09 Agustus 2021
18:37 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI kembali melakukan proses roll-out atau auto migrasi rekening. Kali ini, proses auto migrasi dilakukan terhadap lebih dari 1 juta rekening nasabah ex BNI Syariah yang berlangsung selama dua hari mulai hari ini, yakni pada tanggal 9 dan 10 Agustus 2021.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyampaikan, proses auto migrasi bertujuan untuk mengintegrasikan sistem tiga bank setelah merger, sehingga nasabah bisa menikmati produk dan layanan bank syariah tersebut dengan optimal.
“Setelah auto migrasi dilakukan, maka seluruh cabang BSI akan melakukan konsolidasi dan persiapan di tanggal 1 November 2021, dimana seluruh sistem, standar layanan, produk, dan bisnis proses sudah menjadi satu di BSI,” kata Hery dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (9/8).
Berdasarkan catatan, dalam auto migrasi nasabah ex BNI Syariah tersebut, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang akan dimigrasikan senilai Rp16,1 triliun. Selain itu, auto migrasi juga dilakukan terhadap 66 ribu rekening pembiayaan dengan nilai Rp15,4 triliun.
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 3,2 juta nasabah ex BNI Syariah telah melakukan migrasi ke sistem BSI dengan nominal mencapai Rp30,5 triliun. Jumlah itu setara dengan 24% dari total nasabah BSI.
BSI juga akan melakukan proses migrasi seluruh produk yang berasal dari BNI Syariah dan BRI Syariah. Migrasi ini termasuk pada produk unggulan yang dimiliki masing-masing bank legacy.
Hery menjelaskan, skema auto-migrasi sendiri merupakan kebijakan pihaknya yang sengaja dibuat seiring dengan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Indonesia.
Dalam skema ini, terangnya, nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang BSI untuk melakukan proses migrasi rekening karena kartu ATM ex-BNIS dan ex-BRIS masih bisa digunakan.
Namun terkait mobile banking, sebutnya, nasabah ex-BNIS dan ex-BRIS diharuskan memindahkan mobile banking ke BSI Mobile untuk dapat bertransaksi melalui mobile banking. Sebab, mobile banking yang sebelumnya sudah tidak dapat digunakan.
Ia melanjutkan, selama proses auto-migrasi tersebut, BNI Syariah tetap dapat melakukan transaksi perbankan di ATM BSI terdekat di seluruh Indonesia seperti biasa.
Sementara itu, untuk kemudahan transaksi, Hery menyarankan nasabah ex-BNI Syariah agar segera mengaktifkan layanan digital BSI Mobile dengan cara men-download via Google Play Store atau App Store.
Untuk diketahui, proses auto migrasi ini bukan kali pertama. Sebelumnya, pada 21 Juli 2021, BSI juga telah melakukan auto migrasi nasabah BRI Syariah. BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, secara bertahap melakukan proses migrasi yang dimulai dari wilayah Regional Sulawesi dan sekitarnya.
Lalu, dilanjutkan dengan Regional Jawa Tengah, Regional Aceh, serta Regional Sumatra yang terdiri dari Palembang, Medan, Padang, dan kota lainnya.
Secara berangsur-angsur, migrasi sistem telah dilaksanakan di wilayah Jakarta dan Bandung pada tanggal 5 Juli 2021 lalu. Serta, wilayah Surabaya dan Banjarmasin pada tanggal 12 Juli 2021 untuk nasabah payroll, priority, dan lainnya.
Dalam proses integrasi layanan, BSI menghadirkan skema aktivasi mobile banking yang didesain untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah, sehingga nasabah tidak perlu datang ke Kantor Cabang dan bisa langsung bertransaksi dari rumah melalui BSI Mobile.
"Nasabah melakukan request kode aktivasi BSI Mobile melalui Live Chat Aisyah pada Website BSI, yaitu www.bankbsi.co.id atau via WhatsApp Business BSI di nomor 0815 8411 4040. Kemudian, nasabah download aplikasi BSI Mobile di App Store dan Google Play Store, pilih 'Sudah Memiliki Rekening' dan Klik 'Aktivasi'," jelasnya.
Langkah selanjutnya, kata Hery, masukkan nomor HP dan Kode Aktivasi yang telah diterima Nasabah melalui SMS dan Kirim SMS verifikasi ke 3339. Kemudian, kembali ke aplikasi BSI Mobile, buat PIN Transaksi dan Kata Sandi.
"Aktivasi pun selesai dan nasabah bisa langsung bertransaksi. Info detail automigrasi bisa dilihat di http://bit.ly/faqBSI," imbuhnya.
Tak hanya itu saja, BSI juga memberikan promo berupa cashback senilai Rp20 ribu bagi nasabah migrasi yang telah melakukan aktivasi dan transaksi di BSI Mobile berupa top up e-wallet, yakni Gopay, OVO, LinkAja, LinkAja Syariah, ShopeePay, Paytren, E- Money atau pembelian pulsa dengan minimum transaksi Rp50 ribu. Promo ini bisa dinikmati oleh nasabah sampai akhir Agustus 2021.
Gandeng BMT Nusantara
BSI juga melakukan kerja sama dengan koperasi simpan pinjam syariah terbesar di Indonesia, yaitu Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT-UGT Nusantara terkait pemanfaatan layanan jasa dan produk perbankan syariah. Kerja sama ini juga terkait dengan pemanfaatan produk perbankan berdasarkan prinsip syariah.
