15 Januari 2025
14:40 WIB
Per September 2024, sebanyak 12,62 juta orang masyarakat miskin Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Dengan demikian, sekitar 52,45% dari total penduduk miskin RI tinggal di Pulau Jawa.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
Dua orang anak melintas di permukiman padat penduduk Muara Baru, Jakarta, Selasa (7/1/2025). Antara Foto/Rivan Awal Lingga
JAKARTA - Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan, per September 2024, masyarakat miskin Indonesia masih terkonsentrasi di Pulau Jawa yang mencapai 12,62 juta orang. Dengan demikian, sekitar 52,45% dari total penduduk miskin di Indonesia tinggal di Pulau Jawa.
"Jumlah penduduk miskin (nasional) masih terkonsentrasi di Pulau Jawa yaitu sebanyak 12,62 juta orang. (Artinya), sekitar 52,45% dari total penduduk miskin di Indonesia berlokasi di Pulau Jawa," katanya dalam konferensi pers rilis Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk Indonesia Semester II/2024, Jakarta, Rabu (15/1).
Adapun jumlah persentase penduduk miskin di Jawa terhitung pada September 2024 menurun 0,43% poin dibandingkan Maret 2024, dari sekitar 8,48% menjadi 8,05%.
Berikutnya, jumlah penduduk miskin terbanyak kedua berada di Pulau Sumatra sebanyak 5,25 juta orang atau 21,82% dari total penduduk miskin RI. Adapun jumlah persentase penduduk miskin turun 0,55% poin sepanjang Maret-September 2024, dari 8,97% menjadi 8,42%.
Baca Juga: Biaya Hidup Meningkat, Garis Kemiskinan Indonesia Naik 2,11% Di September 2024
Kemudian, penduduk miskin paling banyak ketiga ada di Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 1,94 juta penduduk atau 8,06% dari total penduduk miskin RI. Adapun jumlah persentase penduduk miskin ini turun 0,57% poin sepanjang Maret-September 2024, dari 12,72% menjadi 12,15%.
Selanjutnya, penduduk miskin terbanyak keempat berada di Pulau Sulawesi sebanyak 1,88 juta penduduk atau 7,82% dari total penduduk miskin RI. Adapun jumlah persentase penduduk miskin ini turun 0,47% poin sepanjang Maret-September 2024, dari 9,59% menjadi 9,12%.
Lalu, penduduk miskin terbanyak kelima berada di Maluku dan Papua sebanyak 1,46 juta penduduk atau 6,07% dari total penduduk miskin RI. Adapun jumlah persentase penduduk miskin ini turun 0,77% poin sepanjang Maret-September 2024, dari 19,39% menjadi 18,62%. Penurunan penduduk miskin ini jadi yang terbesar pada saat ini.

Terakhir, penduduk miskin terbanyak keenam berada di Pulau Kalimantan sebanyak 0,91 juta penduduk atau 3,78% dari total penduduk miskin RI. Adapun jumlah persentase penduduk miskin ini turun 0,14% poin sepanjang Maret-September 2024, dari 5,44% menjadi 5,30%.
"Jika dibandingkan dengan Maret 2024, maka penurunan kemiskinan terjadi di semua wilayah di Indonesia, dengan penurunan tertinggi terjadi di wilayah Maluku dan Papua," urainya.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Tingkat Kemiskinan RI Menurun Di 2024
Secara keseluruhan, jumlah wilayah di Indonesia yang memiliki tingkat kemiskinan di atas dan di bawah rata-rata nasional hampir mirip. Tercatat ada 18 provinsi dengan tingkat kemiskinan di bawah rata-rata nasional. Sedangkan, 20 provinsi lainnya berada di atas rata-rata tingkat kemiskinan nasional.
Seperti diketahui, Garis Kemiskinan (GK) Indonesia di September 2024 telah naik 2,11% menjadi Rp595.242 per kapita per bulan. Meski jumlah wilayah dengan tingkat kemiskinan di bawah rata-rata hampir sama dengan di atas rata-rata nasional, Amalia menilai, kondisi ini masih menunjukkan variasi tingkat kemiskinan yang cukup besar.
"Hal ini mencerminkan bahwa masih adanya variasi yang cukup besar dalam tingkat kemiskinan antarwilayah di Indonesia," katanya.
BPS mencatat, tingkat kemiskinan tertinggi nasional ada di Papua Pegunungan sebesar 29,66%. Sedangkan, tingkat kemiskinan terendah ada di Bali sebesar 3,80%.
Sementara jika dibandingkan dengan data Maret 2024, ada sebanyak lima provinsi yang mengalami kenaikan tingkat kemiskinan, yaitu Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Papua, dan Papua Selatan.