02 September 2024
19:41 WIB
Biaya Pendidikan Dan Kenaikan BBM Dorong Inflasi Agustus 2024
BPS melaporkan, biaya pendidikan dasar sampai perguruan tinggi menyumbang pada kenaikan inflasi pada Agustus 2024. Pada bulan ini, kelompok pendidikan Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,65% (mtm).
Penulis: Khairul Kahfi
Ilustrasi wisuda program Sarjana. Wisudawan UGM mengikuti Wisuda Program Sarjana dan Diploma TA yang digelar secara luring di GSP UGM, Sleman, D.I Yogyakarta. Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa biaya pendidikan dasar sampai perguruan tinggi menyumbang pada kenaikan inflasi pada Agustus 2024. Pada bulan ini, kelompok pendidikan Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,65% (mtm).
BPS mencatat, inflasi pendidikan Agustus 2024 masih lebih rendah dibandingkan dengan tingkat inflasi pendidikan pada Juli 2024 yang sebesar 0,69% (mtm). Adapun inflasi pendidikan Agustus ini memberikan andil inflasi sebesar 0,04% terhadap inflasi umum.
“Biaya sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan akademi atau perguruan tinggi menjadi komoditas utama penyumbang inflasi Agustus 2024 untuk kelompok pendidikan dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%,” jelas Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam BRS Perkembangan IHK Agustus 2024, Jakarta, Senin (2/9).
Dia menjabarkan, kenaikan SPP SD, SMP dan SMA serta Uang Kuliah Tunggal (UKT) perguruan tinggi terutama terjadi pada sekolah swasta. Kenaikan biaya pendidikan ini juga tercatat pada tahun ajaran baru 2024.
Baca Juga: BPS: Mamin Dan Tembakau Dorong Deflasi Agustus 0,03%
“Kalau pendidikan tinggi negeri memang UKT, kalau di sekolah kan uang SPP-nya (biaya naik),” jelasnya.
Khusus UKT, secara umum biaya kenaikannya pada Agustus mengalami inflasi sebesar 0,46%. Kendati begitu, pihaknya tidak mengeluarkan rincian lebih dalam untuk pengeluaran untuk biaya pendidikan tinggi.
BPS mencatat, inflasi biaya SD terpantau naik per Juli-Agustus 2024, dari 1,19% menjadi 1,59% (mtm). Secara tren, inflasi biaya SD terus naik, pada Juli-Agustus 2020, dari 0,61% menjadi 1%; Juli-Agustus 2021, dari 0,33% menjadi 1,51%; Juli-Agustus 2022, dari 0,24% menjadi 2,59%; kendati pada Juli-Agustus 2023 menurun, dari 1,03% menjadi 0,82%.
Selanjutnya, inflasi biaya SMP terpantau turun per Juli-Agustus 2024, dari 1,06% menjadi 0,78% (mtm). Secara tren, inflasi biaya SMP bergerak bervariasi, seperti pada Juli-Agustus 2020, dari 0,14% menjadi 0,18%; Juli-Agustus 2021, dari 0,1% menjadi 2,68%; Juli-Agustus 2022, dari 0,12% menjadi 2,29%; kendati pada Juli-Agustus 2023 menurun, dari 1,2% menjadi 0,92%.
Lalu, inflasi biaya SMA terpantau menurun per Juli-Agustus 2024, dari 0,79% menjadi 0,36% (mtm). Secara tren, inflasi biaya SMA cenderung terus naik, seperti pada Juli-Agustus 2020, dari 0,11% menjadi 1,27%; Juli-Agustus 2021, dari 0,21% menjadi 1,64%; Juli-Agustus 2022, dari 0,53% menjadi 1,23%; dan pada Juli-Agustus 2023, dari 1,07% menjadi 1,35%.
Baca Juga: Cita-cita Terganjal Biaya Pendidikan Tinggi
Adapun, inflasi biaya akademi/Perguruan Tinggi terpantau naik per Juli-Agustus 2024, dari 0,14% menjadi 0,46% (mtm). Secara tren, inflasi biaya akademi/Perguruan Tinggi terus naik, pada Juli-Agustus 2020, dari 0,04% menjadi 0,31%; Juli-Agustus 2021, dari 0,08% menjadi 0,95%; Juli-Agustus 2022, dari 0,03% menjadi 2,33%; dan pada Juli-Agustus 2023, dari 0,14% menjadi 0,46%.
Di sisi lain, inflasi Agustus juga terkerek akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di bulan yang sama. Komoditas bensin dan solar mengalami inflasi pada Agustus 2024 dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,66% dan 0,43%.
“Kenaikan harga bensin menyumbang inflasi dengan andil inflasi sebesar 0,03%,” ucapnya.
Seperti diketahui, Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi pada Agustus 2024. Yakni, Pertamax naik Rp400-800 atau naik sekitar 3-6%; Pertamax Turbo naik Rp1.050-1.400 atau naik sekitar 7-9%; Dexlite naik Rp800-1.150 atau naik sekitar 5-8%; dan Pertamina Dex naik Rp500-900 atau naik sekitar 3-6%.
Ditilik dalam tiga tahun terakhir, inflasi tertinggi komoditas bensin dan solar terjadi pada September 2022. “(Kenaikan BBM September 2022) ini kita ketahui bersama, pada saat itu pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM, baik BBM subsidi maupun BBM non-subsidi,” ungkapnya.