c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

03 April 2024

17:45 WIB

Brunei Mau Bangun Kereta Cepat Tembus IKN, Ini Kata Jokowi

Rencananya, kereta cepat itu akan melewati Sabah dan Sarawak di Malaysia, Brunei dan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Indonesia.

Penulis: Al Farizi Ahmad

Editor: Fin Harini

Brunei Mau Bangun Kereta Cepat Tembus IKN, Ini Kata Jokowi
Brunei Mau Bangun Kereta Cepat Tembus IKN, Ini Kata Jokowi
Rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung tiba di Stasiun Padalarang, Jawa Barat, Kamis (30/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terkait rencana perusahaan asal Brunei Darussalam, Brunergy Utama yang ingin membangun kereta cepat menghubungkan tiga negara, yakni Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia. Rencananya, kereta cepat itu akan melewati Sabah dan Sarawak di Malaysia, Brunei dan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Indonesia.

Namun, lanjut Jokowi, hingga saat ini belum ada komunikasi terkait dengan rencana pembangunan proyek kereta cepat tersebut. "Belum (ada komunikasi), " kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Rabu (3/4).

Baca Juga: Kemenhub-CRIC Bahas Peluang Kerja Sama Kembangkan Kereta Api di IKN

Jokowi mengaku sudah mengetahui rencana tersebut. "Saya tahu itu sudah ada (rencana dari perusahaan Brunei). Itu perencanaan lama," ucapnya.

Seperti diketahui, perusahaan asal Brunei Darussalam, Brunergy Utama, dilaporkan tengah menggodok rencana pembangunan kereta cepat dengan Malaysia dan Indonesia yang menghubungkan Sabah, Sarawak, Brunei, dan Indonesia tepatnya di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Sebagaimana pemberitaan Nikkei Asia, Selasa (2/4), proyek kereta cepat yang dinamakan Trans Borneo ini disebut akan membentang sejauh 1.620 kilometer melewati tiga negara dari barat hingga timur Pulau Kalimantan.

Berdasarkan pengumuman Brunergy Utama yang dikutip Nikkei Asia, tahap pertama proyek kereta cepat akan menghubungkan Pontianak, Ibu Kota Kalimantan Barat, Kuching, Kinabalu, hingga distrik Tutong, Brunei.

Baca Juga: "Whoosh" Jadi Nama Kereta Cepat Indonesia

Sementara itu, tahap kedua Trans Borneo akan melintasi daerah selatan dan timur Kalimantan, termasuk Samarinda dan Balikpapan. Proyek kereta cepat lintas negara ini disebut akan menelan dana sekitar US$70 miliar atau setara Rp1.117 triliun jika terealisasi.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan Bersama China Railway International Co. lTD (CRIC) membahas peluang kerja sama pengembangan perkeretaapian di IKN.

CRIC merupakan perusahaan platform CR-Group yang menangani konstruksi pembangunan proyek jalur kereta api di luar China, dan berfokus pada investasi, pembangunan jalur kereta api, serta pengoperasian.

CRIC juga merupakan salah satu perusahaan yang menjadi kontraktor utama pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

 “Kami menyambut baik dan mendorong partisipasi dan kerja sama lebih lanjut dalam pengembangan proyek infrastruktur transportasi, khususnya dalam pengembangan perkeretaapian di IKN atau proyek infrastruktur lainnya,” ujar Menhub dalam keterangan resmi, Jumat (21/7/2023).

Powered by Froala Editor


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar