02 November 2024
13:42 WIB
BI: Inflasi Oktober 2024 Tetap Terjaga Sesuai Target
Bank Indonesia (BI) menyebut inflasi Oktober 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,08% (mtm) tetap terjaga.
Penulis: Erlinda Puspita
Pegawai berjalan keluar gedung saat jam istirahat tiba di Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (20/3/2024). ValidNewsID/Darryl Ramadhan
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebut inflasi Oktober 2024 yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 0,08% (mtm) tetap terjaga.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso mengatakan hal itu merupakan hasil konsistensi kebijakan moneter, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dengan Pemerintah Pusat dan Daerah yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.
"Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1%," ujar Ramdan dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (2/11).
Data BPS menunjukkan IHK Oktober 2024 terjadi inflasi sebesar 0,08% (mtm), sehingga secara tahunan sedikit menurun menjadi 1,71% (yoy) dari realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,84% (yoy). Ke depan, Ramdan mengaku pihaknya meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
Ia menambahkan, inflasi inti tetap terjaga pada Oktober 2024, yakni dibuktikan pada bulan lalu sebesar 0,22% (mtm), lebih tinggi dari inflasi pada bulan September yang sebesar 0,16% (mtm). Perkembangan inflasi inti tersebut didorong oleh peningkatan harga komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjangkar dalam kisaran sasaran.
Realisasi inflasi inti pada Oktober 2024 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan, nasi dengan lauk, dan kopi bubuk. Secara tahunan, inflasi inti Oktober 2024 tercatat sebesar 2,21% (yoy), meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 2,09% (yoy).
Sedangkan untuk kelompok volatile food, Ramdan mengungkapkan masih melanjutkan deflasi.
"Kelompok volatile food pada Oktober 2024 mengalami deflasi sebesar 0,11% (mtm), tidak sedalam deflasi bulan sebelumnya sebesar 1,34% (mtm)," kata Ramdan.
Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas aneka cabai, kentang, dan ikan segar. Ramdan mengaku, penurunan harga komoditas pangan didukung oleh peningkatan pasokan seiring dengan masih berlangsungnya periode panen, khususnya komoditas hortikultura.
Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,89% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,43% (yoy).
"Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali didukung oleh sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah," tambahnya.
Lebih lanjut, kelompok administered prices atau harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi. Kelompok ini pada Oktober 2024 mengalami deflasi sebesar 0,25% (mtm), lebih dalam dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,04% (mtm).
Deflasi kelompok harga yang diatur pemerintah didukung terutama oleh komoditas bensin, seiring dengan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi dan tarif angkutan udara. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices tercatat sebesar 0,77% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,40% (yoy).