03 Mei 2025
10:58 WIB
Bursa Sepekan: IHSG Menguat 2,05% Menjadi 6.815,73
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bursa sepekan pada level 6.815,73, naik 2,05% dari 6.678,915 pada pekan lalu
Penulis: Fitriana Monica Sari
Pekerja melintasi layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/4/2025). AntaraFoto/Muhammad Adimaja
JAKARTA - Data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan, yakni pada periode tanggal 28 April hingga 2 Mei 2025, ditutup pada zona positif.
"Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami kenaikan sebesar 2,05%, ditutup pada level 6.815,730 dari 6.678,915 pada pekan lalu," ujar Sekretaris Perusahaan PT BEI Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi, Jumat (2/5) malam.
Adapun, peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 14,46% menjadi 20,87 miliar lembar saham. Di pekan sebelumnya, rata-rata volume transaksi harian Bursa mencapai 18,23 miliar lembar saham.
Rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini juga mengalami kenaikan sebesar 9,25%, menjadi 1,21 juta kali transaksi, dari 1,11 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Peningkatan pun turut dialami oleh rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan, yaitu sebesar 4,99% dari Rp11,06 triliun pada pekan sebelumnya menjadi Rp11,61 triliun.
Selain itu, kapitalisasi pasar BEI mengalami kenaikan sebesar 2,33% menjadi Rp11.831 triliun dari Rp11.561 triliun pada sepekan sebelumnya.
Kautsar menuturkan, investor asing pada Jumat (2/5), mencatatkan nilai beli bersih Rp133,18 miliar. Sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp50,58 triliun.
Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Menguat 3,74% Jadi 6.678,91
Investor Lampaui 16 Juta
BEI melaporkan, jumlah investor pasar modal Indonesia telah melampaui 16 juta Single Investor Identification (SID) pada Selasa (22/4), yaitu tepatnya sebesar 16.021.179 SID.
Jumlah tersebut terus bertambah menjadi 16.216.944 SID pada Selasa (29/4), atau meningkat sebanyak 1.345.305 SID di sepanjang tahun 2025. Menariknya, lebih dari 79% investor tersebut berusia di bawah 40 tahun.
Hal ini berhasil diraih berkat kolaborasi erat yang terjalin antara PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama Self-Regulatory Organization (SRO), yang didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beserta perusahaan efek, melalui Galeri Investasi (GI) BEI, perguruan tinggi, sekolah, instansi, lembaga, akademisi, Duta Pasar Modal, serta pemangku kepentingan lainnya.
Tidak hanya itu, pencapaian 16 juta investor juga merupakan hasil dari dukungan inovasi edukasi dan digitalisasi akses informasi pasar modal.
BEI memahami kesiapan digital dan kemampuan menyampaikan edukasi yang relevan serta mudah diakses kapanpun dan dimanapun merupakan kunci. Upaya ini dilakukan melalui jaringan Kantor Perwakilan (KP) BEI, GI BEI, Duta Pasar Modal, media sosial resmi BEI, serta berbagai kanal media yang menyajikan informasi seputar pasar modal Indonesia.
BEI juga menyediakan data pasar, analisis, materi edukasi, update informasi terkini yang dapat diakses kapan saja melalui aplikasi IDX Mobile yang saat ini sudah memiliki lebih dari 285 ribu pengguna.
Kolaborasi konten dengan influencer dan pemanfaatan media sosial KP BEI di seluruh Indonesia turut dilakukan untuk memperluas jangkauan literasi pasar modal.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menyebut pendekatan secara digital tidak hanya menjadi solusi saat terjadi krisis, tetapi juga telah terbukti sebagai strategi jangka panjang yang efektif untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas dan inklusif.
“Kedua hal tersebut tidak hanya mengubah strategi BEI, tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk terus mendorong literasi dan inklusi pasar modal melalui pendekatan digital yang adaptif, kolaboratif, dan partisipatif,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/4).
Baca Juga: Bursa Sepekan: IHSG Menguat 2,81% Jadi 6.438,26
Jeffrey menambahkan, jumlah GI BEI yang saat ini hampir mencapai 1.000, berlokasi di perguruan tinggi, sekolah, dan instansi, serta 6.000 Duta Pasar Modal menjadi jembatan penting antara dunia akademis dan pasar modal.
"Melalui Galeri Investasi BEI dan Duta Pasar Modal, edukasi pasar modal hadir hingga pelosok daerah,” katanya.
Oleh karena itu, lanjut Jeffrey, BEI akan terus memperluas jangkauan edukasi ke seluruh lapisan masyarakat, meningkatkan inklusi pasar modal. Tujuannya, agar semakin banyak masyarakat yang dapat berinvestasi dengan aman dan berkelanjutan.
Mengawali tahun 2025, BEI telah melaksanakan 3.979 kegiatan edukasi di berbagai daerah seperti penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal (SPM) dari level 1 hingga level 3, webinar, seminar, workshop, kunjungan ke BEI, hingga pembuatan konten edukasi di media sosial serta pelatihan lainnya di seluruh Indonesia.
BEI bersama SRO dan didukung oleh OJK akan menyelenggarakan kembali Capital Market Summit & Expo (CMSE) pada tahun 2025 dan program Road to CMSE 2025 sudah dimulai sejak awal Maret 2025. Rangkaian CMSE 2025 diselenggarakan bekerja sama dengan para pelaku industri, perguruan tinggi, komunitas, serta media massa.