c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

03 Mei 2023

09:45 WIB

BI: Inflasi Tetap Terkendali Meski Ada Idulfitri

Bank Indonesia (BI) menyatakan inflasi April 2023 tetap terkendali meski ada Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Idulfitri.

Penulis: Khairul Kahfi

BI: Inflasi Tetap Terkendali Meski Ada Idulfitri
BI: Inflasi Tetap Terkendali Meski Ada Idulfitri
Ilustrasi. Pembeli memilih ayam potong yang dijual di Pasar Agung, Depok, Sabtu (18/3/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA – Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono melaporkan, inflasi April 2023 tetap terkendali di tengah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri. Menurutnya, perkembangan ini tidak terlepas dari respons kebijakan moneter BI yang pre-emptive dan forward looking. 

“Serta sinergi erat pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan mitra strategis lainnya dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah,” dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (2/5).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) April 2023 tercatat sebesar 0,33% (month-to-month/mtm), sehingga secara tahunan menjadi 4,33% (yoy) atau turun dari level bulan sebelumnya yang sebesar 4,97% (yoy).

Bank sentral menyebut, inflasi inti tercatat sebesar 0,25% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,16% (mtm). Erwin menyampaikan, peningkatan ini sejalan dengan kenaikan permintaan musiman pada periode HBKN Idulfitri di tengah tekanan harga komoditas global yang menurun. 

Komoditas utama penyumbang inflasi inti ialah komoditas emas perhiasan. Secara tahunan, inflasi inti April 2023 tercatat sebesar 2,83% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,94% (yoy).

Baca Juga: BPS: Inflasi April Naik Jadi 4,33%

Kemudian, inflasi kelompok volatile food April 2023 stabil dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya. Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,29% (mtm), sama dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang juga sebesar 0,29% (mtm). 

“Perkembangan tersebut terutama disumbang oleh inflasi komoditas daging ayam ras, beras, dan telur ayam ras,” jabarnya.

Sementara itu, komoditas aneka cabai mencatat deflasi sejalan masih berlangsungnya panen komoditas hortikultura. Kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi 3,74% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 5,83% (yoy).  

Adapun, inflasi kelompok administered prices tercatat meningkat dari bulan sebelumnya. Kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 0,69% (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,12% (mtm).

Baca Juga: Bantuan Pangan, Langkah Mitigasi Bapanas Hadapi Inflasi

Perkembangan inflasi harga yang diatur tersebut terutama dipengaruhi oleh inflasi tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan rokok kretek filter. Seiring dengan peningkatan mobilitas saat libur Idulfitri, dan kenaikan tarif cukai tembakau.

“Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 10,32% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 11,56% (yoy),” ujarnya.

Ke depan, BI meyakini inflasi inti tetap terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa tahun 2023. Sedangkan, inflasi IHK dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal dari prakiraan sebelumnya. 

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam pengendalian inflasi,” tegasnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar