c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

01 Desember 2022

15:11 WIB

Bos BRI: Ada 4 Syarat Bisa Tumbuh Berkelanjutan

Empat syarat BRI tumbuh berkelanjutan. Salah satunya adanya sumber pertumbuhan baru melalui Holding UMi.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

Bos BRI: Ada 4 Syarat Bisa Tumbuh Berkelanjutan
Bos BRI: Ada 4 Syarat Bisa Tumbuh Berkelanjutan
Ilustrasi gedung Bank Rakyat Indonesia (BRI). Shutterstock/Tang Yan Song

JAKARTA — Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso menyebut pihaknya akan terus fokus menciptakan pertumbuhan berkelanjutan. Di samping itu, BRI berkomitmen untuk terus menumbuhkembangkan UMKM melalui strategi go shorter, go faster, dan go smaller. 

“Karena kinerja sangat bagus, maka tantangannya adalah bagaimana menjaga sustainability daripada pertumbuhan yang baik ini," kata Sunarso di Jakarta, Kamis (1/12). 

Oleh karena itu, menurut Sunarso, ada empat syarat untuk bisa tumbuh secara sustainable. Pertama adalah ada kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro atau Holding UMi. 

Kedua, lanjut dia, BRI harus memiliki kecukupan modal. Ia mengklaim bahwa saat ini Perseroan memiliki kecukupan modal yang sangat baik, yakni Capital Adequacy Ratio (CAR) yang mencapai 24%. Persentase tersebut sangat kuat mengingat untuk mencapai minimum requirement yang comply dengan Basel III hanya dibutuhkan 17,5%. 

“Sehingga, bisa disimpulkan bahwa modal kita cukup untuk tumbuh beberapa tahun ke depan mungkin 3-4 tahun ke depan,” ujar Sunarso penuh optimisme. 

Ketiga, BRI harus memiliki kecukupan likuiditas. Adapun, Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI baru 88,92%. Oleh sebab itu, perseroan berkomitmen terus mendorong pertumbuhan kredit supaya LDR mencapai level optimal di sekitar 90%-92%. 

Terakhir, adalah kualitas dari pertumbuhan itu sendiri. BRI terus berupaya kuat mengelola Non-Performing Loan (NPL) dan Cost of Credit agar terjaga dengan baik. NPL BRI hingga kuartal III-2022 sebesar 3,09%, menurun dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,27%. 

“Dan Cost of Credit kita sekarang sudah turun dari 3% ke level 2,88%. Saya kira ini akan bagus kalau kita turunkan kembali, sehingga Cost of Credit kita menjadi sangat baik,” pungkasnya. 

Cetak Laba Rp39,31 Triliun
BRI membukukan pertumbuhan laba triple digit, yakni 106,14% secara tahunan (year on year/yoy) sebesar Rp39,31 triliun pada kuartal III-2022. Perolehan laba tersebut kemudian juga akan dikontribusikan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam menggerakkan perekonomian melalui komitmen dividen dan pajak. 

Sunarso mengungkapkan bahwa BRI senantiasa menciptakan social & economic values secara beriringan. 

Oleh karenanya, pihaknya mengungkap laba dari kinerja keuangan perseroan tersebut nantinya akan kembali kepada rakyat, melalui setoran dividen dan pajak ke negara yang pada akhirnya kembali ke rakyat. 

“Karena BRI adalah banknya rakyat, maka labanya berapapun juga mudah-mudahan bisa dikembalikan kepada rakyat," terangnya. 

Dia memberikan contoh, pada tahun lalu, laba BRI mencapai Rp32,4 triliun dan dikembalikan kepada negara dalam bentuk dividen Rp14,05 triliun, dan BRI bayar pajak Rp12,5 triliun. 

"Total kontribusi BRI kepada negara berdasarkan laba rugi tahun lalu sebesar Rp26,5 triliun. Kemudian, nanti oleh pemerintah dikelola masuk APBN dan kemudian kembali lagi menjadi berbagai program ke masyarakat, dan kembali kepada rakyat,” kata Sunarso. 

Sebagai catatan, BRI memiliki komitmen yang kuat dalam pengalokasian rasio dividen (dividen payout ratio). Sejak tahun buku 2015, BRI tercatat membagikan rasio dividen 40% hingga mencapai 85%. 

Bank pelat merah ini berupaya memantik pemulihan ekonomi melalui rasio dividen sebesar 85% pada 2021. Pembayaran dividen tersebut naik signifikan dibandingkan dengan tahun buku 2020, yakni 65%. 

BRI membuka kemungkinan untuk mengoptimalkan dividend payout ratio dalam 3-5 tahun ke depan. 

"Dengan kondisi permodalan saat ini dan prospek kinerja bertumbuh, BRI masih memiliki potensi untuk memberikan dividend payout ratio di atas 70%," tutup Sunarso.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar