c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

07 Februari 2023

11:20 WIB

BI: Peningkatan Permintaan Domestik Bakal Topang Perekonomian 2023

Prakiraan tersebut sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat pascapenghapusan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Penulis: Khairul Kahfi

BI: Peningkatan Permintaan Domestik Bakal Topang Perekonomian 2023
BI: Peningkatan Permintaan Domestik Bakal Topang Perekonomian 2023
Pengunjung memilih sepatu yang dijual di Kuningan City Mall, Jakarta, Senin (26/12/2022). Antara Fot o/Reno Esnir

JAKARTA –  Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 akan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%. Optimisme ini, didorong peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi. 

“Prakiraan tersebut sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat pascapenghapusan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing (PMA), serta berlanjutnya penyelesaian proyek strategis nasional (PSN),” jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono melalui siaran pers, Jakarta, Senin (6/2).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2022 sebesar 5,01% secara tahunan (year on year/yoy).

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan tahun lalu mencapai 5,31%, atau jauh meningkat dari capaian pertumbuhan ekonomi 2021 yang hanya sebesar 3,70%.

Baca Juga: Tumbuh 5,31% di 2022, Pertumbuhan Ekonomi RI Dekati Level Prapandemi

Erwin menyebutkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang kuat didukung oleh hampir seluruh komponen produk domestik bruto (PDB) dari sisi pengeluaran. Seperti, konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,48% yoy. 

Adapun, kinerja ekspor tetap tumbuh tinggi sebesar 14,93% yoy, meskipun pertumbuhan investasi secara keseluruhan sedikit tertahan pada 3,33% yoy. 

“Sementara itu, konsumsi pemerintah terkontraksi 4,77% yoy, namun lebih dipengaruhi oleh penurunan belanja barang untuk Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) seiring dengan kondisi pandemi yang terus membaik,” paparnya.

Pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat juga tercermin secara lapangan usaha dan spasial. Secara Lapangan Usaha (LU), seluruh LU pada kuartal IV/2022 juga menunjukkan kinerja positif, terutama ditopang oleh industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, serta Informasi dan Komunikasi. 

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 2022 Masih Terkonsentrasi Di Jawa dan Sumatra

Spesifik, Lapangan Usaha transportasi dan pergudangan, serta penyediaan akomodasi dan makan-minum juga mencatat pertumbuhan yang tinggi. 

Pertumbuhan ini terkerek oleh berlanjutnya peningkatan mobilitas masyarakat, sekaligus naiknya kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. 

Secara spasial, pertumbuhan ekonomi kuartal terakhir 2022 tercatat tetap kuat di seluruh wilayah Indonesia, meskipun ada sebagian daerah yang melambat. 

“Pertumbuhan ekonomi tertinggi tercatat di wilayah Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua), diikuti Bali-Nusa Tenggara (Balinusra), Kalimantan, Sumatera, dan Jawa,” jelasnya.  


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar