c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

21 Maret 2025

20:45 WIB

Bulog Jemput Bola Serap Gabah Kering Panen Petani

HPP untuk GKP di tingkat petani dinaikkan Rp500, dari sebelumnya Rp6.000 per kg, jadi Rp6.500 per kg. Tujuannya untuk mensejahterakan petani, karena tengkulak umumnya membeli jauh di bawah HPP

<p>Bulog Jemput Bola Serap Gabah Kering Panen Petani</p>
<p>Bulog Jemput Bola Serap Gabah Kering Panen Petani</p>

Kegiatan serap gabah kering panen petani oleh Bulog DIY di wilayah Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumat (21/3/2025). ANTARA/Hery Sidik.

BANTUL - Wakil Menteri Pertanian mengatakan, Badan Urusan Logistik (Bulog) kini telah melakukan jemput bola atau mendatangi petani langsung, guna menyerap gabah kering panen (GKP) dari para gabungan kelompok tani dan kelompok tani.

"Jadi Bulog yang tadinya nunggu di gudang untuk orang setor beras, sekarang datang ke pematang sawah, datang ke sawah sawah ketemu sama petani," kata Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, di sela-sela kunjungan ke acara panen padi dan serap gabah di Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (21/3).

Menurut dia, langkah yang dilakukan perusahaan umum milik negara yang bergerak pada bidang logistik pangan tersebut merupakan bentuk perhatian negara untuk hadir langsung membantu menyelesaikan urusan masyarakat petani. Pemerintah sebelumnya telah memutuskan menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) dan beras yang berlaku mulai 15 Januari 2025.

HPP untuk GKP pada tingkat petani dinaikkan Rp500, dari sebelumnya Rp6.000 per kilogram menjadi Rp6.500 per kilogram. Tujuannya untuk mensejahterakan petani, karena tengkulak umumnya membeli jauh di bawah HPP.

"Dan itu artinya negara, yaitu Bulog, wakil negara ketemu sama rakyatnya, jadi yang dibeli atau diserap sama Bulog itu gabah nya, artinya yang dibeli langsung dari rakyat, dari masyarakat," katanya.

Wamentan mengatakan, bahkan harga gabah kering panen petani yang dipatok pemerintah adalah Rp6.500 per kilogram. Dia mengimbau kepada semua petani yang hendak menjual gabah kering di luar Bulog untuk tidak menjual di bawah harga tersebut.

"Tapi memang tentunya Bulog tidak bisa menjangkau semua. Namun yang jelas kalau bapak ibu petani hendak menjual gabah di luar Bulog, jangan mau dibeli dengan harga di bawah Rp6.500 per kilogram. Ini agar harga panen petani itu tidak anjlok," katanya.

"Bulog ini sudah nggak pernah tidur, enggak pernah sakit, jadi enggak boleh sakit, enggak boleh tidur. Kita selama panen raya ini siaga semua, jadi mohon juga apresiasi lah Bulog, karena tadinya orang ragu bisa enggak Rp6.500 per kg, ternyata Alhamdulillah bisa," imbuhnya.

Jawa Timur Terbanyak
Sebelumnya, Perum Bulog Kantor Cabang Kediri telah melakukan penyerapan gabah dan beras petani sebanyak 33.600 ton setara Gabah Kering Panen (GKP) atau 16.800 ton setara beras, sehingga menjadi yang terbanyak di Jawa Timur. Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Kediri Imam Mahdi menyatakan, serapan tersebut dilakukan pihaknya guna menghadapi puncak panen pada akhir Maret.

Ia menyatakan Kantor Bulog cabang Kediri setiap hari telah menyerap lebih dari 1.500 ton GKP, serta sudah membangun komunikasi yang baik dengan para pemangku kepentingan. Sehingga terkait isu bahwa Bulog Kediri tidak mau menyerap gabah petani merupakan hal yang tidak benar.

“Harapan kami kita semua dapat bersama-sama menjalankan amanat pemerintah dengan baik," ujarnya.

Disampaikan dia, pihaknya mempunyai strategi dalam melakukan penyerapan gabah dan beras, yakni dengan melakukan kolaborasi semua pihak baik TNI, dan Pemerintah Daerah. Kolaborasi kongkrit yang dilakukan yakni penjadwalan prioritas panen oleh petani.

Hal ini bertujuan agar ketika petani melaksanakan panen, pihaknya langsung bisa memproses di pengeringan sesuai dengan umur panen yang cukup. Karena apabila ditunda atau didahulukan sebelum waktunya akan berpotensi menghasilkan gabah atau beras yang kurang maksimal, terlebih saat ini puncak panen dibarengi dengan intensitas hujan yang tinggi.

“Bulog Kancab Kediri sudah membentuk 18 Tim Jemput Gabah yang setiap harinya keliling menjemput hasil panen petani di titik panen dan melakukan pembayaran secara tunai, secara capaian kami juga sudah melebihi target yang diberikan dan kami akan tetap melakukan penyerapan di wilayah kerja kami,” tuturnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar