebesar 23,08% terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan, yaitu menjadi 24,01 miliar lembar saham dari 19,51 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian Bursa selama sepekan juga meningkat 16,82% menjadi sebesar Rp11,81 triliun dari Rp10,11 triliun pada sepekan yang lalu.
Kemudian, lanjut dia, peningkatan sebesar 12,27% terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan, menjadi 1.344.504 kali transaksi dari 1.197.523 kali transaksi pada pekan lalu.
Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini pun turut mengalami kenaikan, yaitu sebesar 0,55% menjadi Rp10,62 triliun dari Rp10,56 triliun pada pekan sebelumnya.
Kautsar menuturkan, investor asing pada Jumat (20/10), mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp288,56 miliar. Sepanjang tahun 2023, investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp8,49 triliun.
Kegiatan Sepekan
Selama sepekan terdapat pencatatan satu obligasi di pasar modal Indonesia. Pada Jumat (20/10), Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap II Tahun 2023 (Obligasi) yang diterbitkan oleh PT Summarecon Agung Tbk mulai dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal sebesar Rp900 miliar.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi tersebut adalah idA+ (Single A Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 95 emisi dari 56 emiten senilai Rp105,13 triliun.
Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 537 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp459,64 triliun dan US$69,05 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.
Sedangkan, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri senilai Rp5.536,74 triliun dan US$486,11 juta. EBA sebanyak sembilan emisi senilai Rp2,94 triliun.