c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

05 Maret 2024

16:03 WIB

Bitcoin Tembus Rp1 Miliar Jelang Halving Day, Banyak OKB Lahir

Saat ini, harga Bitcoin mencapai Rp960 juta atau hampir menembus level Rp1 miliar. Hal tersebut dampak menuju halving day Bitcoin dan menunjukkan kripto semakin diterima sebagai aset investasi

Bitcoin Tembus Rp1 Miliar Jelang Halving Day, Banyak OKB Lahir
Bitcoin Tembus Rp1 Miliar Jelang Halving Day, Banyak OKB Lahir
Ilustrasi Bitcoin. dok. Shutterstock

JAKARTA - Perusahaan crypto exchange, Indodax, menyatakan, harga bitcoin terus naik hingga menembus Rp1 miliar yang menandakan halving day semakin dekat. Melonjaknya harga juga memicu banyak lahirnya Orang Kaya Baru (OKB).

"Pencapaian harga bitcoin ini merupakan momen historikal bagi industri kripto. Harga ini tertinggi sejak November 2021. Kenaikan harga ini diiringi dengan lonjakan minat investor dan memicu lahirnya generasi baru "OKB" (orang kaya baru) di dunia kripto karena mereka mendadak jadi miliarder," kata CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Selasa (5/2).

Saat ini, harga Bitcoin menembus Rp960 juta atau hampir menembus level Rp1 miliar. Menurut Oscar, hal tersebut disebabkan dampak menuju halving day Bitcoin. Oscar menuturkan kenaikan tersebut menunjukkan, kripto semakin diterima sebagai aset investasi yang berlegitimasi dan memiliki potensi keuntungan yang besar.

Ia mengatakan, halving day dikenal dengan adanya kenaikan harga. Itu disebabkan oleh terganggunya pasokan bitcoin, yang mengakibatkan peningkatan permintaan dan membuat harga naik.

"Terlebih lagi, saat ini terdapat fenomena fear of missing out (FOMO) yang diyakini memperkuat harga Bitcoin. Meskipun harga Bitcoin naik, pada saat halving akan ada penyesuaian harga," ujarnya.

Untuk diketahui, sekitar empat tahun sekali, para investor aset kripto menemui fenomena yang dinamakan dengan halving day bitcoin. Di industri aset kripto yang penuh dengan volatilitas dan potensi keuntungan yang besar, halving day merupakan peristiwa yang sangat dinantikan, bahkan menjadi kunci kesuksesan untuk para investor aset kripto.

Singkatnya, halving day merupakan peristiwa di mana hadiah (reward block) dalam protokol kripto mengalami pengurangan sebesar setengah atau 50%. Artinya, jumlah koin baru yang dibuat sebagai hadiah bagi penambang (miners) dikurangi separuhnya.

Halving day dalam aset kripto dilakukan pertama kali oleh bitcoin. Halving pertama terjadi pada 28 November 2012, di mana imbalan penambang yang awalnya 50 BTC merosot menjadi 25 BTC.

Kemudian, halving kedua terjadi pada 9 Juli 2016, tatkala block reward dipotong dari 25 BTC menjadi 12,5 BTC. Terakhir, halving bitcoin ketiga terjadi pada 11 Mei 2020 lalu, yakni dari 12,5 BTC menjadi 6,25 BTC.

Halving bitcoin berikutnya diharapkan akan terjadi pada awal tahun 2024. Pasokan koin yang dirilis diperkirakan akan seharga 1.312.500 BTC dengan imbalan (reward) para mining yang akan dikurangi menjadi 3,125 BTC.

Ditunggu Investor
Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha menjelaskan, halving day bitcoin ditunggu oleh para investor karena mampu meningkatkan kondisi pasar, mengingat bitcoin masih jadi penggerak utama dalam market aset kripto. Proses halving dilakukan untuk mengendalikan laju penambahan bitcoin baru dan menjaga agar pasokan bitcoin yang beredar tetap terjaga, sehingga terhindar dari inflasi. Penurunan reward pada halving day akan membuat bitcoin menjadi lebih langka.

