c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

24 September 2025

19:51 WIB

Buka IMOS 2025, Wamenperin Minta Industri Sepeda Motor Susun Peta Jalan

Industri otomotif, khususnya sepeda motor, diminta segera menyusun peta jalan untuk 10 tahun dalam menghadapi tantangan besar akibat perkembangan teknologi.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Buka IMOS 2025, Wamenperin Minta Industri Sepeda Motor Susun Peta Jalan</p>
<p id="isPasted">Buka IMOS 2025, Wamenperin Minta Industri Sepeda Motor Susun Peta Jalan</p>

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza memberikan pidato pada pembukaan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025, ICE BSD City, Tangerang, Rabu (24/9/2025). Antara/Pamela Sakina

JAKARTA – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza mendorong industri otomotif khususnya roda dua segera menyusun peta jalan untuk 10 tahun dalam menghadapi tantangan besar akibat perkembangan teknologi.

“Pemerintah ingin industri di sektor otomotif terutama kendaraan roda dua mulai menyusun roadmap yang lebih ketat karena kita menghadapi disrupsi yang akan lebih besar lagi dengan perkembangan teknologi informasi, terutama yang berbasis AI. Sehingga industri atau para pelaku usaha bisa siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi di masa yang akan datang,” ujar Faisol Riza pada pembukaan IMOS 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (24/9), dilansir dari Antara.

Menurut Faisol, dunia sedang memasuki era disrupsi teknologi yang akan memengaruhi hampir semua sektor termasuk otomotif.

Menperin menyarankan agar roadmap tersebut, dibagi ke dalam tiga fase. Fase pertama adalah transisi dan konsolidasi selama 2–3 tahun ke depan untuk memperkuat ekosistem dan rantai pasok.

Fase kedua berupa akselerasi pertumbuhan, di mana teknologi informasi diperkirakan akan menjadi bagian penting dalam proses produksi, termasuk dukungan untuk kendaraan listrik dan new energy.

Baca Juga: IKI Moncer, Kemenperin: Banyak Pelajar Beli Motor Saat Libur Sekolah

Tahap terakhir adalah fase kemandirian dan kepemimpinan, yang menargetkan Indonesia menjadi kekuatan baru industri roda dua global.

Faisol menambahkan, kerja sama lintas kementerian dan lembaga diperlukan agar roadmap berjalan efektif.

“Kementerian Perhubungan, Kepolisian, dan seluruh pemangku kepentingan harus memiliki pandangan yang sama dalam membangun industri ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, Faisol juga menyoroti sejumlah negara yang telah mengembangkan kendaraan nirawak, yang menurutnya tidak menutup kemungkinan teknologi serupa juga akan diterapkan pada kendaraan roda dua.

Sehingga ia berharap industri roda dua Tanah Air dapat berpacu pada inovasi teknologi yang tengah berkembang di kancah global.

“Walaupun kita percaya industri ICE (kendaraan berbahan bakar fosil) masih sangat kuat tetapi jangan lupa bahwa percepatan teknologi di berbagai macam sektor bisa menjadi tantangan tersendiri,” katanya.

Perkenalkan Teknologi
Faisol berharap pameran IMOS 2025 mampu memperkenalkan inovasi kendaraan roda dua terkini, guna mendukung pengembangan sistem transportasi yang aman, berkelanjutan dan terjangkau bagi masyarakat.

Hal ini sesuai dengan tema IMOS tahun ini, yakni fokus pada teknologi cerdas, keselamatan berkendara, kepedulian terhadap lingkungan, dan efisiensi mobilitas masyarakat.

“Kami berharap di tahun 2025 ini lebih tinggi lagi transaksinya dibanding tahun lalu. Kalau tahun lalu Rp70 miliar. Jadi mestinya transaksinya lebih tinggi dari tahun lalu,” ujarnya.

Pameran IMOS ini telah dilaksanakan dari tahun-tahun sebelumnya dan mencatat kontribusi sangat positif dalam neraca industri otomotif nasional. Nilai transaksi ajang ini juga terus bertumbuh.

Faisol menyebut pada pameran IMOS 2025 ini hadir sekitar 60 merek industri otomotif, di antaranya 16 merek atau brand sepeda motor, baik sepeda motor internal combustion engine (ICE) maupun sepeda motor listrik.

Baca Juga: Ini Dia Proses 'Hijrah' Motor BBM Menjadi Motor Listrik Dari Pemerintah

Pelaksanaan pameran IMOS ini diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap ekosistem dan neraca industri otomotif Indonesia.

“Kita juga berharap AISI maupun IMOS bisa menjadi acuan bagi industri otomotif kendaraan roda dua dunia global untuk menjadi contoh bagi semua pelaksanaan pameran otomotif roda dua di negara-negara lain,” sebutnya.

Sementara Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Johannes Loman mengatakan menjelaskan pameran ini menghadirkan beragam inovasi terbaru dari industri sepeda motor, serta menghadirkan produk-produk dengan teknologi yang lebih aman, ramah lingkungan, dan efisien.

“Kami percaya bahwa model-model baru yang akan diluncurkan di IMOS 2025 akan menjadi daya tarik tersendiri, sekaligus mengedukasi masyarakat tentang arah masa depan industri sepeda motor Indonesia. Harapan kami pameran ini dapat turut mendorong pencapaian target penjualan domestik tahun ini yang diproyeksikan mencapai lebih dari 6,4 hingga 6,7 juta unit,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar