02 Desember 2024
18:51 WIB
BPS: Tak Ada Tanggal Merah, Wisnus Oktober Turun Jadi 81,43 Juta Kunjungan
Jumlah pergerakan wisatawan nusantara sepanjang Oktober 2024 hanya sebesar 81,43 juta perjalanan. Total pergerakan wisnus Januari-Oktober 2024 sudah jauh lebih baik dibanding periode sebelum pandemi.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - wisatawan berswafoto di Bali. Dok Kemenparekraf
JAKARTA - Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan, tidak adanya hari libur nasional atau cuti bersama sepanjang Oktober membuat pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) menurun 2,32% dibanding bulan sebelumnya.
BPS mencatat, jumlah pergerakan wisnus sepanjang bulan ke-10 tahun ini hanya sebesar 81,43 juta perjalanan. Jumlah tersebut lebih rendah dibanding pergerakan turis domestik periode September 2024 yang sempat mencapai 83,36 juta.
"Penurunan (pergerakan wisnus) ini disebabkan karena di bulan Oktober 2024 tidak ada libur nasional atau cuti bersama dan jumlah event atau festival yang jumlahnya tidak sebanyak September 2024," jelasnya dalam Rilis BRS Perkembangan Pariwisata Nasional Oktober 2024, Jakarta Senin (2/12).
Meski turun 2,32% dibanding September 2024, jumlah pergerakan turis lokal di Indonesia pada Oktober 2024 terhitung lebih banyak ketimbang bulan yang sama di tahun sebelumnya. Pada Oktober 2023 lalu, jumlah pergerakan wisnus hanya sekitar 62,70 juta perjalanan.
"Sementara dibandingkan dengan Oktober 2023, perjalanan wisnus mengalami peningkatan sebesar 29,88%," kata Amalia.

Dengan tambahan 81,43 juta perjalanan, Amalia mengungkapkan, pergerakan wisnus di dalam negeri secara kumulatif dari Januari hingga Oktober 2024 menjadi kisaran 839,39 juta perjalanan.
Dengan begitu, pergerakan wisnus di dalam negeri ada peningkatan cukup tajam sekitar 21,87% dibanding pergerakan wisatawan nusantara Januari-Oktober 2023, yang kala itu hanya sebesar 688,78 juta perjalanan.
"Secara kumulatif hingga Oktober 2024, jumlah perjalanan wisnus mencapai 839,39 juta perjalanan atau meningkat sebesar 21,87% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu," terangnya.
Bahkan, Amalia menekankan, pergerakan wisatawan nusantara sepanjang Januari-Oktober 2024 sudah jauh lebih baik ketimbang pergerakan pada masa sebelum pandemi covid-19.
Sebagai perbandingan, BPS mencatat, sepanjang Januari-Oktober 2019 total pergerakan wisnus berkisar di angka 589,77 juta perjalanan. Sementara, total pergerakan wisnus sepanjang 2019 pun tercatat hanya sebesar 722,16 juta perjalanan.
"Jumlah perjalanan wisnus hingga bulan ke-10 tahun ini sudah melampaui jumlah perjalanan wisnus sepanjang tahun 2019 atau periode sebelum pandemi," ucap Amalia.
Lebih lanjut, dirinya mengungkapkan, Pulau Jawa menjadi yang paling dominan dalam hal pergerakan wisatawan nusantara periode Oktober 2024 dengan total porsi sekitar 69,42%.
Provinsi Jawa Timur, jelas Amalia, jadi salah satu wilayah tujuan utama dengan porsi 20,10%, Jawa Barat 16,87%, Jawa Tengah 13,90%, DKI Jakarta 10,52%, Banten 4,72%, serta Daerah Istimewa Yogyakarta 3,58%.
Sedangkan untuk luar jawa, terdiri dari Sumatra Utara 4,19%, Sulawesi Selatan 3,24%, Bali 2,24%, serta Sumatra Selatan 2,01%.
"Adapun provinsi luar Pulau Jawa yang menjadi tujuan perjalanan tertinggi adalah Sumatera Utara dengan proporsi sebesar 4,19% dari total perjalanan wisnus," pungkasnya.