24 Oktober 2023
09:49 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT PLN (Persero) Grup mengantongi peluang kerja sama dengan tujuh perusahaan asal China. Kerja sama ekspansi bisnis kelistrikan dan akselerasi pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) itu disepakati pada gelaran Indonesia-China Business Forum di Beijing beberapa waktu lalu.
Kerja sama PLN dengan tujuh perusahaan asal Negeri Panda itu merupakan langkah signifikan mendukung upaya Indonesia mengadopsi teknologi EBT, mengurangi emisi karbon, dan memperluas kapasitas energi ramah lingkungan.
"Hal ini juga dapat membantu meningkatkan akses energi ramah lingkungan dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia," sebut Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo lewat siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (24/10).
Adapun ketujuh MoU yang ditandatangani oleh subholding PLN yang terbagi menjadi tiga sektor, yakni akselerasi EBT, layanan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik, serta bisnis di luar kelistrikan (Beyond KWH).
Untuk akselerasi EBT, PLN Nusantara Power (PLN NP) menandatangani MoU dengan China Datang Overseas Investment Co., Ltd. untuk mengembangkan potensi energi terbarukan di tanah air.
Baca Juga: PLN NP Berkomitmen Bangun 6,3 GW Pembangkit EBT
Selanjutnya, PLN Indonesia Power (PLN IP) menandatangani MoU dengan Shandong Electric Power Engineering Consulting Institute Corporation, Ltd. (SDEPCI) dalam kemitraan terkait studi bersama rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Indonesia.
Tak hanya itu, PLN IP pun menandatangani MoU dengan Hongkong Ocean Investment Development Co., Ltd. dalam kajian pengembangan (EBT) di Indonesia.
"Masih dalam ranah kerja sama akselerasi EBT, PLN IP juga menandatangani MoU dengan HBA Offshore Pte., Ltd. dan GCL Intelligent Energy (SUZHOU) Co., Ltd. dalam kajian pengembangan PLTB di Tanamori dan Luwuk," tutur Darmawan.
Kemudian, PLN Enjiniring telah menandatangani MoU dengan Envision Energy Co., Ltd. dalam kerja sama konsultasi teknologi dan proyek pengembangan pembangkit EBT di Indonesia.
Sementara dalam layanan pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik, PLN NP menandatangani MoU dengan GD Power Development Co., Ltd. untuk melakukan kajian potensi kerja sama oleh untuk mengembangkan bisnis di bidang layanan operasi dan pemeliharaan pembangkit listrik.
Terakhir, untuk mendukung bisnis Beyond KWH, PLN Icon Plus menandatangani kesepakatan dengan PT China Mobile Indonesia dalam penyediaan sistem smart home yang mencakup perangkat device smart home, Set Top Box (STB), dan platform sistem smart home dengan skema managed service.
Transformasi Bisnis
Lebih lanjut, Darmawan menambahkan pihaknya telah banyak melakukan transformasi bisnis. Salah satunya dengan membentuk subholding yang membuat peluang ekspansi bisnis dan optimalisasi aset menjadi lebih besar.
Tak hanya menjadi perusahaan penyedia listrik, lewat transformasi ini PLN memasang target menjadi perusahaan listrik terintegrasi kelas dunia.
Baca Juga: Percepat Transisi Energi, PLN IP Genjot Kompetensi Teknologi EBT
"Dengan terbentuknya subholding, maka akan semakin lincah dan trengginas mengembangkan bisnisnya. Lewat adaptasi teknologi, PLN tak hanya mengoptimalkan proses bisnis tetapi juga membuat tantangan menjadi peluang," kata dia
Transformasi ini juga sejalan dengan akselerasi pencapaian target Net Zero Emission (NZE) yang diharapkan terwujud tahun 2060 atau lebih cepat. Untuk itu, kerja sama dengan berbagai perusahaan di China, dia sebut menjadi strategi Perseroan yang komprehensif.
"Kami yakin akan terjadi perubahan signifikan di Indonesia dengan teknologi dan kapasitas sumber daya manusia lewat kolaborasi pengembangan sektor kelistrikan dengan China," tandas Darmawan Prasodjo.