20 Februari 2025
18:14 WIB
Bos KPI Targetkan Kilang Balikpapan Rampung September 2025
Progres pembangunan Kilang Balikpapan per pekan pertama Februari 2025 mencapai 92,42% dari keseluruhan proyek.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Proyek Strategis Nasional (PSN) Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur. Sumber: Pertamina
JAKARTA - Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman menargetkan proyek Kilang Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur bisa rampung pada September 2025 mendatang.
Dalam Rapat Denger Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR, Taufik menerangkan progres pembangunan RDMP Balikpapan per pekan pertama Februari 2025 sudah mencapai kisaran 92,42%.
"Progres proyek RDMP Balikpapan per week pertama Februari 2025 sebesar 92,42%, di mana kami targetkan penyelesaian di september 2025," jelas Taufik di Gedung Parlemen, Kamis (20/2).
Baca Juga: Pertamina Bidik Lifting Minyak Tumbuh 4% Tahun Ini
Dijelaskan Taufik, pihaknya bakal meningkatkan kapasitas input atau pengolahan pada RDMP Balikpapan dari semula 260 ribu barel minyak per hari (BOPD) menjadi 360 ribu BOPD.
Adapun produk yang dihasilkan di Kilang Balikpapan nantinya bakal berupa BBM dengan kapasitas 142 ribu barel per hari, penambahan kapasitas LPG sebanyak 336 ribu ton per tahun, serta produksi petrokimia berbentuk propylene sebanyak 225 ribu ton per tahun.
"Petrokimia ada produksi propylene 225.000 ton per tahun untuk feedstock yang akan dikirimkan sebagai feedstock dari PT Polytama Propindo di Balongan," tambah dia.
Dirinya juga menegaskan KPI telah meningkatkan kompleksitas Kilang Balikpapan menjadi NCI 8. Lalu, kualitas produk BBM yang dihasilkan RDMP Balikpapan pun telah setara dengan EURO V atau produk dengan kandungan sulfur 10 ppm.
Percepatan pembangunan RDMP Balikpapan terus dilakukan oleh PT KPI sebagai Subholding Refinery and Petrochemical PT Pertamina. Salah satunya, ialah dengan monitoring dan kontrol progres kontraktor, hingga perencanaan penambahan reinforcement manpower.
"Kemudian quick win proyek RDMP Balikpapan dalam mendukung ketahanan energi nasional adalah percepatan penyelesaian RFCC, sehingga nanti bisa ada tambahan produksi BBM dan juga tambahan LPG," lanjut Taufik.
Unit-unit yang ada di RDMP Balikpapan juga kini telah menggunakan gas pipa dari Senipah sebagai pengganti LPG yang sebelumnya dibakar oleh PT KPI sebanyak 48 ribu ton per tahun.
"Kemudian juga gas ini diperlukan untuk sebagai intake untuk secondary unit 53 ribu barrel per hari yang sebelumnya adalah 33 ribu per hari. Jadi ada peningkatan sebagai dampak dari digunakannya gas pipa dari Senipah," imbuhnya.
Baca Juga: Pertamina Sambut Baik Rencana Alih Ekspor Minyak Mentah
PT KPI, lanjut Taufik, telah menyelesaikan beberapa unit seperti revamping dan preflash, yakni peningkatan kemampuan pengolahan minyak unit. Rampungnya unit tersebut menambah kapasitas input minyak mentah sebanyak 100 ribu barel per hari.
"Kemudian peningkatan fleksibilitas limitasi sulfur dari 0,2 menjadi 0,5%. Berikutnya adalah unit yang sudah selesai juga tangki crude Lawe-Lawe, itu adalah untuk peningkatan penyimpanan crude yaitu sebesar 2 juta barrel per hari yang saat ini di Lawe-Lawe menjadi kapasitas penyimpanan hampir 7,6 juta barrel," pungkas Taufik Adityawarman.