c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

30 Agustus 2024

13:25 WIB

Bos Pupuk Indonesia Beberkan Strategi Regenerasi Petani

Satu-satunya cara menggugah minat anak muda untuk bertani ialah menghapus stereotip kemiskinan pada profesi petani.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Bos Pupuk Indonesia Beberkan Strategi Regenerasi Petani</p>
<p>Bos Pupuk Indonesia Beberkan Strategi Regenerasi Petani</p>

Buruh tani menanam padi di kawasan sawah Desa Tegalsembadra, Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (4/1/2022). Antara Foto/Dedhez Anggara

JAKARTA - Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi menegaskan pihaknya terus mendorong anak muda untuk terjun ke dunia pertanian demi memperkokoh ketahanan pangan di Indonesia.

Dalam sesi konferensi pers Svarna Bhumi 2024, Rahmad mengatakan, satu-satunya pendekatan yang paling pas untuk menggugah minat generasi muda untuk bertani ialah dengan meningkatkan kesejahteraan.

Menurutnya jika profesi petani masih identik dengan kemiskinan, program-program regenerasi yang dijalankan pemerintah maupun PT Pupuk Indonesia sebagai perusahaan pelat merah akan sia-sia.

"Kalau petani tidak semakin sejahtera, maka akan ada akhirnya. Kecuali kalau ada bantuan khusus, tetapi kita ingin semacam otonomi atau independensi dari petani supaya bisa hidup dengan layak," jelas Rahmad, Kamis (30/8) malam.

Baca Juga: Ombudsman Ingatkan Soal Serapan Pupuk Subsidi Masih Rendah

Dia juga mengingatkan anak-anak muda, sektor pertanian tidak selalu identik dengan tangan yang kotor dan kaki yang penuh lumpur. Pasalnya, ada sederet pertanian modern yang bahkan diinisiasi oleh anak muda.

"Ada pertanian modern yang diinisiasi anak muda, terutama sektor hortikultura ya, banyak sekali contoh-contoh yang sudah kita kumpulkan," ucapnya.

PT Pupuk Indonesia sendiri memiliki dua program yang dilancarkan dalam rangka regenerasi petani. Pertama, ialah Mari Kita Majukan Usaha Rakyat (MAKMUR) yang diluncurkan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada 2021 silam.

Program yang sebelumnya dikenal dengan nama Agrosolution itu terdiri dari berbagai aspek yang membantu petani dan budidaya pertanian, mulai dari pengelolaan budidaya tanaman berkelanjutan, informasi dan pendampingan budidaya pertanian, digital farming, serta mekanisme pertanian.

Tak sampai situ, program MAKMUR turut meliputi akses permodalan dan perlindungan risiko pertanian serta adanya offtaker atau jaminan pasar bagi petani.

Baca Juga: Dirut Pupuk Indonesia Sebut Distribusi Pupuk Subsidi Terhambat SK Pemda

Rahmad mengklaim program MAKMUR mampu mendongkrak produktivitas pertanian di kisaran 13%-18%. Bahkan, kesejahteraan petani pun dijelaskannya bisa meningkat hingga sekitar 30%.

"Kenapa bisa dilakukan karena pada umumnya petani itu kekurangan akses pada teknologi, pada pasar, pada keuangan. Nah melalui program ini, kita lakukan karena kita mendorong penggunaan teknologi yang biasanya petani muda akan lebih banyak mengambil peran," terang dia.

Kemudian, program kedua ialah Jambore MAKMUR yang rutin digelar oleh Pupuk Indonesia setiap tahunnya. Khusus tahun ini, Rahmad mengatakan Jambore MAKMUR bakal dihelat di Aceh dalam waktu dekat.

Dia menambahkan, Jambore MAKMUR tak sebatas memanggungkan para petani muda, tetapi juga memberi wadah untuk menjalin relasi antarpetani. Dengan begitu, mereka bisa saling belajar dan berbagi informasi seputar pasar.

"Kadang-kadang dari ngobrol itu 'Oh itu ada pembeli di sana, di sini'. Mereka sangat terbuka. Terkadang juga saling memberikan praktik pertanian yang baik sehingga hasilnya juga lebih baik," pungkas Rahmad Pribadi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar