c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Mei 2023

15:06 WIB

BRI Target 1.000 Desa Diberdayakan dalam Desa BRILian 2023

Dari total 74.051 Desa di Indonesia, kurang dari 35% yang masuk dalam kategori maju dan mandiri. Program Desa BRILian untuk membangu mengembangkan desa.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

BRI Target 1.000 Desa Diberdayakan dalam Desa BRILian 2023
BRI Target 1.000 Desa Diberdayakan dalam Desa BRILian 2023
Ilustrasi desa. Warga menikmati pemandangan Kampung Tigarihit di tepian Danau Toba, Sumatera. Sumber: desawisatatiga rihit.com

JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menggulirkan Program Desa BRILian 2023 dengan tema “Membangkitkan Ketahanan dan Kemandirian Ekonomi Desa di Era New Normal”. Kali ini, BRI menargetkan hingga 1.000 desa diberdayakan di seluruh Indonesia.  

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengungkapkan bahwa Desa BRILiaN 2023 dibagi menjadi tiga batch dan dilaksanakan pada periode Mei-November 2023.

Desa-desa yang tergabung dalam program ini diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya.  

“Program ini merupakan program inkubasi desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa, melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul, serta semangat kolaborasi untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s),” ujar Supari dalam keterangan resmi yang diterima Validnews, Sabtu (20/5).

Dalam pemberdayaannya, sambung dia, Desa BRILiaN mengembangkan empat aspek yang terdapat dalam sebuah desa. Pertama, BUMDes sebagai motor ekonomi desa. Kedua, digitalisasi yang merupakan implementasi produk dan aktivitas digital di desa.  

Ketiga, sustainability yang mencerminkan desa tangguh serta secara berkesinambungan melakukan pembangunan. Keempat, innovation yaitu kreatif dalam menciptakan inovasi.

Sementara itu, untuk objek pemberdayaan adalah elemen-elemen kunci di desa yang meliputi perangkat desa, pengurus BUMDes, Badan Permusyawaratan Desa, UMKM di desa, perwakilan kelompok usaha (klaster) dan pegiat Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades).

BRI pun memperkuat ekosistem ekonomi desa dengan pengembangan pasar yang dihubungkan dengan platform Pasar.id dan Localoka. Tujuannya, untuk menghubungkan pedagang pasar dan UMKM dengan pembeli online.

"Untuk pemberdayaan UMKM, dapat diakses melalui linkumkm.id yang memfasilitasi pelaku usaha tersebut naik kelas," tuturnya.

Menurut Supari, terdapat juga produk-produk layanan BRI yang dapat dimanfaatkan oleh Desa dan BUMDes, seperti Agen BRILink, Stroberi, QRIS, dan produk lainnya.

Perkembangan Desa Belum Merata
Supari menambahkan, pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan. Mengingat perkembangan desa di Indonesia relatif belum merata dan menjadi tantangan bersama.

Mengacu Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2022, dari total 74.051 Desa di Indonesia, kurang dari 35% yang masuk dalam kategori maju dan mandiri.  

“Berdasarkan kondisi tersebut, sejak 2020, BRI mengambil bagian mengembangkan desa melalui program Desa BRILiaN. Desa yang tergabung dalam program ini diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya," pungkasnya.

Pihaknya berharap kegiatan yang sangat bermanfaat ini bisa diikuti oleh seluruh elemen kunci pertumbuhan ekonomi yang ada di desa.

Sekadar informasi, BRI telah mengambil peran dalam mendorong kemajuan desa-desa di Indonesia melalui Program Desa BRILian.

Sejak digulirkan pada 2020, Desa BRILiaN telah diikuti lebih dari 2.000 desa yang aktif dan berkomitmen untuk maju melalui program-program yang telah direncanakan.  

Supari mencontohkan Desa Megulungkidul yang terletak di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang bertransformasi menjadi Desa Argowisata dengan mengusung konsep agrowisata perpaduan panorama alam, pertanian kuliner dan UMKM.

Para pengunjung di kawasan ini juga dapat menikmati fasilitas edukasi, diantaranya budidaya anggur, pembuatan minyak kelapa, kerajinan batik tulis, perikanan, pembuatan kerupuk rambak, bahkan budidaya ulat hongkong.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar