c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

22 Desember 2022

20:51 WIB

BI: Transaksi E-Commerce 2022 Bisa Penuhi Target

BI meyakini adanya Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 12.12, target transaksi e-commerce tahun ini bakal tercapai

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

BI: Transaksi <i>E-Commerce</i> 2022 Bisa Penuhi Target
BI: Transaksi <i>E-Commerce</i> 2022 Bisa Penuhi Target
Karyawan mengakses situs belanja online dengan tampilan layar ponsel iklan e-commerce di Jakarta, Kamis (8/12/2022). ValidNewsID/Arief Rachman

JAKARTA - Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono optimistis, transaksi e-commerce 2022 bakal melampaui target yang sudah dipatok di awal tahun. Optimisme ini terdongkrak karena periode seasonal di tiap akhir tahun.

Asal tahu, Pertemuan Tahunan BI (PTBI) mencatat target transaksi e-commerce 2022 tumbuh pesat hingga 21,9% mencapai Rp489 triliun. Target ini didukung akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.

“Tentunya, dengan adanya Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas 12.12, kami sangat yakin bahwa (target transaksi e-commerce) Rp489 triliun itu akan tercapai,” sebutnya menjawab pertanyaan wartawan dalam Konpers RDG BI, Jakarta, Kamis (22/12).

Dalam kondisi normal, Doni menerangkan, transaksi di lokapasar setiap bulannya bisa berkisar Rp40-50 triliun, dengan kecenderungan transaksi mendekati Rp50 triliun. Sementara sampai bulan November ini, akumulasi transaksi belanja daring nasional telah mencapai sekitar Rp435 triliun.

Baca Juga: Tips Aman Belanja Online Di Akhir Tahun

Sebelumnya, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) memproyeksi transaksi Harbolnas 2022 bakal lewati capaian tahun 2021. Ketua Umum idEA Bima Laga menjelaskan, optimisme kenaikan transaksi Harbolnas 2022 tecermin dari indeks keyakinan konsumen (IKK) yang terus berada di level optimis. 

“Kami yakin total nilai transaksi (Harbolnas 2022) bisa mencapai Rp20 triliun," jelas Bima dalam Kick Off Harbolnas 2022, Kamis (8/12).

Kemendag mencatat, hasil penyelenggaraan Harbolnas sejak 2018-2021 menunjukan angka transaksi yang terus meningkat. Pada 2021, Harbolnas mampu mencatatkan transaksi sebesar Rp18,1 triliun atau meningkat 56% dari tahun sebelumnya. 

Sementara itu, konsumsi produk lokal pada gelaran Harbolnas pun menunjukkan angka yang terus meningkat. Pada penyelenggaraan Harbolnas 2021, konsumsi produk lokal mampu mencatatkan transaksi sebesar Rp8,5 triliun atau meningkat hampir 40% dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan Terkerek Akseptasi dan Inovasi
Ke depan, Doni memproyeksi, transaksi pada e-commerce Indonesia juga bakal lanjut naik sebesar 17% menjadi Rp572 triliun pada 2023. Sementara itu, nilai transaksi Uang Elektronik (UE) diperkirakan tumbuh 32,2% (yoy) hingga mencapai Rp404 triliun pada 2022, dan kemudian naik lagi 25,7% ke Rp508 triliun.

“Nah, ini tentunya dengan ekosistem (digital) yang sudah semakin luas, inovasi dan (tingkat) akseptasi,” terangnya.

Doni juga sempat menyinggung hal yang sama bisa terjadi pada nilai transaksi digital banking pada 2022 yang diproyeksikan meningkat 30,2% (yoy) menjadi Rp53.144 triliun. Di 2023, transaksi bank digital akan tumbuh 27,2% hingga mencapai Rp67.600 triliun.

Digital banking ini kita melihat (perkembangannya) semakin cepat dan lebih kencang lagi,” ungkapnya. 

Perkembangan Sistem Pembayaran
Pada sisi pembayaran, Deputi Gubernur BI Juda Agung juga mengapresiasi perkembangan transaksi yang terjadi pada sistem BI-Fast dan QRIS yang cukup impresif dan pesat sepanjang 2022. Hingga November 2022, transaksi BI-Fast sudah mencapai 103 juta transaksi dengan nominal transaksi Rp298,6 triliun. 

Sementara pada November 2022, transaksi QRIS sudah menyentuh 105 juta transaksi atau Rp9,7 triliun. Jumlah ini pun tergolong meningkat pesat dibandingkan kondisi tahun lalu yang nominalnya hanya Rp3,4 triliun.

Juda menginformasikan, pihaknya akan terus meningkatkan layanan BI-Fast di waktu-waktu mendatang. Bukan hanya untuk kredit transfer, tetapi juga mengakomodasi kebutuhan bank payment

“Jadi perusahaan-perusahaan bisa menggunakan BI-Fast untuk pembayaran gaji dan sebagainya. Harapannya, BI-Fast tidak hanya untuk consumer, tetapi juga untuk korporasi atau perusahaan,” ujar Juda.

Baca Juga: Metode COD Masih Jadi Andalan 83,11% Pedagang Online

BI-Fast merupakan infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel secara real-time, aman, efisien, dan tersedia setiap saat (24/7). Hingga kini, Bank Indonesia berupaya terus mempercepat implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, untuk mendorong akselerasi dan inovasi sistem pembayaran. 

Baik perluasan akseptasi dan fitur-fitur layanan pembayaran QRIS dan BI-FAST, maupun penerapan SNAP dan konsolidasi industri sistem pembayaran Indonesia untuk membentuk unicorn-unicorn tangguh dan kompetitif dari Indonesia. 

Bank Indonesia juga akan memperluas kerja sama sistem pembayaran antarnegara, baik ASEAN maupun dengan mitra strategis negara lain.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar