17 Februari 2025
12:43 WIB
BPS: Januari 2025, RI Cetak Surplus Dagang US$3,45 M
Dengan capaian ini, Indonesia tercatat berhasil menjaga surplus perdagangan selama 57 bulan beruntun sejak Mei 2020. Surplus Januari sebesar US$3,45 miliar pada Januari 2025.
Penulis: Siti Nur Arifa, Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Khairul Kahfi
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan Indonesia mencetak surplus dagang pada Januari 2025 sebanyak US$3,45 miliar, Jakarta, Senin (17/2). Dok BPS
JAKARTA - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan, Indonesia berhasil mencetak surplus dagang pada Januari 2025 sebanyak US$3,45 miliar. Secara keseluruhan, capaian ini berasal dari kegiatan ekspor sebesar US$21,45 dan impor senilai US$18 miliar.
Dengan demikian, neraca perdagangan barang RI pada awal tahun ini mencatatkan surplus selama 57 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Amalia menyampaikan, surplus neraca perdagangan pada Januari 2025 lebih tinggi ketimbang Desember 2024 yang senilai US$2,24 miliar.
"Pada Januari 2025, neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar US$3,45 miliar atau naik US$1,21 miliar secara bulanan," katanya dalam BRS Perkembangan Ekspor-Impor Januari 2025, Jakarta, Senin (17/2).
Baca Juga: Surplus Neraca Dagang 2024 Indonesia Menipis, Tiongkok Unggul Sumbang Defisit
Jika didalami, surplus dagang pada Januari 2025 dikontribusi oleh surplus dagang nonmigas sebanyak US$4,88 miliar dan defisit dagang migas sebesar US$1,43 miliar.
Adapun capaian surplus nonmigas itu lebih tinggi ketimbang Desember 2024 yang senilai US$4 miliar. Sementara, defisit migas itu juga sedikit membaik ketimbang pengujung 2024 yang sebesar US$1,76 miliar.
Dia pun memaparkan, ada beberapa komoditas nonmigas penyumbang surplus neraca dagang RI. Di antaranya, bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan atau nabati (HS 15), serta komoditas besi dan baja (kode HS 72). Sedangkan, komoditas penyumbang defisit migas masih berasal dari hasil minyak dan minyak mentah.

Lebih lanjut, BPS juga melaporkan perkembangan perdagangan Indonesia pada Januari 2025 menurut negara mitra dagang. Amalia menyampaikan terdapat 3 negara dagang yang berperan menyumbang surplus neraca perdagangan.
"Pada Januari 2025, Indonesia mengalami surplus perdagangan barang dengan beberapa negara, dan 3 terbesar di antaranya adalah Amerika Serikat, India dan Filipina," ucap Amalia.
Pada bulan pertama 2025 ini, surplus dagang nonmigas Indonesia berasal dari Amerika Serikat senilai US$1,57 miliar, diikuti India US$772,3 juta, dan Filipina US$729,1 juta.
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Menguat Seiring Pelemahan Data Penjualan Ritel AS
Amalia memaparkan, surplus neraca dagang RI terbesar dengan AS ditopang oleh komoditas utama, yakni mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), pakaian dan aksesorisnya (HS 61), dan alas kaki (HS 64).
Di sisi lain, capaian defisit dagang nonmigas Indonesia Januari 2025 disumbang oleh Tiongkok sebesar US$1,77 miliar, Australia US$185,2 juta, dan Ekuador US$133,6 juta.
Penyumbang defisit terdalam terjadi dengan negara mitra Tiongkok. Adapun komoditas penyumbangnya, yakni mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya HS 84), mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya (HS 85), serta plastik dan barang dari plastik (HS 39).