c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 September 2023

09:11 WIB

Bupati Karawang: Pengendalian Hama Jadi Kunci Menjaga Produksi Padi

Tikus dan kupu-kupu putih adalah hama paling dominan yang mengganggu produksi padi Karawang. Dua pendekatan dilakukan Pemkab Karawang untuk menjaga produksi padi.

Editor: Fin Harini

Bupati Karawang: Pengendalian Hama Jadi Kunci Menjaga Produksi Padi
Bupati Karawang: Pengendalian Hama Jadi Kunci Menjaga Produksi Padi
Ilustrasi - Panen padi (ANTARA/Ali Khumaini/dok)

KARAWANG - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyebutkan pengendalian hama atau organisme pengganggu tanaman menjadi kunci dalam menjaga produktivitas pertanian di tengah musim kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino.

"Hama yang paling dominan menyerang areal persawahan di Karawang saat ini adalah tikus dan kupu-kupu putih. Kami tengah berupaya membantu petani dalam mengatasi serangan hama itu," kata bupati, di Karawang, dilansir dari Antara, Kamis (7/9).

Dia menyampaikan, untuk penanganan kupu-kupu putih, pihaknya akan berkoordinasi dengan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT).

BBPOPT, sebutnya, telah melakukan sejumlah inovasi dalam penanganan organisme pengganggu tanaman (OPT).

"Kalau penanganan hama tikus, kami menggandeng petani untuk melakukan pelestarian predator alaminya, yakni burung hantu," kata Cellica.

Baca Juga: Harga Gabah Tinggi Gara-Gara Produksi Padi Minim

Sesuai dengan laporan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, kata dia, setidaknya setiap malam ada 1.500 jenis hama pengganggu tanaman di sawah di wilayah Karawang.

"Jadi memang harus segera diatasi dan dikendalikan serangan hama ini," katanya.

Menurut dia, pengendalian hama adalah kunci memastikan keberhasilan hasil panen pertanian. Sebab Karawang berkomitmen untuk terus mencapai target produksi padi 1,2 juta ton per tahun.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang, hingga Agustus 2023, luas tanaman padi yang terkena serangan OPT tikus mencapai 240 hektare, dan yang terancam seluas 1.789 hektare.

Kemudian luas tanaman padi yang terkena serangan OPT kupu-kupu atau penggerek batang padi seluas 315 hektare, dan yang terancam seluas 2.626 hektare.

Areal sawah yang terkena serangan OPT atau hama itu tersebar di sejumlah kecamatan sekitar Karawang bagian selatan, seperti Kecamatan Jayakerta dan lain-lain.

Sebelumnya, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Karawang optimistis target produksi padi pada tahun ini tercapai di tengah musim kemarau panjang sebagai dampak dari El Nino.

"Sejumlah langkah antisipasi dampak El Nino sedang dan terus dilakukan. Jadi, kami optimistis target produksi padi tahun ini bisa tercapai," kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang Nani Dwiastuti di Karawang, Jabar, Selasa (8/8).

Dia menyampaikan produksi padi di Karawang pada periode Januari hingga Juni 2023 sudah mencapai 632.843,08 ton gabah kering panen. Dengan target produksi pada 2023 di Karawang sebesar 1,35 juta ton gabah kering panen, maka realisasinya sudah mencapai sekitar 50%.

Baca Juga: Mendagri Sebut Beras Mahal Karena Pasokan Kurang

"Masih ada periode Juli hingga Desember dan masih ada panen di bulan-bulan itu. Jadi, kami optimistis target produksi padi dapat tercapai," katanya.

Sementara itu, dalam mengantisipasi dampak El Nino, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Karawang melakukan sejumlah langkah. Di antaranya, melakukan perluasan areal tanam baru, gerakan percepatan masa tanam, peningkatan indeks pertanaman, mekanisasi, serta optimalisasi pompa dan embung.

Upaya antisipasi lain yang dilakukan ialah menggunakan varietas padi unggul yang tahan terhadap kondisi kering.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak fenomena iklim El Nino yang akan memicu cuaca panas ekstrem di Indonesia terjadi Agustus-Oktober 2023 dan akan berlanjut hingga awal 2024.

Wilayah Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang akan terdampak cukup parah akibat adanya El Nino. Fenomena El Nino diprediksi akan sampai Desember 2023 dengan puncaknya terjadi pada Agustus-September 2023.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar