27 Januari 2023
10:52 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Aset kripto dan Bitcoin diperkirakan akan menguat pada Jumat (26/11) karena para investor akan fokus pada pertemuan bank sentral pada pekan depan.
Sebelumnya, Bitcoin sedikit melemah pada awal perdagangan di Eropa pada hari Kamis kemarin.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penurunan Bitcoin dibatasi keragu-raguan para pedagang dalam membuat taruhan besar menjelang pertemuan bank sentral minggu depan.
"Termasuk Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa serta pasar tampaknya puas menunggu angka PDB AS sebelum mengambil posisi baru," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (27/1).
Baca Juga: Survei: Sebagian Besar Pemain Kripto Tak Menyadari Ancaman Siber
Sementara itu, analis dan komisaris PT Orbi Trade Berjangka, Vandy Cahyadi menuturkan sebagian besar investor Asia mengamati liburan Tahun Baru Imlek, menyebabkan sebagian besar mata uang utama termasuk kripto bertahan pada kisaran yang sudah dikenal.
"Kejutan mungkin terjadi dalam produk domestik bruto dan angka konsumsi pribadi yang akan dirilis dan lusa. Jika era pasca-pandemi telah mengajarkan kita sesuatu, 'efek bullwhip' dapat memiliki konsekuensi yang sangat tidak terduga bagi ekonomi riil," katanya.
Berdasarkan pantauan Validnews yang mengutip data dari Coinmarketcap pada pukul 09.26 WIB pagi ini, Bitcoin dalam 24 jam terakhir melemah 2,76% meski masih berada di zona hijau dalam sepekan terakhir 6,11% dengan nilai Rp341,024,393.
Begitu pula Ethereum yang mengalami pelemahan yang dalam 24 jam terakhir berada di zona merah 3,81% dan dalam sepekan 0,73% dengan nilai Rp23,508,996.
Dengan kondisi permintaan global, Vandy melihat, kripto masih berada di posisi bertahan. Meski inflasi mereda, dan ekspektasi tingkat terminal jauh di bawah puncaknya, perdagangan tahun lalu telah memberi jalan ke lanskap yang lebih bernuansa.
"Rentang perdagangan Bitcoin tetap sangat terkompresi menunggu angka PDB AS serta fokus terhadap pertemuan bank sentral minggu depan," lanjut Vandy.
Pedagang secara luas memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) Rabu depan, lebih rendah dari kenaikan 50 bps pada bulan Desember.
Sementara itu, ECB telah berkomitmen untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar setengah poin persentase minggu depan.
Namun, dengan Departemen Perdagangan AS akan merilis perkiraan awal produk domestik bruto kuartal keempat pada hari Kamis, ada potensi pergerakan pasar meningkat akhir pekan ini.
Sebaliknya, aktivitas bisnis AS mengalami kontraksi selama tujuh bulan berturut-turut di bulan Januari, data menunjukkan pada hari Selasa lalu, meskipun penurunan tersebut dimoderasi di seluruh manufaktur dan jasa untuk pertama kalinya sejak September.
Baca Juga: Investor Kecewa Pada Microsoft, Bitcoin Diperkirakan Melemah
Mengutip coinmarketcap malam tadi, Bitcoin melesat 2,9% ke harga US$23.224 per keping, padahal sebelumnya koin ini melemah di bawah US$21 ribu. Tren harga sepekan, Bitcoin naik 12,2%.
Koin dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua, Ethereum, juga meroket 5,2% ke harga US$1.620 per koin. Dalam sepekan, Ethereum naik 6,7%. BNB menguat 3,57% ke harga US$308 per keping pada perdagangan 24 jam. Cardano juga naik 7,9% ke harga US$0,39 per koin.
XRP menguat 2,6% ke harga US$0,41 per koin. Dogecoin dihargai US$0.08 per koin imbas kenaikan 3,7%. Tether, USD Coin dan Binance USD masih setia di harga US$1 per keping. Trio satu dolar AS ini berfluktuasi tipis di bawah 1%.
Solana yang kemarin terperosok dalam sebesar 9,15%, kini rebound 9,35% ke harga US$24 per koin. Koin yang mendepak Polygon dari posisi 10 ini berhasil naik 17,8% dalam sepekan.