Direktur Retail Banking Bank Syariah Indonesia, Kokok Alun Akbar mengatakan, penandatangan Nota Kesepahaman antara BSI dengan KSPPS BMT-UGT Nusantara berbentuk kolaborasi jasa pelayanan perbankan syariah untuk membantu serta memudahkan transaksi perbankan, sehingga dapat mendukung ekosistem industri halal nasional.
“Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat menghasilkan kolaborasi positif serta dapat meningkatkan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Apalagi, BSI cashless society dan pembangunan ekosistem digitalisasi khususnya di lingkungan Pondok Pesantren dan masyarakat sekitar lingkungan Ponpes,” kata Kokok.
BSI berharap bisa mendukung kegiatan usaha yang menjadi bagian dari ekosistem halal nasional serta bisa memberikan manfaat kepada KSPPS BMT-UGT Nusantara, sehingga tercipta hubungan yang berkelanjutan di masa mendatang.
BSI melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dengan KSPPS BMT-UGT Nusantara yang telah berdiri sejak tahun 2000 dan merupakan salah satu koperasi syariah terbesar di Indonesia dengan jumlah cabang sebanyak 284 cabang.
Kini, BMT UGT Nusantara merupakan koperasi syariah terbesar di Indonesia dengan jumlah simpanan anggota saat ini Rp1,4 triliun dan dikelola oleh 1.650 orang yang beranggotakan 702 ribu anggota termasuk calon anggota yang sudah bergabung dan mendapatkan layanan.
Selain itu, KSPPS BMT-UGT Nusantara juga mempunyai berbagai jenis usaha, seperti BMT (Baitul Maal Tamwil), jasa layanan transfer, PPOB, layanan haji dan umrah. KSPPS BMT-UGT Nusantara juga mempunyai jaringan mitra usaha di komunitas Sidogiri yang di-handle oleh Kopontren Sidogiri berupa toko busana muslim, percetakan, mini market, dan kantin santri
Ketua KSPPS BMT-UGT Nusantara, Abdul Majid Umar menyebutkan bahwa sinergi ini akan memberikan dukungan kepada seluruh anggota koperasi dan nasabah dalam hal transaksi keuangan yang modern dalam cash management dan layanan keuangan.
“Semoga sinergi ini bisa memberikan dukungan dalam hal layanan-layanan keuangan yang dibutuhkan dan bisa membantu dalam menggali potensi KSPPS BMT-UGT Nusantara dan akan membantu KSPPS BMT-UGT Nusantara dalam pembangunan ekonomi syariah di lingkungan pesantren sekaligus bisa membawa manfaat yang sangat luar biasa untuk perkembangan ekonomi syariah Indonesia,” ujar Abdul Majid.
Melalui kerja sama ini, BSI dan KSPPS BMT-UGT Nusantara berharap kolaborasi ini mampu memberikan layanan perbankan syariah yang modern, inklusif, universal, dan dilengkapi layanan digital, serta mampu memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat dalam mengelola keuangan, terutama untuk perkembangan KSPPS BMT-UGT Nusantara.
BSI senantiasa ingin memberikan solusi terbaik tidak hanya bagi nasabah korporasi, namun juga bagi para nasabah kecil dan menengah. Salah satu bentuk usaha BSI adalah dengan mendukung program pemberdayaan masyarakat yaitu melalui layanan perbankan syariah Berbasis Digital kepada BMT, Koperasi Syariah, dan UMKM.
BSI berkomitmen untuk siap berkolaborasi dan sinergi dengan semua pihak untuk memperluas ekosistem digital syariah Indonesia. Sekaligus menjawab kebutuhan dan aspirasi dari masyarakat yang menginginkan produk keuangan syariah andal dan canggih.
BSI berkomitmen menjadi mitra atau sahabat finansial, sosial, dan spiritual yang mampu memberikan layanan perbankan syariah yang modern, inklusif, dan dilengkapi layanan digital untuk berbagai sektor perekonomian bangsa. Juga, mengoptimalkan kontribusi kedua belah pihak dalam pertumbuhan ekonomi Tanah Air yang kini sedang berjuang dalam usaha pemulihan ekonomi nasional.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi sesuai prinsip syariah, BSI memiliki produk dan layanan unggulan, diantaranya tabungan wadiah tanpa biaya administrasi, pembiayaan rumah dan kendaraan dengan angsuran tetap hingga akhir jangka waktu pembiayaan dan margin yang kompetitif, kartu pembiayaan (kartu kredit syariah), pembiayaan UMKM, gadai emas, serta beragam produk lainnya yang dilengkapi layanan digital BSI mobile, sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan mudah kapanpun dan dimanapun.
Sepanjang tahun 2021, sejak diluncurkan pada bulan Februari 2021, BSI berhasil menorehkan kinerja impresif sepanjang semester I-2021 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun, naik 34,29% secara tahunan atau i (yoy).
Selain itu, BSI juga mencatat pertumbuhan jumlah user mobile banking yang signifikan, menembus 2,5 juta pengguna. Sampai semester I-2021, BSI telah menyalurkan pembiayaan UMKM mencapai Rp36,8 triliun, memiliki porsi 22,9% dari total pembiayaan.