c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

17 April 2025

08:00 WIB

BNI: Obligasi Domestik Jadi Pilihan Nasabah Kaya

Nilai AUM nasabah di BNI tetap tumbuh, meskipun terjadi pergeseran investasi dari segmen-segmen tertentu. Salah satunya obligasi domestik yang dimininati nasabah kaya.

Penulis: Fitriana Monica Sari

<p id="isPasted">BNI: Obligasi Domestik Jadi Pilihan Nasabah Kaya</p>
<p id="isPasted">BNI: Obligasi Domestik Jadi Pilihan Nasabah Kaya</p>

Petugas bank menunjukkan uang di BNI KC Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (28/6/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (BBNI) mengungkapkan obligasi domestik seperti ORI dan ST di Indonesia masih tetap diminati di tengah ramainya peralihan sebagian dana ke luar negeri.

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan, nilai Asset Under Management (AUM) nasabah di BNI tetap tumbuh, meskipun terjadi pergeseran investasi dari segmen-segmen tertentu.

Tercermin dari sisi investasi, nilai AUM untuk produk investasi BNI tumbuh 18% secara tahunan (year on year/yoy).

"AUM kami naik cukup positif. Tabungan kami juga tumbuh positif. Jadi kalau ditanya apakah ini menggerus tabungan? Enggak tuh. Kami (dana tabungan masabah premium) tumbuh (yoy) 16%. Jadi memang dana orang kaya itu tetap naik," kata Henny saat ditemui usai konferensi pers di Menara BNI, Jakarta, Rabu (16/4).

BNI pun turut mencatat bahwa jumlah nasabah segmen Emerald dan Private meningkat sebesar 10% secara (yoy).

Menurut Henny, meskipun beberapa nasabah memilih untuk memindahkan dana ke instrumen luar negeri, pasar obligasi domestik tetap menarik, terutama bagi nasabah dengan kekayaan tinggi.

"Dana dari nasabah high-net-worth (nasabah dengan kekayaan bersih di atas Rp1 miliar) tetap naik, dan kami melihat banyak nasabah memilih obligasi, karena instrumen ini lebih aman di tengah ketidakpastian ekonomi global," imbuhnya.

Sedangkan untuk investor yang memilih reksadana saham adalah investor yang pada dasarnya sudah paham dan memanfaatkan momen kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait perang dagang.

Masih dalam kesempatan yang sama, ia menjelaskan, meskipun ada kecenderungan sebagian dana keluar dari Indonesia ke instrumen finansial luar negeri dalam 10 tahun terakhir, BNI justru tidak mencatatkan adanya pergerakan signifikan yang mengarah pada pengalihan dana besar-besaran.

"Pada saat covid-19, ada pergeseran ke kualitas (clarity to quality). Which is bank-bank besar seperti BNI itu lagi kencang-kencangnya tumbuh," ujar Henny optimis.

Saat ditanya mengenai proyeksi tahun 2025, Henny optimistis AUM akan terus tumbuh dengan kenaikan double digit, meskipun terdapat tantangan ekonomi global.

Hal itu didukung dengan kepercayaan yang masih tinggi dari para investor domestik terhadap sektor obligasi domestik.

"Kita targetnya pasti bisa tumbuh double digit ya, tapi biasanya suka ada revisi dan lain-lain, tapi kita targetnya tumbuh double digit," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar