c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

13 Agustus 2022

10:41 WIB

Budi Daya Sorgum Dilakukan Di Wilayah Kering Dan Bekas Tambang

Indofood siap kembangkan mie instan berbahan dasar sorgum untuk menggantikan gandum yang diimpor dari luar negeri.

Editor: Rikando Somba

Budi Daya Sorgum Dilakukan Di Wilayah Kering Dan Bekas Tambang
Budi Daya Sorgum Dilakukan Di Wilayah Kering Dan Bekas Tambang
Tanaman sorgum. ANTARA FOTO

KUDUS- Pemerintah menggalakkan pembudidayaan sorgum sebagai makanan alternatif pengganti nasi. Budi daya ini akan difokuskan pada daerah kering dan terbiasa menanam komoditas tersebut. Diantaranya juga di wilayah bekas pertambangan. 

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko mengungkapkan, budi daya tanaman sorgum disiapkan sebagai mitigasi terhadap potensi krisis pangan. Di sisi lain, sorgum juga punya banyak keuntungan. Salah satunya tahan hama, bisa dipanen hingga beberapa kali. 

"Daerah tersebut, di antaranya di Nusa Tenggara Timur serta daerah bekas tambang, seperti di Bangka Belitung, Kalimantan, dan Sulawesi," ujarnya di sela-sela kunjungannya ke SMK PGRI 2 Kudus, Jumat (13/8).

Moeldoko terang menyebut, sorgum bisa menjadi pengganti nasi mengantisipasi krisis pangan, mengingat kondisi global saat ini. Dia menguraikan, sebetulnya masyarakat Jawa sudah lama mengenal sorgum sebagai bahan pangan utama. Hal itu dibuktikan dengan adanya ukiran sorgum pada relief Candi Borobudur.

Namun, semakin ke sini ekosistemnya belum terbangun, industrinya juga belum disiapkan dengan baik. Akibatnya, masyarakat belum tertarik budi daya dalam konsep lebih besar untuk kehidupan mereka. Padahal, di sisi lain, batang sorgum  juga bisa dimanfaatkan bahan baku gula karena mengandung etanol dan bisa juga untuk pakan ternak.

"Bulirnya bisa untuk nasi dan tepung yang menjadi bahan untuk berbagai makanan," ujarnya.

Ia mengaku sudah berdiskusi dengan pabrik pakan ternak terbesar di Tanah Air yang menyebutkan bahwa kebutuhan jagungnya mencapai 10 juta ton. Nantinya, perusahaan ini akan mengganti 10% dari kebutuhan jagung itu diberikan untuk sorgum.

"Saya sudah minta sehingga punya alokasi 1 juta ton sorgum, kalau disuplai maka bisa gerakkan seluruh pertanian di Indonesia," ujarnya.



Mie Sorgum
Di kesempatan berbeda, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Fransiscus Welirang menyatakan perusahaannya siap untuk mengembangkan mie instan berbahan dasar  sorgum untuk menggantikan gandum yang diimpor dari luar negeri.

"Kita dengan Pak Mentan SYL memperbincangkan banyak hal, tapi intinya bagaimana kita saat ini bisa mengembangkan bahan baku lokal seperti sorgum. Jadi, nanti ada program pengembangan tanaman sorgum bersama-sama," kata Fransiscus dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dikutip dari Antara, Fransiscus mengatakan  sorgum merupakan tanaman asli Indonesia yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan pangan nasional. Menurut dia, pengembangan sorgum berperan penting untuk mensubtitusi tepung terigu berbahan dasar gandum yang sampai saat ini masih bergantung pada impor. Pada tahun 2021, impor gandum Indonesia tercatat 11,69 juta ton. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, konsumsi gandum penduduk Indonesia tahun 2019 adalah 30,5 kg per kapita per tahun. Kebutuhan gandum terbesar adalah untuk industri produk pangan olahan seperti mie instan, kue, dan roti.

Fransiscus mengatakan Indofood siap melakukan proses pengolahan komoditas sorgum, sementara pemerintah melalui Kementerian Pertanian diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi sorgum nasional.

"Pertanian dalam bidang budidaya, dan kami dalam bidang prosesnya. Apalagi produk tepung ini kan berkembang terus, akan ada produk baru yang berkembang. Yang pasti inisiasinya dari Kementan," katanya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar