c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

EKONOMI

24 Juli 2021

17:47 WIB

BSI Siap Salurkan Bansos Nontunai di Provinsi Aceh

BSI juga menggelar vaksinasi dari masjid ke masjid di Jakarta Pusat.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

BSI Siap Salurkan Bansos Nontunai di Provinsi Aceh
BSI Siap Salurkan Bansos Nontunai di Provinsi Aceh
Ilustrasi. Penyluran bantuan sosial tunai (BST) Kemensos melalui PT Pos Indonesia di SMPN 16 Kota Tangerang, Banten, Kamis (22/7). ANTARA FOTO/Fauzan

BANDA ACEH – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI siap menyalurkan bantuan sosial Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada lebih dari 570 ribu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada tahun 2021 di Provinsi Aceh. 

Wakil Direktur Utama 1 BSI, Ngatari menjelaskan, penyaluran bansos merupakan komitmen BSI untuk membantu pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak secara ekonomi oleh pandemi. 

"Bansos nontunai ini terdiri dari penyaluran program sembako kepada lebih dari 320 ribu KPM dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada lebih dari 250 ribu KPM," kata Ngatari dalam keterangan resmi yang diterima Validnews, Sabtu (24/7). 

Penyaluran bantuan sosial ini akan dimulai dari Juli 2021 sampai akhir tahun sejalan dengan Program Bansos Nontunai tahun 2021.Dalam menyalurkan bansos, BSI bersinergi bersama Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah, dan petugas bansos dengan melibatkan jaringan BSI dan dukungan agen BRILink di seluruh Aceh. 

"Kami mengoptimalkan jumlah Agen Laku Pandai BSI Smart agar Keluarga Penerima Manfaat mudah dalam mencairkan bantuan," jelasnya. 

Selain itu, pihaknya juga mengoptimalkan 125 outlet BSI, 712 ATM BSI, dan 48 agen laku pandai BSI Smart di seluruh Provinsi Aceh dan bersinergi dengan Kemensos dengan menyiapkan kontak pengaduan agar penerima lebih mudah memperoleh info mengenai bansos. 

Dalam menyalurkan bansos nontunai, BSI menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan membagi zona distribusi menjadi tiga kelompok disesuaikan dengan kondisi covid-19 masing-masing kabupaten/kota di Provinsi Aceh. 

Untuk zona merah, BSI membatasi penyaluran bansos sebanyak 12 orang per jam. Sedangkan, zona oranye 15 orang per jam dan zona kuning 20 orang per jam. 

Bansos nontunai disalurkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) terafiliasi dengan produk BSI TabunganKu Wadiah. Kartu ini memiliki beberapa fitur, diantaranya tidak adanya saldo minimal dan limit, tanpa biaya pengendapan, biaya administrasi bulanan, biaya penutupan rekening dan biaya ganti buku. 

Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk Bansos PKH dan Bansos sembako bisa ditransaksikan di kantor cabang BSI, ATM BSI, agen laku pandai BSI Smart secara gratis. 

Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bisa juga menggunakan jaringan ATM Bersama, Prima dan Link dengan tarif yang berlaku. BSI juga mengoptimalkan pembukaan rekening online dan mekanisme pendataan secara terpusat agar distribusi Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di seluruh Provinsi Aceh bisa lebih cepat.  

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan bantuan sosial yang dilakukan non tunai melalui bank penyalur ke rekening atas nama Keluarga Penerima Manfaat (KPM). 

Bansos PKH ini diberikan per tiga bulan disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan. Bantuan tersebut dapat digunakan untuk membeli makanan bergizi, perlengkapan transport ke sekolah, modal usaha, dan transport untuk mengunjungi fasilitas kesehatan. 

Sebagai informasi, Program Bansos Sembako di Provinsi Aceh ini adalah pemberian bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan kepada masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang diharapkan penerima bisa membelanjakan untuk membeli bahan pangan. 

"Bahan pangan ini terdiri dari sumber karbohidrat, protein hewani, nabati, vitamin dan mineral," tutupnya. 

Ilustrasi. Vaksinasi covid-19 dari rumah ke rumah di kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (22/7/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/


Vaksinasi Masjid ke Masjid
Sementara itu, BSI berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Pusat menggelar vaksinasi covid-19 dari masjid ke masjid dan jemput bola kepada 400 warga Jakarta selama dua hari pada 24-25 Juli 2021.

Kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu mempercepat target vaksinasi pemerintah secara maksimal, terutama pada wilayah-wilayah padat penduduk yang tidak tersentuh sentra vaksinasi.

Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia, M. Arief Rosyid Hasan berharap pelaksanaan program kolaborasi bernama Vaksinasi untuk Indonesia Tangguh bisa membantu pemerintah dalam mempercepat upaya vaksinasi.

“Kesadaran kolaborasi ini membuat BSI berinisiatif hadir dan memberi support terhadap upaya percepatan vaksinasi,” kata Arief di lokasi acara, Sabtu (24/7).

Lebih lanjut, ia menjelaskan, program dilangsungkan di dua lokasi di Jakarta Pusat. Yakni, di Masjid Jami Aisyah Gani pada 24 Juli 2021 dan Masjid Jami’ An-Nur Yayasan Wihdatul Muslimat pada 25 Juli 2021 dengan menghadirkan ambulans vaksinasi yang dilengkapi dengan tenaga kesehatan.

Adapun, rentang usia peserta yang dapat ikut dalam program vaksinasi ini mulai dari anak-anak dengan usia minimal 12 tahun hingga lansia.

Arief melanjutkan, program kolaborasi vaksinasi ini dilaksanakan dari masjid ke masjid dan jemput bola, sehingga diharapkan dapat mengurangi terjadinya kerumunan dan antrean panjang khususnya pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Jakarta.

Kegiatan ini, tambah Arief, diharapkan juga bisa menjangkau masyarakat tertentu seperti Ibu rumah tangga yang mengalami kesulitan untuk meninggalkan rumah, termasuk para lansia yang sebenarnya paling rawan terpapar. Dengan upaya yang dilakukan pihaknya ini, diharapkan dapat mempercepat pemutusan rantai penularan covid-19.

Selain itu, Arief juga berharap kegiatan ini bisa membantu pemerintah dalam membentuk herd immunity untuk Indonesia tangguh agar bisa cepat terhindar dari covid-19. Kedepannya, program kolaborasi vaksinasi BSI akan dilakukan secara rutin dalam beberapa waktu kedepan mengingat kasus aktif di Indonesia masih cukup tinggi.

Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma berharap kegiatan vaksinasi ini bisa diikuti oleh stakeholder dan perusahaan lain agar target percepatan pemerintah bisa tercapai.

“Hal ini karena secara fakta di lapangan masih banyak warga yang belum melakukan vaksin,” ujar Dhany.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER