c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

01 Oktober 2025

13:00 WIB

BPS: Surplus Dagang Agustus Naik Jadi US$5,49 M, Capaian Ke-64!

Bertahan 64 bulan sejak Mei 2020, BPS melaporkan neraca dagang Indonesia per Agustus 2025 surplus US$5,49 miliar, ditopang dari ekspor komoditas nonmigas.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Khairul Kahfi

<p>BPS: Surplus Dagang Agustus Naik Jadi US$5,49 M, Capaian Ke-64!</p>
<p>BPS: Surplus Dagang Agustus Naik Jadi US$5,49 M, Capaian Ke-64!</p>

Aktivitas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Antara Foto/Aditya Pradana Putra/aa

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2025 mengalami surplus sebesar US$5,49 miliar. Capaian ini lebih tinggi dibandingkan surplus Juli 2025 yang sebesar US$4,17 miliar dan menjadi yang ke-64 berturut-turut sejak Mei 2020.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menyampaikan, nonmigas menjadi pendorong utama kenaikan surplus neraca dagang Agustus 2025 dengan sumbangan surplus sebesar US$7,15 miliar.

“Komoditas penyumbang surplus lemak dan minyak hewan nabati (HS15), bahan bakar mineral (HS27), serta besi dan baja (HS72),” jelas Habibullah dalam rilis BPS secara virtual, Jakarta, Senin (1/10).

Sedangkan untuk komoditas migas tercatat mengalami defisit sebesar US$1,66 miliar. Defisit migas berasal dari perdagangan minyak dan minyak mentah.

Bila dirinci, surplus perdagangan Agustus 2025 berasal dari ekspor migas-nonmigas yang mencapai US$24,96 miliar atau naik 5,78% dari tahun lalu. Sementara impor tercatat mencapai US$19,47 miliar atau turun 6,56% dibandingkan Agustus 2024.

Pada Agustus 2025, ekspor masih didominasi komoditas nonmigas daripada migas. Ekspor nonmigas periode ini naik 6,68% dari Agustus 2024 atau dari US$22,39 miliar menjadi US23,89 miliar.

Kenaikan ekspor nonmigas Agustus 2025 secara yoy didorong dari komoditas lemak dan minyak hewan atau nabati (HS15) yang naik 51,7% dan berkontribusi sebesar 5,18%.

“Peningkatan nilai ekspor Agustus secara tahunan terutama didorong kenaikan nilai ekspor nonmigas, yaitu pada komoditas lemak dan minyak hewani/nabati yang naik 51,7% dengan andil 5,18%," ujar Habibullah.

Selain itu, peningkatan nilai ekspor Agustus juga ditopang oleh ekspor logam mulia dan perhiasan yang tumbuh 34,76% dengan andil 1,02%. Diikuti ekspor nikel dan barang daripadanya yang naik 35,34% dengan andil 0,98%.

Sementara itu, ekspor migas tercatat mengalami penurunan 10,88% atau dari nilai US$1,20 miliar di Agustus 2024 menjadi US$1,07 miliar pada Agustus tahun ini.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar