22 Desember 2023
09:57 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) akan mulai menurunkan suku bunga acuannya pada semester II/2024 mendatang.
Perry menilai fed fund rate (FFR) sudah berada pada puncaknya, sehingga tidak naik lagi pada semester I/2024. Oleh karena itu, BI memprediksi FFR baru mulai turun pada semester II/2024 dan lebih Amerika soft landing.
"Kami masih berpandangan bahwa kemungkinan penurunan fed fund rate pada semester II/2024 dengan total turun 50 basis poin," ujarnya dalam Konferensi Pers RDG BI, Kamis (21/12).
Perry menyampaikan FFR pada semester II/2024 bisa turun sebanyak 50 basis poin (bps). Jika melihat pasar keuangan, The Fed bahkan berpeluang menurunkan FFR sampai 75 bps pada 2024.
Kendati demikian, BI akan meninjau The Fed terlebih dahulu dengan analisis fundamental mengenai berbagai hal. Salah satunya, kondisi perekonomian Amerika Serikat.
Menurut Perry perekonomian Amerika Serikat masih tumbuh, dan lebih kuat dari perkiraan pada 2023. Namun BI melihat ekonomi Amerika masih melambat pada 2024, dan laju inflasi menurun meski masih di atas sasaran.
"Itu membawa kami untuk memperkirakan FFR turunnya masih di semester II/2024, totalnya masih 50 bps. Tentu kita lihat bulan-bulan depan dan update perkembangannya," kata Gubernur BI.
Dia menerangkan The Fed ingin memastikan kebijakan suku bunga acuan tidak terus-terusan memperlambat perekonomian Amerika Serikat. Hal itu sebabnya, The Fed berpotensi mempertahankan FFR pada paruh pertama 2024, lalu menurunkannya di semester II/2024.
Perry menuturkan pihaknya belum bisa memastikan FFR akan turun lebih awal daripada prediksi BI. Apabila demikian, dia sendiri yang akan memberikan kabar terkait hal tersebut.
"Sekarang yang kami bisa tangkap, fed fund rate is already in the peak, tidak akan naik lagi dan kemungkinan pada semester I/2024 itu masih dipertahankan untuk memastikan Amerika Serikat soft landing," tutup Gubernur BI.
Sementara di sisi internal, Bank Sentral Indonesia mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6% pada Desember 2023. Begitu pula dengan suku bunga deposit facility sebesar 5,25% dan suku bunga lending facility 6,75%.