22 Maret 2024
14:43 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2024 tumbuh positif.
Posisi M2 pada Februari 2024 tercatat sebesar Rp8.739,6 triliun atau tumbuh 5,3% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 5,4% (yoy).
"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 5,2% (yoy) dan uang kuasi sebesar 5,3% (yoy)," jelas Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (22/3).
Baca Juga: BI Pastikan Kecukupan Uang Layak Edar di Nataru dan Lebaran 2024
Komponen M1 dengan pangsa 54,8% dari M2 tumbuh 5,2% (yoy) pada Februari 2024, setelah tumbuh 4,9% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Perkembangan M1 terutama disebabkan oleh perkembangan uang kartal di luar bank umum dan BPR, serta tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu.
Adapun uang kartal yang beredar di masyarakat pada Februari 2024 sebesar Rp911,7 triliun, atau tumbuh 12,0% (yoy), setelah tumbuh 10,3% (yoy) pada Januari 2024.
Baca Juga: BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2024 Capai 4,7-5,5%, di 2025 4,8-5,6%
Lebih lanjut, perkembangan M2 pada Februari 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit. Penyaluran kredit pada Februari 2024 tumbuh sebesar 11,0% (yoy), relatif terjaga dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,5% (yoy).
Erwin menambahkan, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 2,3% (yoy), setelah tumbuh sebesar 4,8% (yoy) pada bulan sebelumnya.
"Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat terkontraksi sebesar 1,0% (yoy), setelah tumbuh sebesar 1,9% (yoy) pada Januari 2024," ujarnya.