Saat ini, bitcoin yang tersedia sebanyak 91 persen di seluruh dunia dengan jumlah sekitar 19 juta bitcoin. Sedangkan supply bitcoin telah ditetapkan sebanyak 21 juta bitcoin yang diperkirakan selesai ditambang pada 2140.

Menurut aplikasi Indodax, halving bitcoin akan terjadi sekitar 42 hari lagi. Pada 2024, kenaikan harga bitcoin kemungkinan bisa mencapai dua kali lipat maupun lebih dari halving sebelumnya.

"Saat ini saja, harga bitcoin sudah menyentuh Rp1 miliar. Angka tersebut bahkan menembus angka ATH Bitcoin pada November 2021, yaitu Rp978 juta," tuturnya.

Selain faktor halving day yang semakin dekat, kenaikan harga bitcon juga terjadi karena bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed, menurunkan suku bunga dengan perkiraan hingga 75 basis poin.

"Karena adanya konflik geopolitik yang mengganggu aktivitas perdagangan global, menyebabkan rantai pasokan global terganggu. Hal ini membuat biaya dan waktu indeks delivery pasokan global melemah dari 50,1 pada akhir 2023, saat ini menjadi 48,9. Maka dari itu, hal tersebut membuat investor berbondong-bondong berinvestasi di Bitcoin,”bebernya.

Kenaikan bitcoin biasanya akan diikuti oleh kenaikan altcoin, salah satu contohnya Ethereum, seperti di halving-halving sebelumnya. Kondisi ini menyebabkan munculnya altcoin seasons.

Dengan meningkatnya nilai bitcoin menjelang periode halving, kemungkinan sebagian investor yang berkeinginan berinvestasi tetapi biayanya terbatas, cenderung akan beralih untuk membeli altcoin yang harganya lebih terjangkau. Akibatnya, terjadi peningkatan permintaan terhadap altcoin dan harga mereka ikut meningkat. Maka dari itu, para investor dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menambah keuntungan.

Selain halving day, para investor juga harus mempersiapkan diri untuk menyambut masa-masa setelah halving, dengan menggunakan teknik Dollar Cost Averaging (DCA). Teknik DCA, lanjutnya, dapat membantu para investor untuk mendapatkan harga bitcoin yang terbaik.

Literasi Masyarakat
Secara umum, Oscar Darmawan merasa, sikap masyarakat Indonesia dalam menyambut halving day Bitcoin kali ini sangat baik. Ia menilai, hal ini karena literasi mengenai kripto mulai masif.

“Reaksi masyarakat dalam halving kali ini sangatlah bagus jika dibandingkan halving sebelumnya. Biasanya orang-orang akan beli Bitcoin pada saat momentum halving-nya. Namun sekarang, orang-orang sudah mulai membeli Bitcoin pada saat sebelum halving,” ucapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat.

Oscar mengingatkan para investor kripto di Indonesia harus pintar-pintar memanfaatkan momentum ini dengan teknik DCA dan mencari informasi lebih banyak mengenai halving day, salah satunya melalui Indodax Academy.

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Tirta Karma Senjaya menyampaikan, berbagai sentimen berpengaruh mewarnai pergerakan harga Bitcoin menjelang halving day. Terlebih, aset kripto ini telah mendapatkan pengakuan secara global.

“Pergerakan harga aset kripto ini memiliki referensi pada skala global. Pengaruh kondisi global seperti kenaikan suku bunga, eksistensi ETF (exchange-traded product) Bitcoin, dan keputusan SEC (The Securities and Exchange Commission) memiliki dampak signifikan terhadap pergerakan harga aset kripto. Terlebih lagi, semakin banyak pemberitaan yang muncul menjelang halving day ini,” ungkap Tirta.

Untuk itu, dia menegaskan, literasi masyarakat mengenai aset kripto harus tetap ditingkatkan oleh regulator, pelaku usaha, hingga pelaku usaha. Seluruh pihak terkait tersebut harus berkomitmen untuk meningkatkan pemahaman mengenai industri kripto, blockchain, dan web 3 dalam rangka memberikan edukasi yang matang dan merata kepada masyarakat Indonesia.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar