22 November 2024
13:52 WIB
BP Siapkan Investasi US$7 Miliar Untuk Proyek Lapangan Gas Di Papua
British Petroleum (BP) memperkirakan dapat menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan di lapangan Ubadari, Distrik Kramongmongga, Kabupaten Fakfak, Papua Barat
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan di sela kunjungan kehormatan bertemua Presdien Charles III di Inggris, Kamis (21/11/2024). dok. Biro Pers Setpres
JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto meraih komitmen investasi dari perusahaan minyak bumi asal Inggris, British Petroleum (BP), senilai US$7 miliar untuk proyek pengembangan lapangan gas di Papua Barat. Hal itu dikemukakan Presiden usai menghadiri pertemuan dengan 19 tokoh CEO Roundtable Forum yang berlangsung di Lancaster House, London, Kamis (21/11).
"Tadi pagi dengan pimpinan dari BP, total mereka sudah komitmen investasi US$8,5 miliar, US$7 miliar dari BP, US$1,5 miliar dari beberapa perusahaan lain," kata Presiden Prabowo diikuti dalam jaringan (daring) Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat (22/11).
Komitmen investasi itu juga diumumkan BP melalui keterangan resmi perusahaan yang terbit di London hari ini. Kerja sama Indonesia-BP dinamakan sebagai proyek Tangguh Ubadari, CCUS, dan Compression (UCC).
Dalam keterangannya, CEO BP Murray Auchincloss memperkirakan, pohaknya dapat menghasilkan sekitar 3 triliun kaki kubik sumber daya gas tambahan. Hal ini akan membantu memenuhi kebutuhan energi di kawasan Asia yang terus berkembang.
Proyek Tangguh UCC mencakup pengembangan lapangan gas Ubadari di Distrik Kramongmongga, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, dan penerapan teknologi penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) yang bertujuan untuk meningkatkan perolehan gas di fasilitas Tangguh LNG di wilayah setempat. Murray Auchincloss menjelaskan, produksi gas dari lapangan Ubadari dijadwalkan dimulai pada tahun 2028.
“Kami sangat menghargai kerja sama yang berkelanjutan dengan Pemerintah Indonesia dan mitra-mitra kami, serta berharap dapat terus berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan energi yang terus meningkat di kawasan ini," katanya.
Proyek tersebut juga diharapkan menyerap sekitar 15 juta ton CO2 pada fase awal, dengan kemungkinan kapasitas lebih besar, mengingat potensi penyimpanan CO2 yang besar di daerah tersebut. Selain itu, Tangguh CCUS diproyeksikan menjadi proyek CCUS pertama yang dikembangkan dalam skala besar di Indonesia.
Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan proyek ini sebagai proyek strategis nasional, yang merupakan kelanjutan dari pengembangan Tangguh LNG, setelah penambahan train LNG ketiga pada 2023, yang meningkatkan kapasitas likuefaksi LNG menjadi 11,4 juta ton per tahun.
Sebagai bagian dari komitmennya, BP juga berfokus pada pengembangan tenaga kerja lokal, dengan 99% tenaga kerja operasional Tangguh merupakan warga negara Indonesia, termasuk 70% di antaranya berasal dari Tanah Papua.
"Tangguh juga berkomitmen untuk mencapai target 85% tenaga kerja asal Tanah Papua pada tahun 2029," tandasnya.
Lampaui Ekspektasi
Prabowo mengungkapkan, komitmen investasi senilai total US$18,5 miliar yang diperoleh dari lawatannya ke sejumlah negara pada 8-21 November 2024, berhasil melampaui ekspektasi.
"Agak-agak melebihi. Jadi, saya pulang bawa komitmen total US$18,5 miliar, saya kira ini cukup bagus," kata Prabowo Subianto di Inggris, Kamis (21/11).
Menurut Presiden, capaian tersebut telah menunjukkan kepercayaan global terhadap stabilitas ekonomi yang menjanjikan di Indonesia. Untuk merespons minat ini, Presiden Prabowo menyampaikan komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam menciptakan ekosistem investasi yang bersih dari praktik korupsi.
"Jadi, kita ya tentunya harus lebih hati-hati, kita tentunya pemerintah yang bersih dan mereka sangat menghargai itikad kita," cetusny
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang turut mendampingi Presiden menjelaskan, keberhasilan Presiden Prabowo dalam membawa komitmen investasi tak lepas dari peran diplomasi ke sejumlah negara dan forum pertemuan internasional.
Selama sebulan pertama masa kepemimpinannya, kata Sri, Presiden telah melakukan serangkaian pertemuan bilateral dengan para pemimpin dunia di Beijing, serta berpartisipasi dalam forum APEC, G20 dan terbaru di Inggris.
"Ya Bapak tadi sudah mengatakan melebihi target, tapi yang penting Presiden sudah mengatakan bertemu dengan para leaders secara bilateral di Beijing, kemudian di APEC, G20 dan sekarang di UK," ujarnya.
Sri Mulyani menjelaskan, dalam setiap kesempatan, Presiden Prabowo konsisten menyampaikan visi dan prioritas pemerintahan, yang tercermin dalam pidato-pidato beliau setelah pelantikan.
Menurut Menkeu, Presiden menekankan komitmennya untuk membuka Indonesia terhadap peluang bisnis, sekaligus mengatasi masalah-masalah seperti inefisiensi, korupsi, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi
“Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk menciptakan lapangan kerja, memberantas kemiskinan, dan mengurangi pengangguran, yang menjadi prioritas utama bagi pemerintahan saat ini,” imbuhnya.