c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

19 Februari 2025

18:29 WIB

BI: Kredit Perbankan Tumbuh 10,37% Secara Tahunan

Kinerja kredit perbankan dinilai tetap kuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">BI: Kredit Perbankan Tumbuh 10,37% Secara Tahunan</p>
<p id="isPasted">BI: Kredit Perbankan Tumbuh 10,37% Secara Tahunan</p>

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) menyampaikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/2/2025). ValidNewsID/ Fitriana Monca Sari

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan kredit perbankan pada Januari 2025 tumbuh sebesar 10,27% secara tahunan (yoy).

Menurut Perry, pertumbuhan kredit di bulan pertama 2025 ini didorong oleh sisi penawaran dan permintaan.

"Dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit ditopang oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan yang masih berlanjut, dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK yang masih terjaga, serta ketersediaan likuiditas yang tetap baik sejalan dengan implementasi penguatan KLM," ujarnya dalam Konferensi Pers di Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (19/2).

Sementara itu dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif di tengah konsumsi rumah tangga yang terbatas.

Baca Juga: OJK: Penyaluran Kredit Perbankan Desember 2024 Tumbuh 10,39%

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit modal kerja, kredit investasi, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 8,40% (yoy), 13,22% (yoy), dan 10,37% (yoy). Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,71% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 2,88% (yoy).

"Ke depan, Bank Indonesia akan turut mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi," imbuh Perry.

Perry menambahkan, berbagai kebijakan insentif dari pemerintah diperkirakan juga dapat mendorong permintaan kredit lebih lanjut. Salah satunya dengan memperkuat efektivitas implementasi KLM untuk mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.

Disampaikan Perry, hingga minggu kedua Februari 2025, Bank Indonesia telah memberikan insentif KLM sebesar Rp295 triliun, atau meningkat sebesar Rp36 triliun dari Rp259 triliun pada akhir Oktober 2024.

"Insentif dimaksud telah diberikan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp129,2 triliun, bank BUSN sebesar Rp131,9 triliun, BPD sebesar Rp28,7 triliun, dan KCBA sebesar Rp4,9 triliun," tuturnya.

Likuiditas Memadai
Masih dalam kesempatan yang sama, Perry juga menyampaikan ketahanan sistem keuangan pada industri perbankan terjaga baik. Hal ini tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Januari 2025 yang tinggi sebesar 26,03%.

Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Desember 2024 tercatat tinggi sebesar 26,69%, ditopang rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan pada Desember 2024 yang terjaga rendah dan tetap terkendali, sebesar 2,08% (bruto) dan 0,74% (neto).

Baca Juga: OJK Ramal Kredit Bank Tumbuh Positif Tahun Ini

Lebih lanjut, hasil stress-test Bank Indonesia menunjukkan ketahanan perbankan tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko, serta ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga.

Meski demikian, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan bersama KSSK dalam memitigasi berbagai risiko yang dapat mengganggu ketahanan perbankan dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar