c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 Maret 2025

18:46 WIB

Budi Daya Kurma Di Kediri Makin Diminati

Di Kediri, bertani kurma sudah dijalankan mulai lima tahun lalu. Perkebunan kurma dikembangkan dari bibit kurma yang induknya sudah berbuah di Indonesia

<p>Budi Daya Kurma Di Kediri Makin Diminati</p>
<p>Budi Daya Kurma Di Kediri Makin Diminati</p>

Budi daya tanaman kurma di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. ANTARA/ Asmaul

KEDIRI - Budi daya pohon kurma di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, makin diminati warga. Ini karena prospek penjualan yang cukup bagus dan perawatannya sama dengan buah salak maupun kelapa sawit.

Koordinator Kurma Kediri Achmad Sabiqi mengemukakan, pihaknya mencoba membudidayakan tanaman kurma sejak lima tahun lalu. "Di Kediri, kami mulai lima tahun lalu bertani kurma. Dikembangkan dari bibit kurma yang induknya sudah berbuah di Indonesia," katanya di Kediri, Senin (17/3).

Dia mengungkapkan, tanaman itu punya adaptasi yang cukup bagus. Kendati di Indonesia iklimnya tropis, tidak seperti di Arab Saudi maupun Uni Emirat Arab, tanaman bisa tumbuh dengan sempurna.

Awalnya budi daya mengambil bibit pohon kurma dari Thailand, kata dia, namun untuk proses tumbuhnya kurang bagus dan masih memerlukan adaptasi yang cukup panjang. Karena itu, dia pun mengambil bibit tanaman ini dari Pasuruan, Gresik, hingga Lamongan.

"Kami kembangkan karena adaptasinya bagus. Empat tahun enam bulan sudah bisa berbuah dua kali," ujarnya.

Dia mengungkapkan, ada beragam jenis pohon kurma yang ditanam, termasuk Lala, Sukari, dan beberapa lainnya. Terkait dengan proses perawatan, Achmad mengatakan, bertani kurma memang harus dilakukan telaten, setara dengan merawat tanaman salak maupun sawit, sehingga harus sering dipantau.

Terlebih lagi, ketika sudah mulai ada bunga, kata dia, harus bisa membedakan antara bunga jantan dan betina, sehingga harus dikawinkan agar buah bisa jadi dengan sempurna. Untuk hama yang banyak menyerang adalah kumbang, penyuka pucuk tanaman sehingga jika dibiarkan tanaman bisa mati.

"Hamanya Wawung (Kumbang Badak). Kami cegah dengan pestisida organik dengan daun beracun di sekitar seperti tembakau, gadung. Dengan itu hama bisa teratasi dan produktif," kata dia.

Dia mengatakan, saat ini peminat dari tanaman kurma sendiri sudah cukup banyak. Di komunitas tercatat sekitar hingga 3.500 orang anggota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah pohon hingga ribuan batang. Untuk harga buah sendiri, rata-rata dibanderol Rp300 ribu per kilogram.

"Penjualan lebih banyak daring. Banyak yang pesan, misalnya mereka yang setelah operasi, trombosit turun, atau yang punya kendala momongan. Bagus untuk tubuh," cetusnya.

Selain itu, pihaknya juga intensif memberikan pendampingan bagi yang ingin belajar budi daya kurma yakni di Pusat Edukasi Kurma Desa Gondang, Kecamatan Plosoklaten, yang dikelolanya langsung.

Dia berharap peminat budi daya tanaman ini makin banyak, mengingat prospek usaha yang cukup jelas. “Penjualan juga cukup bagus, sebab buah ini banyak dicari terutama yang kurma muda, sehingga banyak yang sudah pesan jauh-jauh hari sebelum panen,” tuturnya.

Bagi-Bagi Kurma
Selain di Kediri, sejatinya kurma juga tumbuh di sebagian wilayah Indonesia. Baru-baru ini, seorang pemilik kebun kurma di Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (9/3) membagikan ribuan buah kurma hasil panenan sendiri secara gratis kepada warga yang rela mengantre selama Ramadan ini.

Mayoritas warga yang mengantre adalah pasangan yang belum memiliki keturunan dan berharap mendapat khasiat dari memakan buah kurma muda yang diberikan Wahyu Eko Widodo (39), si pemilik kebun kurma di Desa Pomahan Kecamatan Pulung, Ponorogo.

"Saya menanam pohon ini sekitar 29 tahun lalu, sekarang tingginya sudah 15 meter. Baru mulai berbuah dalam 11 tahun terakhir, dan setiap tahun selalu lebat. Makanya saya bagikan gratis untuk mereka yang membutuhkan," ujar Wahyu.

Pembagian kurma muda ini menarik perhatian warga dari berbagai daerah, baik dari Ponorogo maupun luar wilayah. Salah satunya Titin Eka Santi, warga Pulung yang rela mengantre sejak pagi.

"Saya dapat kabar dari tetangga, langsung ke sini. Kurma ini buat saudara saya yang sudah lama menantikan momongan. Semoga membawa keberkahan," kata Titin.

Warga lain, Wahyu Narendra, bahkan datang dari Kota Madiun setelah mengetahui pembagian kurma muda itu dari media sosial. 

"Walaupun jauh, saya tetap datang. Siapa tahu ini jadi perantara doa kami," ujar warga Kelurahan Demangan tersebut.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar